Jika ingin melihat indahnya Matahari Fajar
Kamu harus melewati dulu gelapnya malam~Rumah Biru~
Acara 4 bulanan Navi di gelar dengan simakkan di Masjid oleh Gus Arash sendiri yg disimak beberapa kyai dan Santri
Gus Arash membaca ayat Ayat Alquran dari Juz 1 hingga Juz 8 dilanjut Gus Ahmad sebagai ayahnya Navi dari Juz 9 sampai juz 15 lalu kembali dilanjutkan Gus Adam sebagai kakaknya Navi dari Juz 15 sampai 25 lalu ditutup oleh Gus Arash sampai Juz 30 tanpa melihat Al Quran
Kyai yg menyimak ada Kyai Abdurrahman sebagai Pemilik Pesantren, kaka adiknya Kyai Abdurrahman dan kaka adiknya Ning Shofia juga para sepupu Navi dan Arash yg bergantian menyimak
Santri tak diwajibkan menyimak namun jika sudah masuk juz 30 diwaktu sebelum Dzuhur, semua santri wajib di Masjid untuk ikut doa Khotmil Quran dan doa keselamatan kehamilan untuk Ning Navi
Simakkan di mulai dari setelah Subuh, setelah santri selesai kajian subuh, Gus Arash sudah bersiap menggunakan baju koko Putih nya, sarung dan peci hitamnya
Sementara Navi dan para Bu Nyai menyimak di Ndalem sembari membuat rujak 4 bulanan yg konon mitosnya jika pedas berarti lelaki jika manis / asem berarti perempuan
Dn yg membuat biasanya hanya boleh kedua ibu dari perempuan yg hamil itu seperti sekarang Umi Khadijah dan Umi Shofia tengah membuat Rujak itu di jam 9 pagi
Sementara Adik kecil Navi aman ditangan Navi dan istrinya Gus Adzam, Ning Naya
"Vi ya Allah ini bener bener fotokopian kamu loh" puji Ning Naya melihat adik ipar kecilnya di gendongan Navi
"Iya yah mba, aku juga bingung kok bisa mirip banget ke aku"
"Mungkin Abah pas umi hamil sholawatinnya kamu biar sekalian hamil"
"Emang ngaruh ya mba ?"
"Gatau juga sih hehehe"
Keduanga tengah duduk di teras Ndalem yg menghadap ke Masjid sembari menyimak bacaan yg sekarang tengah dibaca Gus Ahmad
Navi tak henti hentinya menciumi wajah adik kecilnya yg sangat gembil, pipinya benar benar membuat hidungnya semakin kanclep kalo kata orang jawa
"Ini pipi apa bakpau sih dek" ucap Navi terus menciumi pipi gembil
"Ya Allah mba aku pengin makan pipinya Khalda mba, gemes bangeet"
"Jangan kamu Vi, mas Adzam juga digigitin mulu, jadi pengin punya anak Cewe katanya"
"Bikin lah mba, Sahil juga udah gede"
"Hahahhaa doain yah, lagi program juga"
"Berarti mba udah lepas KB nya ?"
"Pas waktu Khalda lahir, mas Adzam minta lepas, pengin banget punga anak cewe"
"Hahahahaha emang masku kalau ada maunya gitu mba"
"Iya Vi, bener bener kerja keras banget hahaha"
Tenang keduanya berbicara hal semacam itu tak didengar santri kok karna suaranya yg kecil
Oh ya belum kenalan sama adiknya Navi kan ?
Namanya Khalda Suraya Nandra
Suraya diambil dari umi Shofia yg bernama Shofia Suraya Amirullah dan Nandra diambil dari Abahnya, Ahmad Anandra
Sama seperti Navi yg bernama Navisha Suraya Nandra, Ada nama kedua orang tuanya yg terselip disana
Nama Gus Adzam pun demikian, Muhammad Adzam Anandra, yg membawa nama Abahnya
Dalam harapan Gus Ahmad menyematkan namanya disetiap nama Putra Putrinya adalah kemanapun Putra putrinya pergi, namanya akan selalu terbawa
Baik buruknya putra putrinya, tetap yg akan menanggung bangga dan malunya adalah dirinya
Itulah kenapa Gus Ahmad sangat menjaga pergaulan dan pendidikkan anak anaknya
Navi Mondok dari lulus SD sementara Gus Adzam tinggal di Pesantren kakeknya dari kelas 5 SD
Gus Ahmad hanya tak mau menghilangkan jiwa Pesantren pda anak anaknya walaupun tak lahir di Pesantren seperti sepupu sepupunya
Gus Ahmad juga mengingatkan bahwa sampai kapanpun, Nasab kan akan bisa dirubah, mungkin nama belakang bisa dirubah, sekarang saja Navi jika dapat undangan namanya sudah bukan lagi
Ning Navisha Suraya Nandra
Namun menjadi
Ning Navisha Arash
Namun Nasabnya tetap pada Nandra, bukan Al Naqib yg ikut suaminya.
Nama Arash adalah Arash Hilman Al Naqib, dan dia gak akan segampang itu menyuruh Navi mengakui namanya sekarang adalah Navisha Al Naqib
Tetap Navisha Suraya Nandra binti Ahmad Anandra
Suara panggilan dari dalam Ndalem terdengar oleh Navi dan Naya, keduanya masuk kedalam dan melihat Uminya sudah menyiapkan satu gelas rujak yg sudah selesai dibuat meskipun tak semuanya dibuat oleh kedua umi itu
Navi dan Naya duduk di ruang tamu yg kursinya sudah dikeluarkan untuk tempat duduk tamu dari AnNur
Umi Shofia menyuapkan rujak itu pada Navi dan Naya. Meskipun Naya adalah menantu, sungguh Umi Shofia tak pernah membedakan keduanya
"Manis Vi" ucap Ning Naya setelah mencicipi rujak itu
"Hehehe iya mba manis, agak asem dikit"
"Alhamdulillah,tapi enak toh ?" Tanya Umi Shofia
"Enak mi" jawab keduanya
Akankah anak yg dikandung Navi juga perempuan ? Mungkin saja karna itu mitos jawa
Rujak itu dibungkus kecil kecil oleh mba mba Ndalem seluruh Ndalem untuk dibagi ke Santri dan warga sekitar Pondok
*********************
Di daerah kalian mitosnya gitu juga ndak ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Biru
Fanfiction"Apa kamu tidak punya malu melamar saya ? kamu perempuan Ustadzah Fikri" "Bukankah Sayidah Khadijah istri Pertama nabi pun melamar Nabi Gus ? apa salahnya ?"