Arti sebuah kehilangan adalah mengingatkan kita bahwa semua yang ada disini adalah milik Allah~Rumah Biru~
Jam 8 pagi Gus Arash mendapat kabar yang menyedihkan, dia langsung bergegas menjemput istrinya di sekolah
Sampai di ruang guru dia hanya melihat Fatimah yang duduk di meja guru sementara Navi masih mengajar dan Fatimah disuruh langsung memanggil Navi tanpa alasan yang jelas
Navi langsung turun buru buru dan langsung diajak suaminya masuk ke mobil, semua ini terlalu mengejutkan
Orang tua Arash pun sudah menuju tempat tersebut
"Mas ada apa sih, kok tiba tiba gini ngajak pergi, aku belum absen izin loh"
"Udah gapapa yah mas udah bilang ke Fatimah buat badalin kamu"
"Iya tapi ada apa dulu"
"Nanti sampai di tempat kamu juga tau Ray"
Navi tak ada firasat apapun, dan yang lebuh aneh, hpnya disita oleh suaminya entah apa yang akan terjadi di tempat yang suaminya maksud
Sepanjang jalan Navi hanya bersholawat dan beristighfar hingga 2 jam perjalanan mereka sampai di satu belokan yang dia sangat hafal sekali akan menuju kemana nantinya
"Ke Pondoknya mbah kung mas ?"
"Iya Suraya"
Dari wajah Gus Arash, Navi melihat kesedihan, kesedihan yang mendalam
Dia terus menghapus fikiran fikiran negatif itu dengan dzikir namun saat masuk ke gerbang pondok fikirannya sudah tak lagi jernih
Pondok sangat ramai, santri putra dan putri menundukkan pandangannya, di belokkan menuju ndalem mbahkungnya dipasang bendera kuning
"Mas ya Allah mas ini siapa yang meninggal mas ?" Panik Navisha namun Gus Arash tak menjawab
Dia memarkirkan mobilnya di tempat yang masih kosong, ada 1 keranda yang kosong disana
Terdengar suara isak tangis dari dalam ndalem
Arash langsung membuka pintu bagian Navi, sementara Navi masih mematung menebak siapa yang telah pulang ke rumah yang sebenar benarnya rumah
"Siapa mas ?" Tanya Navi dengan air mata yang mengalir walaupun dia belum tau siapa yang meninggal namun kesedihan begitu terasa di Pondok Pesantren Annur ini
Gus Arash memberikan tangannya untuk Navi memegangnya, Navi keluar dari mobil langsung dipeluk oleh Gus Arash
"Mbahkung sayang, mbahkung sudah pulang, sudah dijemput sama Allah" ucapnya tak terasa air matanya menitih
"Gak, gak boleeeeehh mas gak boleeeehhhh" histeris Navi yang dipeluk Arash
Gus Ahmad yang melihat putrinya langsung berlari menghampirinya
"Navisha, ikhlas sayang ikhlas yah" ucap Gus Ahmad
"Enggak abah mbahkung masih sehat baaahhh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Biru
Fanfiction"Apa kamu tidak punya malu melamar saya ? kamu perempuan Ustadzah Fikri" "Bukankah Sayidah Khadijah istri Pertama nabi pun melamar Nabi Gus ? apa salahnya ?"