prilly sedang menonton televisi di ruang tamu. tiba-tiba ali datang dengan ekspresi marah sambil mengepalkan tangannya. "kamu kenapa?" tanya prilly
"aku mau kamu jujur sama aku" kata ali dengan wajah serius
"okey.." prilly lalu duduk mendekati ali.
"aku harus jujur soal apa?" tanya prilly
"apa bener aron sahabat kamu ngelamar kamu pas dinner?" tanya ali. prilly langsung terkejut, badannya mulai panas dingin.
"prilly tolong kamu jujur sama aku ya" kata ali memegang pundak prilly. Air mata prilly langsung menetes, dia menutup wajahnya dengan telapak tangannya.
"kenapa kamu nangis?" tanya ali
"ali maafin aku.. aku.. aku gak bermaksud buat nyakitin kamu, sebenernya dia mantan aku. aku juga gak tau dia bakalan ngelamar pas dinner. maafin aku.."
"kamu terima dia?" tanya ali
"ya engga.. aku sudah punya suami, gak mungkin aku nerima lamaran cowok lain" kata prilly. ali lalu diam sambil berpikir, prilly masih menutup wajahnya karena menangis.
"kenapa kamu gak jujur sama aron?" tanya ali
"aku gak mau nyakitin hati dia.. dia sudah berkorban demi aku li.." jawab prilly
"kenapa kamu masih jaga perasaan dia? sedangkan kamu abaikan aku, kamu gak mikir perasaanku bakal gimana?" tanya ali yang menjauuh sedikit dari prilly
"dia berkorban demi aku li.. gak mungkin aku gitu aja bikin hatinya sakit. aku jaga perasaan kamu kok, aku nutupin ini semua supaya kamu gak sakit hati" kata prilly
"dengan cara kamu nutupin sesuatu kayak gini.. aku malah tambah sakit hati. aku ini suami kamu prilly, aku juga berkorban demi kamu, bukan aron doang" bentak ali
"kamu nngertiin aku dong"
"gimana mau ngertiin kalo kamu sendiri gak ngertiin aku" kata ali lalu pergi meninggalkan prilly sendiri di ruang tamu.
skip
keesokan paginya..
kampus -
-Prilly's POV-
semenjak kejadian tadi malem ali jadi cuek banget sama gw. dan lebihnya lagi, dia gak negur gw. sumpah, rasanya gw pengen marah juga. Tapi emang gue yang salah, kayaknya hari ini gw harus jujur sama aron soal hubungan gw sama ali yang sebenernya sudah berstatus suami istri.
-Author's POV-
Prilly berkeliling kampus untuk mencari keberadaan aron. Sampai di taman, dia melihat aron yang sedang membaca buku di bangku taman.
prilly kemudian menghampirinya.
"hai ron" sapa prilly lalu duduk di samping aron. Tak ada balasan dari aron, prilly langsung berteriak "HAI ARON". Aron menutup telinganya, "lo bisa gak sih gak usah teriak disini, bikin sakit kuping aja"
"ron gue nyamperin lo karena ada sesuatu" kata prilly
"yaiyalah, lo dateng ke gue kalo ada perlunya doang" sinis aron
"ron, bukan gitu maksud gue" kata prilly, "ada yang harus gue omongin"
"apaan? buruan ngomong, sebelum gue muak disini" kata aron jutek
prilly menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya perlahan. "sebenernya gue sudah nikah, gue gak bisa nerima lamaran lo" kata prilly dengan secepat kilat.
"becanda lo itu gak lucu" kata aron dengan senyum remehnya
"gue seriusan, gue sebenernya bukannnya belum siap nerima lamaran lo.. tapi gue sudah jadi istri orang" kata prilly
"mana buktinya? cincin nikah aja gak ada dijari manis lo" kata aron. prilly lalu membuka kalungnya dan memperlihatkannya di depan wajah aron. "gue ngekalungin cincinnya, lo tau kan gue antimainstream" kata prilly sambil menggoyang-goyangkan kalungnya.
"sudah cukup buktinya kan?" tanya prilly. aron lalu beranjak dari bangku dan melangkah pergi, prilly lalu mengejarnya.
"Aron gue juga mau minta maaf" kata prilly yang berjalan cepat di belakang aron.
"gak perlu prill" teriak aron
"aron stop dong, gue capek banget ngejar lo" teriak prilly. Aron langsung berhenti melangkah, prilly langsung menghampiri aron dan menepuk pundaknya.
"gue minta maaf ya ron, gue minta maaf yang sebesar-besarnya dan seikhlas-ikhlasnya dari lubuuk hati gue yang paling dalam" prilly memohon maaf pada aron
"cara minta maaf lo itu salah pril, yang ada lo malah bikin gue tambah down" kata aron
"maksudnya?"
"lo pikir dulu deh pril. gue lagi males bahas kayak ginian" kata aron lalu berlalu dari hadapan prilly.
skip
rumah - prilly masuk ke dalam rumah dengan perasaan campur aduk. badannya sedikit kurang fit dengan ditambahnya beban pikiran yang membuatnya pusing. Prilly bersantai di depan kolam renang sambil melihat pemandangan tamannya yang berada di samping kolam renang.
tak lama handphonenya berdering, prilly langsung mengambil hpnya yang berada di meja.
"hah? cemal?" prilly langsung menerima panggilan itu.
"iya hallo?" prilly
"..........." cemal
"hah? kenapa? suara lo gak kedengeran, ribut amat disana" prilly
"..........." cemal
"WHAT?? oke oke gue kesana" prilly
prilly lalu menutup telfon dari cemal, lalu segera pergi ke parkiran untuk menyalakan mobil. "aduh kok bisa sih? ali bikin gue tambah pusing aja" prilly sangat terburu-buru, setelah mobil siap, prilly langsung cuss..
Sorry baru update guys.. gak ada kuota soanya wkwk
part yang ini abstrak banget yak-_-" maapkan gw masih bingung nih, yaa tolong kasih gw saran. plis jangan sider, kasian banget gw sudah bikin panjang2 gak ada yang comment. wkwkvomment pliss
i love u guys..
KAMU SEDANG MEMBACA
PENYESALANKU
Fanfictionseharusnya pernikahan adalah tahap awal memulai hidup baru. namun tidak dengan pasangan aliando dan prilly. perjodohan yang membuatnya menjadi tertekan dibawah paksaan. aliando syarief, aktor muda yang sangat tampan. prilly latuconsina, wanita penya...