Penyesalan itu berada diakhir dan perlu diingat tidak semua orang sanggup untuk menunggu.~Rumah Biru~
Tepat Adzah Dzuhur Navi di jemput oleh Arash didepan Mts, banyak tatapan kagum melihat keduanya berboncengan namun ada saja tatapan sinis dari orang yg tak suka
Arash membelokkan motornya menuju Halaman Santri putra lalu belok lagi ke Arag Utara menuju rumahnya
Sampai dirumah, dia melihat perbedaan sikap istrinya yg tak terlalu terlihat namun dia faham bahwa ada hal yg tengan Navi fikirkan
Navi masuk kedalam rumah langsung menaruh kitab dan bukunya di lemari khusus lalu masuk ke dapur untuk memasak
Sekedar menggoreng Ayam goreng dan sayur Sop yg cepat untuk Navi
Dan benar hanya butuh waktu 25 menit masakannya matang
Navi langsung mandi dan Sholat Dzuhur sendiri dirumah karna suaminya sudah sholat saat dia memasak
Gus Arash Sholat Dzuhur di Masjid putra
Navi kini hanya menggunakan Daster berwarna biru tua lalu duduk di meja makan menemani suaminya makan
Dia mengambilkan nasi juga lauk untuk Arash, tak ada pembicaraan antara keduanya sampai makan siangnya selesai
Jika Navi bertugas memasak maka Arash yg bertugas mencuci piring sekarang
Hal itu sudah Arash atur saat baru masuk ke rumah ini, membagi pekerjaan rumah tangga
Karna Arash menikahi Navi bukan untuk menjadikkannya pembantu yg mengurusi pekerjaan rumahnya
Jika Navi mencuci dan melipat pakaian maka Arash lah yg menjemur dan mengangkatnya
Jika Navi yg menyapu maka Arashlah yg mengepel dan pekerjaan lain pasti mereka bagi
Selesai makan, Navi duduk di Kursi didepan TV, fikirannya melayang pada hal yg dia alami pagi tadi
"Kenapa sayang ?" Tanya Arash setelah selesai mencuci dan mendekati istrinya
"Mas, kok mba Fatimah jadi cuek banget ke aku yah, nih liat nomer aku diblokir, Aku ngabarin hamil langsung dibales kaya gitu" jawab Navi sembari memberikan Hpnya pada Arash
Arash menghembuskan nafasnya, suara Nafasnyg membuat Navi candu
Kalian pernah gak sih denger lelaki menghembuskan nafasnya ada bunyinya yg buat kalian tuh suka sama bunyinya
Kaya apa yah intinya beda gitu 🤭
Nah itu yg Navi rasakan
"Suraya gak usah chat atau hubungin Fatimah lagi yah, gak usah cari cari tau tentang Fatimah yah"
"Kenapa mas ?"
"Seminggu lalu Gus Arhan kakaknya Gus Manaf ngomong ke Mas pas ketemu di Majlisnya Habib Bagir, yg mas pulang jam 12 itu sih Suraya"
"Nggeh mas ngomong apa ?"
"Fatimah dan Manaf pernah berantem sampe mau pisah gara gara Fatimah nemu buku Album punya Manaf yg ada foto fotonya Suraya, ada juga kalimat kalimat harapan, ada cincin yg dulu mau buat nglamar Suraya, ada uang 1 juta yg akan digunakan untuk mahar Suraya, dan pas Manaf liat Fatimah megang buku itu dia marah, dia marahin Fatimah karna lancang, dan Gus Arhan minta mas buat ngomong ke Manaf, toh Suraya udah punya Mas, Manaf udah punya Fatimah, mas disuruh ngomong ke Manaf buat ngelupain kamu, tapi mas belum ngomong karna mau ngajak ketemu Manaf saja susah Ray, dia ada saja alasannya"
"Ya Allah mas aku ndak enak sama Mba Fatimah, aku harus gimana mas ?"
"Jauhi rumah tangga mereka untuk beberapa tahun ini sampai rumah tangga mereka harmonis yah sayang, gapapa diblokir Fatimah toh dia yg memblokir bukan bermaksud memutus silaturrahmi, dia masih sakit hati dimarahin suaminya"
"Tapi aku tetep gak enak sama Mba Fatimah mas, kok kesannya aku perusak rumah tangganya yah mas"
"Suraya, gak perlu difikirin yah, Fatimah hanya perlu waktu begitupun Manaf, mereka dijodohkan jadi wajar ada hal yg membuat keduanya kaget"
"Iya mas, tapi aku kasihan sama mba Fatimah"
"Menikah itu bisa menjadi Nikmat ataupun ujian Suraya, tapi jika orang didalamnya bisa mengimbanginya, ujian sebesar apapun akan mudah dijalani dan kembali ke kenikmatan pernikahan, karna ujian sebesar apapun Allah pasti tidak akan salah menaruh takdir kok"
"Nggeh mas jadi ini biarin aja gak perlu minta maaf ?"
"Kamu ndak salah Suraya, biarkan keduanya menyelesaikkan masalah tanpa ada campur tangan kamu"
"Ya udah mas"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Biru
Fanfiction"Apa kamu tidak punya malu melamar saya ? kamu perempuan Ustadzah Fikri" "Bukankah Sayidah Khadijah istri Pertama nabi pun melamar Nabi Gus ? apa salahnya ?"