01.| Rindu Lukisan

1.7K 206 21
                                    

HALOOO HALOOOO!
Ada yang nungguin cerita ini?
Tandai kalau ada typo😉
Happy reading 😍🤩✨



BAGASKARA baru dua jam menyapa bumi begitu anggota klub sejarah SMA Anumerta memasuki bus sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAGASKARA baru dua jam menyapa bumi begitu anggota klub sejarah SMA Anumerta memasuki bus sekolah. Untuk kali pertama, sekolah pemilik rangking dua top 1000 nasional membawa anak didiknya berkunjung ke salah satu museum paling bersejarah dan menjadi saksi tragedi terkelam bangsa Indonesia. Tidak ada raut sedih di wajah lima belas siswa itu. Study wisata ini menjadi salah satu hal yang mereka tunggu sejak kali pertama menjadi anggota klub sejarah.

"Na, kamu yakin masih mau ikut? Kamu 'kan paling sensitif kalau ngebahas tentang Gestapu."

Siswi dengan rambut sebahu itu menggeleng. "It's ok. Aku justru senang bisa datang ke museum itu. Sekali seumur hidup ini mah," ujarnya dengan cengiran.

Airin tampak khawatir. "Bener, ya? Aku cuma takut kamu pingsan di sana. Orang baru baca satu halaman buku biografi Kapten Pierre aja udah mbrebes mili."

Naina terkekeh. "Kalau pingsan nanti kamu panggilin Kaiden. Biar dia tolongin," tukasnya dengan enteng.

"Iya deh, si paling fans berat Kaiden." Airin menaik-turunkan alisnya, menggoda.

"Mending Kapten Tendean, sih," gumam Naina.

Airin menghela napas. "Iya, deh. Si paling fans berat Kapten Pierre Andries Tendean," ujarnya meralat. Dua sahabat itu terkekeh.

"Ssst, jangan berisik."

Naina dan Airin menatap bangku di hadapan mereka. Pandangan tidak suka mereka dapatkan dari dua siswi IPS itu.

"Mau ke museum aja riuweh banget. Norak," gumam salah satunya.

"Tau tuh, lagian anak IPA kenapa sih harus ikut segala? Kemarin aja anak Bahasa ke museum sastra cuma sekelas. Harusnya anak IPA itu fokus aja sama Albert Einstein dan teman-temannya. Ini sok-sokan naksir Sejarah tapi nggak mau rugi. Buku hasil give away aja bangga."

Wajah Airin berubah merah padam. "Hilih. Masih mending, ye Naina suka baca buku biografi tokoh Sejarah, tau banyak peristiwa Sejarah. Nggak kayak kalian. Ikut klub Sejarah biar bisa modus sama ketuanya. Jangan dikira gue nggak tau kalau kalian berdua sering bolos pas jam pelajaran Sejarah cuma buat lewat kelasnya si Kaiden."

"Udah, Rin, udah." Naina berusaha menenangkan Airin.

"Nggak bisa gitu, Nai. Orang kek mereka patut dikasih paham. Lagian Bung Karno bilang jasmerah nggak cuma buat anak IPS doang kok," pungkas Airin. Sabrina dan Saphira tampak bungkam, tidak bisa menjawab penuturan Airin.

"Gila kamu, Rin. Mereka sampai kicep gitu," ujar Naina berbisik.

Airin tersenyum penuh kemenangan. "Airin dilawan. Yang bener aja!" bangganya. Keduanya terkekeh sebelum kembali diam.

Rindu Lukisan ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang