Terkadang yg tak sedarah lebih banyak searah~Rumah Biru~
6 Minggu setelah pembicaraan Navi dan Fatimah di Balkon jemuran itu, memang Navi menyuruh Fatimah agar mendiskusikannya dengan Umi nyai dan juga didampingi dirinya. Akhirnya di putuskan oleh Fatimah setelah panjang meyakinkan diri dan terus beristikharoh. Fatimah menerima perjodohan dari Abahnya itu. Menikah dengan Gus Manaf
Sampai tibanya hari ini, Hari Pernikahan Ning Fatimatuzzahro dan Gus Abrisam Manaf
Acara digelar di Pondok Pesantren milik Abahnya Fatimah, akad sudah dimulai dari jam 8 pagi tadi dan sekarang sudah jam 10 pagi
Suasana Pesantren sangat ramai, banyak tamu undangan dari penjuru pulau yang diundang bahkan ada yg dari luar Negri
Gus Arash menggenggam erat tangan Navi, entah ini rasa cemburu atau apa dia pun tak bisa mendefinisikan.
Tatapan Gus Manaf saat Navi mengucapkan selamat berbeda, tatapan yg awalnya dingin menjadi hangat walau hanya beberapa detik namun Arash bisa melihat itu
"Suraya, kita pulang yuk" ajak Arash
"Kenapa mas ? Mas capek ? Katanya mau sekalian reuni sama temen temen yg dulu mondok di Madinah ?"
"Ndak jadi Suraya, kita pulang sekarang yah"
Mau tak mau Navi mengangguki permintaan suaminya yg mendadak itu padahal dari pagi dia semangat sekali ingin bertemu kawan sekampusnya yg sebulan lalu tak bisa datang dipernikahannya
Namun entah mengapa sekarang meminta pulang
Di Perjalanan pun lelaki itu memilih diam, tangan kanannya menyetir sementara tangan kirinya sesekali menggenggam tangan Navi
Navi menghidupkan musik di mobil itu agar suasana tak terlalu sunyi karna suaminya benar benar tak membuka pembicaraan tentang apapun
Padahal biasanya suaminya ini sekecil apapun kejadian yg tadi dia alami, pasti akan bercerita padanya, sekarang ?
Diam seribu bahasa
Apa mungkin ada masalah dg teman sesama Alumni ? Entahlah, Navi akan tanya nanti setelah sampai dirumah dan suaminya sudah sedikit tenang
2 jam Perjalanan hanya diisi dengan sholawat yg di nyalakan di radio sementara Navi memilih memainkan hpnya setelah izin ke suaminya karna dia benar benar bosan
Sampai dirumah, suaminya tetap membukakan pintu mobilnya juga pintu rumahnya namun dia kembali diam dan duduk didepan TV sembari menyandarkan badannya di Shofa
Sebenarnya yg Arash kesali bukan hanya tatapan Gus Manaf namun omongan yg dia dengar dari beberapa kerabat Gus Manaf yg bilang Gus Manaf lebih pantas dengan Navi padahal mereka tau Navi sudah menikah dengannya
Navi mengambil air putih lalu memberikannya pada suaminya, dia lalu duduk disamping suaminya, mencoba membuka pembicaraan
"Mas kenapa ?"
"Memangnya kenapa Suraya ?"
"Navi liat mas diem terus, Navi tau mas ada yg dittupi sama Navi kan ?"
Gus Arash menghembuskan nafas beratnya lalu meminum air putih yg istrinya bawakan itu
Dia langsung membawa istrinya ke pelukannya sembari bersandar ke Shofa
"Mas hanya gak tau sama perasaan mas Suraya, mungkin mas sedikit cemburu karna kamu"
"Hah ? Emang Navi ngapain mas ? Kan Navi juga ndak ngobrol sama lelaki"
"Iya Suraya, memang bukan kamu pelakunya tapi kamu penyebabnya, kamu ndak liat pas ngucapin selamat ke Gus Manaf tatapanya beda ke kamu, 2 tahun lalu dia berusaha menikahimu loh Suraya, faham kan maksud mas ?"
"Oh ada yg takut kesaing padahal udah menang gitu ?"
Navi terkekeh melihat wajah suaminya
"Kerabat Kyai Hasan juga banyak yang ngomong tadi kalo Gus Manaf cocokkan sama Putrinya Gus Ahmad Suraya"
"Mas, kan nyatanya Putrinya Gus Ahmad jodoh dan takdirnya sama Putranya Kyai Abdurrahman"
Navi memeluk suaminya dari samping, mengusap lembut dadanya, menenangkan dan berusaha menghilangkan kecemburuan yang begitu mendalam
Padahal Navi kira dalam pernikahan ini dialah yg paling cemburu apalagi ketika suaminya masih sering ditanya eh beberapa kyai dari luar pulau apakah masih bujang atau tidak
Tawaran Poligami datang bukan hanya dari Fikri, beberapa orang juga menawarkan dengan pilihan gadis gadis cantik untuk Arash tapi Arash selalu menolak
Navi menceritakan hal ini pada Umi Khadijah dan kata beliau ini wajar, dulu umi Khadijah bahkan sampai 5 tahun terus mendapatkan tawaran agar suaminya Poligami sampai dalan sebuah ceramah Kyai Abdurrahman didesa sebelah dan diangkat ke youtube itu beliau mengatakan tak akan pernah poligami, bukan menentang hal tersebut yang masuk kedalam Sunnah Nabi. Namun beliau merasa tak sanggup mempunyai 2 Istri karna 1 Istri saja tanggungannya dunia Akhirat.
Lagipula masih banyak Sunnah yang bisa dilakukan dan lebih besar pahalanya
"Gak perlu dipusingin masalah itu yah Mas, Navi punya mas kok, udah diAkad kan ? Jadi InsyaAllah selamanya punya Mas"
Gus Aras pun merapatkan diri Navi dengan melingkarkan tangannya ke pinggang Navi
"Ternyata gini rasanya jadi kamu kalau mas di tawarin poligami yah ?"
Navi mengangguk sebagai jawaban
"Kata Umi Khadijah, ujian dalam rumah tangga terberat itu di 5 tahun pertama mas, karna keegoisan kita itu masih besar, masih belum bisa saling ngalah, masih cemburuan, masih kaget dengan dunia pernikahan"
"Iya Suraya, maaf yah"
"Kenapa maaf ? Mas Ndak salah kok, Navi malah lebih dari ini kan kalau ngambek, Navi yg harusnya minta maaf"
"Iya sayang, kita saling intropeksi diri yah"
"Nggeh mas"
*******************
Kangen Ustadzah Fikri gak ?
Mau dimunculin lagi gak ?
😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Biru
Fanfiction"Apa kamu tidak punya malu melamar saya ? kamu perempuan Ustadzah Fikri" "Bukankah Sayidah Khadijah istri Pertama nabi pun melamar Nabi Gus ? apa salahnya ?"