1

247 6 0
                                    

"Pangeran! Engkau harus kembali untuk kelas tata krama! Pangeran!" Panggil salah satu pengawal yang sudah kehilangan sosok yang ia panggil untuk kembali.

Sosok pria kecil yang dengan gembira sudah berhasil kabur dari kediamannya bersama dengan Atthar, asisten sekaligus pengawal pribadinya yang kini sedang menunggunya mengganti pakaian. 

"Kita harus menyimpannya supaya masih terlihat bersih. Tapi disembunyiin dimana ya?" Tanya Atthar sambil melihat sekelilingnya. 

"Aahh! Kau ini! Masa gitu aja nggak ketemu! Nih disebelah pohon pink ini!" Ia menunjuk ke arah sebuah tanah tepat di sebelah pohon cherry blossom. 

Dan pengawal pribadinya itu pun menurutinya untuk menyembunyikan dua pakaian resmi mereka dengan menguburkannya agar tidak ada yang menemukannya. Lalu Atthar memberinya sinyal 'oke' kepadanya kemudian mereka pun berlari bersama menuju Pasar. 

Ya. Sosok yang berlari disebelah Atthar ini adalah seorang yang sangat disegani dan juga dihormati oleh semua orang yang kini berada diantara mereka. 

Pangeran Arkena Kencana Putro. Putra Tunggal sekaligus pewaris tahta Kerajaan yang dikenal suka membuat ulah dan selalu kabur saat kelas khusus Pangeran dimulai. 

Sebenarnya alasannya hanya karena ia tidak suka ada banyak peraturan yang mengekang hidupnya. Ia tau takdir yang harus ia terima sejak hari pertama ia dilahirkan, tapi ia juga sesekali ingin merasakan kebebasan yang orang-orang rasakan di balik dinding tebal Kerajaan. 

Ia ingin bisa berlari tanpa harus ada segerombolan pengawal dan penasihatnya yang terus memanggilnya untuk menghentikan apa yang ia lakukan. Ia hanya ingin bisa menghirup segarnya udara tanpa harus dijadikan sajak puisi yang nantinya harus dipersembahkan untuk Ayahanda. 

Ia hanya ingin menjadi rakyat biasa yang bisa bebas berlari selama beberapa jam. Itu saja. 

----

"Apa Nona yakin ingin mengambil kain yang ini?" Tanya Mira, asisten pribadi gadis kecil yang sudah terpaku pada sebuah kain sutra berwarna ungu tua. 

"Aku suka warnanya, kupikir ini bakalan cocok buat kelas menjahit nanti sore" Jawab gadis kecil itu kemudian memberikan uang kepada sang penjual kain lalu berjalan untuk melihat ke toko lainnya. 

"Tapi apa warnanya nggak terlalu tua? Kan lebih bagus warna kuning.." Gadis kecil itu menarik lengan Mira sebelum ia selesai menyelesaikan ucapannya. 

"Ada penjepit rambut baru! Ayo kita kesana!" 

Ada sebuah penjepit rambut yang sudah gadis kecil itu taksir dari kejauhan dan ia harus segera kesana sebelum ada yang membelinya. Beruntung karena tubuh kecilnya yang gesit, ia pun berhasil menyelinap kerumunan gadis muda yang sudah berebut aksesoris lain yang dijajarkan oleh penjual tersebut. 

"Aku beli yang ini!" 

Dua ucapan yang sama mampu membuat suasana toko yang semula ramai karena beberapa orang saling berebut menjadi diam karena mereka yang kini saling menatap kaget dengan posisi tangan mereka yang berada di atas penjepit rambut yang sama. 

"Kamu kan laki-laki! Buat apa beli barang perempuan?!" 

"Ini hadiah untuk Ibuku! Besok Ibuku ulang taun!" 

Baik gadis maupun pria kecil itu sama-sama tidak menyerah untuk mendapatkan penjepit rambut itu. 

"Itu punyaku! Aku duluan yang liat itu sejak tadi!" 

"Nggak! Ini punyaku!" 

"Aku!"

"Aku!" 

Mereka saling menarik penjepit rambut itu sampai penjempit rambut itu terlepas dari tangan mereka dan terlempar ke atas. Tatapan mereka mengikuti penjepit rambut itu dan membuat gadis kecil itu dengan cepat mendorong pria kecil itu hingga terjatuh lalu melompat dan berhasil mendapatkan penjepit rambutnya kemudian memberikan uang kepada penjual lalu berlari secepat mungkin meninggalkan toko itu. 

[FFS SERIES] "US"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang