11.| Sudah Ada Pawang?

615 138 25
                                    

PUKUL dua belas dini hari, Naina masih tidak kunjung memejamkan mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PUKUL dua belas dini hari, Naina masih tidak kunjung memejamkan mata. Gadis itu malah sibuk menatap ke luar jendela, memandangi lampu-lampu rumah warga yang membentuk sebuah lukisan indah. Di tengah malam seperti ini, gadis itu kembali terpikirkan pada mimpi yang ia alami saat berada di museum Pancasila Sakti.

“Tentara itu ... kayaknya Kapten Pierre yang nyebelin itu deh.”

Naina kembali berpikir. “Tapi gimana bisa dia nemuin akun Instagram-ku? Perasaan nama akunnya udah susah dicari deh. Aku juga nggak menyertakan nama lengkapku di profil.”

Diambilnya gawai di atas bantal di pangkuannya. Membuka layar kunci, jemarinya mulai kembali pada aplikasi dengan dominan ungu. “Ini juga, kayaknya masih baru akun dia. Follower-nya aja baru satu.” Ia sempat terdiam. “Aku lihat ah.”

Jemari gadis itu kembali diarahkan pada tombol followers di profil seseorang yang membuatnya kesal seharian kemarin. “Arabella Allie?”

Dahinya mengernyit heran. Dengan sedikit ragu, ia menekan profil itu, menampakkan foto keluarga beranggotakan dua orang perempuan dan dua orang laki-laki di salah satu unggahannya. “Dia adik cowok nyebelin itu deh.”

Naina terus men-scroll profil Instagram Rabella. Sebagai seorang psikolog, banyak unggahan saat Rabella mengikuti seminar di profilnya. “Dia pinter banget sih. Jadi magister psikologi di umur dua puluh satu tahun. Mana cumlaude lagi. Aku yakin dulu pas sekolah dia ikut kelas akselerasi dan kuliahnya juga cepat.” Naina menggelengkan kepala. Gadis itu tampak terkagum-kagum setelah melihat postingan Rabella.

Begitu ia men-scroll ulang profil Rabella, jemarinya terhenti pada sebuah postingan saat gadis itu wisuda sarjana. “Cewek yang di samping cowok nyebelin ini siapa?”

Naina beralih membuka profil Instagram perempuan yang turut hadir di acara wisuda sarjana Rabella. “S. Kayla Shakeera?”

Dahi Naina mengernyit bingung. Gadis itu beralih men-scroll postingan Instagram seorang perempuan bernama Kayla. Berhenti di salah satu postingan, hatinya mencelos membaca caption yang tertera.

“My everything?” Naina terdiam. Ia tampak mencerna apa yang dilihat. Pandangannya tertuju ke langit-langit bus selama beberapa detik. Ia menghela napas. “Udah punya cewek ternyata,” gumamnya.

Naina tidak bersuara. Ia masih memperhatikan foto dua orang berbeda jenis kelamin dengan pakaian formal. Kebahagiaan bahkan tercetak jelas di wajah keduanya.

Di sebelah Naina, Airin yang sempat tertidur terusik dengan gumaman gadis itu. Airin mengerjapkan mata beberapa kali. Ia melirik gawai Naina yang menyala.

“Foto siapa tuh Nai?” Airin menutupi mulutnya yang menguap. Mengucek-kucek mata, ia turut terkejut melihat seorang laki-laki di foto itu.

“Bukan—”

Rindu Lukisan ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang