13

15 2 1
                                    

"Apa kau yakin Erika masih di dalam kamarnya sejak pagi?"

"Ya Nyonya. Nona Erika dan Lam masih berada di kamarnya, anak buahku rutin memeriksa mereka"

Erina mengangguk senang. "Lalu apa kau sudah mencari tau mengenai gadis itu?"

"Aku masih menyeledikinya. Yang aku tau gadis itu tidak terdaftar di dalam keluarga Bangsawan manapun"

"Apa?! Berani-beraninya..dan soal Bangsawan Gun?"

"Tidak ada hal yang mencurigakan mengenai mereka. Baik Tuan Muda sendi.."

"Aku dengar dia juga pingsan saat Festival Lampion. Aku ingin kau mencari tabib yang menanganinya dan membawanya kemari"

Jena pun bangkit dan segera melaksanakan perintah dari Erina.

"Lihat saja Emery. Kau tidak bisa untuk berbesan denganku begitu aku tau kelemahan anakmu"


****


"Aku melihat Jena mendatangi Kantor Administrasi untuk mencari data mengenai Sena Tuan. Kurasa dia tau jika Sena tidak ada di dalam daftar keluarga Bangsawan" Ucap Rama pada Emery.

"Baiklah kau bisa melanjutkan tugasmu. Pastikan kau selalu mengawasinya" Rama mengangguk mengerti kemudian segera keluar dari kamar Emery digantikan oleh kedatangan Emilia.

"Apa Erina mulai mencari tau tentang Sena?" Emery mengangguk membuat Emilia menghembuskan nafas.

"Bagaimana ini? Aku yakin Erina akan menggunakan ini sebagai kartu untuk menikahkan Erika dengan Arfan"

"Ya. Aku setuju denganmu. Aku mulai mencemaskan Damar, Erina akan dengan mudah melakukan apapun begitu dia tau bahwa Sena adalah seorang budak bahkan bisa saja melenyapkan mereka semua"

"Kupikir kita harus menjauhkan Arfan dari Sena sampai mereka gagal mendapatkan informasi"

"Ya. Kupikir sebaiknya begitu. Aku akan pergi ke kamar Arfan untuk memberitaunya"


****


Arfan langsung melompat masuk ke dalam kamarnya melalui jendela dan membetulkan posisinya seolah sedang membaca buku.

"Arfan? Ayah boleh masuk?"

"Masuklah"

Emery melangkah masuk ke kamar Arfan dan duduk di tempat semula ia duduk.

"Apa terjadi sesuatu Ayah?" Emery mengambil nafas lebih dulu dan menghembuskannya.

"Nak. Mungkin sebaiknya kau berhenti menemui Sena untuk sementara waktu. Ini demi kebaikan.."

"Kenapa aku harus menemuinya lagi? Urusanku dengannya juga sudah selesai kan? Aku tidak jadi menikah dengan Erika. Maka, sudah selesai kan?"


****


Sena memandang jepit rambut serta pakaian bangsawan pemberian Emilia.

"Kau boleh memilikinya. Anggap saja itu ungkapan terima kasihku karena sudah mau membantu kami"

Sena pun memakai jepit rambut itu kemudian menatap dirinya di sebuah cermin bundar.

"Bukan begitu caranya. Sini biar Ibu betulkan" Arisha lalu membenarkan jepit rambut yang dipasang Sena.

[FFS SERIES] "US"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang