Jangan ucapkan segala yang kamu Fikirkan
Namun fikirkan segala yang kamu ucapkan~Rumah Biru~
Hari ini kedatangan semua santri baru baik Bannat maupun Banin (Putra), banyak berjejer mobil mobil di sekitaran Pesantren, di Lapangan Utama, lapangan SMA, Depan Masjid, Depan Gor semua penuh pengantar Santri Baru
Terkadang yg dipondokkan 1 orang yang mengantar 1 RT ~Becanda 😂
Hari ini semuanya wajib sudah datang, dan jam kedatangan paling lambat itu jam 4 sore, jika memang berhalangan karna sakit harus ada surat keterangan dokter yang asli
Bau Santri baru begitu terasa di Indra penciuman Navi, tak bisa dikatakan baunya seperti apa tapi memang jika ada santri baru, pondok baunya beda entah mungkin karna suasana juga beda karna ada wajah wajah baru atau gimana tapi Navi merasa bau seperti ini tak bisa dia temukan dinana pun
Dan bau ini akan hilang seminggu setelah kedatangan Santri, akan berganti dengan Bau Pesantren yang biasa
Pukul 4 Sore semua Wali Santri dan pengantar Santri di perkenankan meninggalkan kawasan Pesantren agar Santri bisa saling mengenal sebelum nanti sholat Maghrib berjamaah dan ada acara perkenalan Pengurus dan Asatidz
Isak tangis begitu terdengar di kamar Navi, karna kamarnya juga ada didalam kawasan kamar Banat
Kamar Asatidz ada di Lantai 2 Komplek Ummu Aiman, yang mana di tengah tengah Komplek Aisyah dan Zaenab
Ada 2 Komplek yang dijadikan kamar Asatidz
Mengapa tidak dibuatkan 1 komplek dan dipisah dengan komplek santri lain ?
Ini bertujuan untuk selalu menjaga adab santri dimanapun, adanya Asatidz di tengah tengah komplek Santri agar santri setiap turun / naik tangga yg melewati komplek itu tetap menjaga adab tidak mentang mentang di komplek boleh cekakakan sendiri, jalan tanpa adab, berkata yang tidak sopan
Asatidz pun wajib menegur saat melihat santri yang memang kurang adab, karna Adab dalam Pesantren itu sangat di wajibkan
Navi keluar kamar menuju kamar mandi khusus Asatidz yang berjumlah 5 kolam, dan jumlah Asatidz di Komplek ini ada 12, meskipun sudah menjadi Asatidz, mereka semua tetap harus menerapkan budaya Antri 😅
Suara tangisan begitu terdengar memilukan, baik dari santri itu sendiri maupun dari orang tua dan kerabat
Bagi orang awam ini terkesan lebay karna sebenarnya kapan saja bisa dijenguk, namun ini beda, bagi orang tua santri sebenarnya ini bukan hanya tangis kesedihan meninggalkan anaknya sendiri di Pondok namun tangis kebahagiaan dan kebanggaan serta doa untuk anaknyanyang akan memulai hidup lebih disiplin dan mendekatkan diri pada Allah
Navi masuk kamar mandi yang kosong untuk mandi sore, setelah Fatimah selesai
Kamar mandi Asatidz tak jauh beda dengan kamar mandi santri bedanya semua kamar mandi ada toiletnya
Menjelang malam, Adzan maghrib sudah berkumandang, semua santri baru bermata sembab satu persatu mulai masuk ke dalam masjid
Hari pertama mereka sholat maghrib di masjid, masih terdengar ditelinga Navi suara isakan beberapa Santri
Navi dan Fatimah menggelar sajadahnya di barisan depan, sebenarnya tidak wajib didepan namun Fatimah yang mengajak didepan agar tidak ngantuk padahal tempat favorit Navi adalah di pojok kiri agar bisa nyender
Disamping Navi ada santri baru yang belum kenal bahwa dirinya adalah seorang Asatidz disini, dia masih sesenggukkan sembari melihat foto orang tuanya didalam Al Quran
Navi seakan melihat dirinya sendiri saat dulu pertama kali masuk disini
Iqomah berkumandang, dan hari ini yang akan menjadi imam adalah Gus Arash lagi
Posisi Navi persis dibelakang Gus Arash, Posisi yang ingin sekali dirasakan seseorang yang menatap sinis Navi karna sebenarnya itu adalah tempat yang sudah di gangsangnya namun di geser oleh Fatimah untuk tempat Navi
Seperti biasa setelah sholat Maghrib dilanjut Wirid sebentar yang dipimpin Gus Arash
Selesai membaca Doa, Gus Arash masuk ke kamar marbot lalu mempersilahkan Ustadzah Lili sebagai lurah Pondok untuk membuka kegiatan malam ini yaitu perkenalan Pengurus dan Asatidz Pondok
Santri yang berada di barisan pertama mundur sdikit numpang di sajadah yang ada dibarisan ke 2 sementara santri yg di Barisan kedua pun mundur lagi hingga ada tempat untuk para Pengurus dan Asatidz
Semua Asatidz dan pengurus yang jumlahnya hampir 70 orang itu berjejer di depan para santri
Satu persatu Pengurus dimulai dari Lurah pondok, Waketum, Bendahara, sekertaris dan lain lain mulai memperkenalkan diri, setelah Pengurus selesai mereka duduk diganti dengan Asatidz yang berdiri memperkenalkan diri
Navi ada di urutan ke 10 untuk memperkenalkan diri sebagai Asatidz yang nanti akan mengajar tentang Fiqih dan Aqidah
"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh, Saya Ustadzah Navisha Suraya Nandra bisa kalian panggil Ustadzah Navi atau UsNav, asal saya dari Jakarta"
Dilanjut ke Ustadzah lain hingga selesai
Pondok memang begitu menanamkan kedisiplinan waktu hingga di ustadzah terakhir selesai memperkenalkan diri, ternyata sudah masuk waktu Isya
Yang sudah batal wudlu langsung mengambilnya di kolam belakang masjid sementara yang belum kembali ke tempat semula
"Vi, kok Ustadzah Fikri sinis banget yah ke kamu" bisik Fatimah
"Kirain aku doang mba yang ngerasa"
"Kenapa yah Vi ?"
"Gak tau mba, padahal aku gak ngerasa ada masalah sama beliau"
Keduanya hanya tersenyum lalu kembali ikut membaca Sholawat sembari menunggu Iqomah
*****************
Semua yang aku tulis ttg Pesantren berdasarkan pengalaman aku yah
Dan semua tempatnya latarnya aku ambil dsri Pesantren Al Hikmah 2 Benda Brebes
Karna Suasana Pesantren yang pernah aku rasakan disana
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Biru
Fanfiction"Apa kamu tidak punya malu melamar saya ? kamu perempuan Ustadzah Fikri" "Bukankah Sayidah Khadijah istri Pertama nabi pun melamar Nabi Gus ? apa salahnya ?"