"berhasil!"
flashback.
"kok aku ngerasa ada yang merhatiin kita ya?" kata al pada prilly
"itu ali" kata prilly
"mana?"
"di belakang kita" kata prilly
"oh iya, ngapain dia?" tanya al
"ya ngapain lagi selain mata matain kita" jawab prilly
"kita kerjain yuk" ajak al. prilly mengiyakan ajakan al untuk mengerjai ali, dengan cara memanas-manasinnya.
flashback off.
"dia gampang kepancing ya" kata al
"ya, dia memang begitu orangnya"
"kamu gak marah kan kalo tadi si ali dikerjain" tanya al
"biasa aja sih" jawab prilly
move.
rumah ali.. eh rumahnya kaia juga, sama rio juga:D hehe
"bi tolong bikinin jus jeruk" perintah ali untuk bi surti
"iya tuan"
ali duduk di sofa ruang tamu, merentangkan tangannya di sandaran sofa dan menaikan kakinya ke atas meja agar lebih rileks.
ali menghela nafas, "prilly..prilly.. lo bikin gue tambah pusing aja tau gak" batin ali
"EH EH EH!! TURUNIN KAKI LO DARI MEJA!" teriak kaia yang tiba-tiba datang
"apaan sih??" tanya ali
"turunin kaki lo dari meja cantik gue! ini baru gue beli tadi siang" kaia menurunkan kaki ali dari meja, lalu mengelap meja yang kotor terkena sepatu ali.
"oh. pantes beda" kata ali cuek
"oh doang?!"
"gue rasa engga deh. tadi gue ada bilang pantes bedanya juga" kata ali
"hadeh.. frustasi gue punya adek kayak lo" sewot kaia
"gue juga, stres tinggal sama macan betina yang kerjaannya marah mulu"
"WHAT??! heh bayi tua! ngomong apa lo tadi??" tanya kaia dengan suara keras
"punya telinga gak??" tanya ali
"punya lah"
"terus kenapa lo nanya lagi omongan gue tadi??" tanya ali lalu pergi naik ke lantai atas dengan berlari.
"WOY BAYI TUA! KABUR AJA BISANYA! GUE ADUIN KE MAMA BARU TAU LO!" teriak kaia saat ali sudah di tangga
"MASIH MENDING GUE! DARIPADA NGADU MULU KERJAANNYA!" balas ali
ya memang seperti itu sifat mereka, kayak kucing dan tikus kalau sedang berantem. tapi semua itu cuma bercanda, kalo kakak adek lagi bercanda kan kerjaannya saling mengejek. untung saja rio, suami kaia belum pulang kerja. kalau sudah pulang kaia pasti gak munngkin bersikap seperti anak kecil.
kamar ali...
"HAHH!!!!" teriak ali sambil melempar bantalnya ke dinding. dia mengacak-acak rambutnya sampai berantakan, dia berteriak gak jelas seperti orang gila.
"PRILLY KENAPA LO TEGA NGELAKUIN INI SAMA GUE?? KENAPA GAK SEKALIAN LO BUNUH GUE AJA BIAR LO BISA BEBAS SAMA AL?? gue frustasi mikirin lo, gue gila semenjak lo gak ada di samping gue"
ali mengambil hp nya dan mengirim pesan pada prilly
whatsapp:
ali: prilly sorry kalo gue udah ganggu waktu lo sama al.
gue mau minta maaf karna sudah nyia-nyiain lo dulu.. kalo gue gak
nyia-nyiain lo, pasti kita lagi sama-sama dan bahagia sekarang.
ali menaruh hp nya di kasur, lalu dia pergi mandi karna badannya sudah dibasahi dengan keringat.
skip
ali selesai mandi, dia langsung mengecek hp nya.
ternyata prilly membalas pesannya.
whatsapp:
prilly: kalo gue gak kayak sekarang gini.. gue tetap aja gak sama-sama lo li..
kalo gue gak pergi dari kehidupan lo kayak gini, pasti lo gak akan sadar
dan lo pasti masih sakitin gue. dan ghina, dia cewek yang sudah morotin
harta lo. semenjak gue pergi semuanya berubah jadi lebih baik, lo sudah
sadar kalo ghina itu bukan cewek baik, lo gak akan capek lagi karna
sudah keluar dari dunia entertainment, persahabatan lo sama verrel
membaik, lo gak tertekan lagi karna gue sekarang bukan istri lo. gue
harap lo terima semua ini dengan lapang dada, lo ikhlasin gue sama al ya
setelah membaca pesan itu ali langsung melemparkan hpnya ke kasur dengan kuat. "gue gak bisa nerima ini dengan lapang dada, gue gak ikhlas lo nikah sama al. gue gak mungkin bisa ikhlasin lo untuk dia prill! gue harus rebut lo lagi! gak perduli siapa pun bakaln cegah dan membenci gue, yang penting adalah gue dapetin lo kembali" kata ali sambil mengepalkan tangannya.
next vomment.
comment kritik dan sarannya juga ya!!:)) thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
PENYESALANKU
Fanfictionseharusnya pernikahan adalah tahap awal memulai hidup baru. namun tidak dengan pasangan aliando dan prilly. perjodohan yang membuatnya menjadi tertekan dibawah paksaan. aliando syarief, aktor muda yang sangat tampan. prilly latuconsina, wanita penya...