PENYESALANKU SEASON 2

20.1K 952 52
                                    


"Kamu.. kamu anak angkat kami"

Digo langsung mendaghadap ke belakang, tangannya memegang keningnya.

"Maafin mama sama papa digo. Kita gak mau kamu sedih terus karena sisi. Mungkin ini jalan terbaik agar kamu bisa kembali sama dia" kata prilly.

"Dimana suratnya? kalau kalian jadiin aku anak angkat, pasti ada suratnya" kata digo.

"Umm, kami belum sempat membuat suratnya. Kamu anak dari temen ali, namanya verrel. Verrel dan istrinya meninggal dalam kecelakaan mobil. Kami diamanahkan sama verrel untuk jaga kamu digo" kata ali.

"Berarti aku bukan anak angkat kalian. Kalau kalian mau adopsi anak, harus ada surat-suratnya" kata digo. "Anehnya aku mirip banget sama papa, bukan temennya yang namanya verrel itu. Oh jangan-jangan ini semua cuma becanda kan, buat bikin aku gak galauin sisi lagi"

"Digo! mama sama papa gak pernah bohongin kamu selama ini. Ini semua benar. Wajah kamu memang mirip ali karena kami yang merawat kamu dari bayi. Kata banyak orang, kalau dirawat dari bayi pasti mirip-mirip" kata prilly.

"Jadi semua ini beneran?" tanya digo yang lebih tenang.

"Iya. Maafin mama dan papa digo" jawab prilly.

Ali dan prilly sudah pasrah kalau digo akan marah besar. Mereka menundukkan kepala dan menunggu tindakan digo.

"Berarti.. berarti aku bisa balikan sama sisi" ucap digo dengan suara pelan. Digo mulai mengembangkan senyumnya.

"Kamu gak marah?" tanya prilly.

"Kenapa aku harus marah? Kalian sudah ngerawat aku sampe besar. Justru aku mau bilang makasih" kata digo lalu memeluk 'teman orang tua kandungnya'.

-

-

Sisi sedang makan bakso di kantin dengan thomi. Mereka terlihat sangat akrab dan sepertinya pacaran. Digo menghampiri sisi dan mengajaknya untuk pergi sebentar.

"Sebentar ya thom" kata sisi pada thomi.

Digo menarik sisi sedikit menjauh dari meja kantin.

"Ada apa?" tanya sisi.

"Si, gue bukan saudara lo" kata digo.

"Maksudnya?" tanya sisi.

"Gue ini bukan anak nyokap bokap lo. Gue anak verrel, temennya bokap lo. Orang tua lo belum ngadopsi gue, mereka cuma mengasuh gue. Jadi, kita bukan saudara" digo menjelaskan semuanya dengan singkat.

"Apa?! I-ini seriusan?" sisi sangat terkejut.

"Iya" jawab digo. "Gue masih punya perasaan yang sama kayak dulu, si"

"Tapi gue gak bisa digo, maafin gue" kata sisi.

"Kenapa?" tanya digo.

"Thomi, dia pacar gue" jawab sisi. "Maafin gue digo" sisi lalu pergi kembali ke thomi.

Digo merasa sangat terpukul. Dia langsung pergi dan melampiaskan semua amarahnya dengan membanting bola basketnya.

"AAAARGHH! Kenapa semuanya harus begini?! Kenapa gue selalu sial?!" batin digo.

Digo pergi pulang dengan alasan sakit. Sampai di rumah digo langsung meminta prilly untuk mengantarnya ke makam orang tuanya. Saat itu digo masih memakai baju sekolah.

"Punya nomor keluarga papa saya, tante?" tanya digo ke prilly.

"Digo, kenapa manggil tante? kamu ini anak mama" kata prilly sambil menyetir.

PENYESALANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang