Digo berjalan sambil mencari keberadaan sisi. Digo terlihat bingung harus mencari kemana karena hutan sangat luas.
"sisi lo buat gue frustasi aja" ucap digo. Tiba-tiba digo mendengar suara tangisan, tanpa mengira siapa yang menangis, digo pun langsung mencari asal suara itu.
Langkah digo terhenti saat melihat ada seorang perempuan duduk sambil menyandar di batang pohon sambil memeluk lututnya sendiri.
"sisi?" digo pun menghampiri sisi, mungkin bukan sisi. Sisi menjawab, "lo siapa?" tanya sisi tanpa menatap digo, bahkan sisi masih memeluk lututnya dan menunduk.
"gue digo" jawab digo lalu mendekati sisi dan duduk di depannya.
"lo gakpapa?" tanya digo.
"gue takut, gue gak berani liat hutan malem malem" jawab sisi diiringi tangisan.
"ad ague, lo gak perlu takut" kata digo lalu membantu sisi berdiri. Sisi berdiri sambil menutup matanya.
"sisi lo gak perlu tutup mata, disini banyak ranting pohon nanti lo kesandung" kata digo.
"gak, gue gak mau" kata sisi yang keras kepala. Digo lalu menarik badan sisi kepelukannya, lebih tepatnya kepala sisi menyender di dada digo.
"lo gakpapa tutup mata, gue bakal tuntun lo" kata digo.
Mereka lalu berjalan menuju tempat camping yang jaraknya lumayan jauh. Tak lama hujan turun dengan sangat deras diiringi suara guntur yang membuat sisi semakin takut.
"si stop dulu" ucap digo. Digo lalu membuka jaketnya dan memakaikannya di tubuh sisi agar tidak kedinginan. Digo lalu menuntun sisi berjalan lagi.
"aww" teriak sisi sambil memegangi kakinya.
"lo kenapa?" tanya digo berhenti melangkah.
"kaki gue sakit banget" sisi memegangi kakinya terus. Digo lalu menyenteri kaki sisi, "kaki lo berdarah, sorry gue gak liat ada ranting tajam disitu" kata digo.
"perih kena air hujan" ucap sisi yang masih menutup matanya.
"yaudah gue bantu lo jalan. Kita pelan pelan aja" kata digo lalu membantu sisi berjalan.
Ditengah perjalanan sisi terjatuh, digo langsung membantunya berdiri.
"kaki lo makin parah, lukanya makin lebar" kata digo.
"terus gimana? Hujan makin deres dan kita ditengah hutan" kata sisi.
"yaudah lo gue gendong aja" kata digo lalu mengendong sisi.
"loh kok gendong kayak anak bayi? Kenapa gak gendong belakang aja? Risih gue rasanya" kata sisi.
"punggung gue lagi sakit" ucap digo.
Digo lalu berjalan sambil menggendong sisi seperti anak bayi. Sisi sedikit mengintip, dan yang terlihat adalah pipi digo karena kepala sisi bersandar disamping leher digo.
-
Akhirnya mereka sampai di tempat camping. Digo mengantar sisi ke tendanya, di dalam tenda itu sudah ada nayla yang menunggu.
"si lo gakpapa?" tanya nayla.
"gakpapa kok nay" jawab sisi dengan senyum tipis.
"kaki sisi luka" ucap digo.
"gue ambilin kotak p3k dulu ya" lanjut digo lalu pergi ke tenda kebutuhan. Disana ada tino, pak bandi, dan Tristan.
"untung saja kamu temuin sisi" kata pak bandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENYESALANKU
Fanfictionseharusnya pernikahan adalah tahap awal memulai hidup baru. namun tidak dengan pasangan aliando dan prilly. perjodohan yang membuatnya menjadi tertekan dibawah paksaan. aliando syarief, aktor muda yang sangat tampan. prilly latuconsina, wanita penya...