Setinggi apapun ilmu yang kau miliki bila sikapmu menyakiti orang lain maka tak ada gunanya.
Sebab mengukur hidup itu dengan perilaku yang mulia bukan dengan Harta dan Ilmu kesombongan~Rumah Biru~
Usai diberi Nasehat, Ustadzah Fikri kembali ke kamarnya, dia mengunci kamarnya padahal ada teman kamarnya yang masih di luar
Sementara di ruang tamu, Umi Khadijah masih duduk bersama Gus Arash
"Arash, sebaiknya kita umumkan apa yang sedang kita sembunyikan le, ini bukan kali pertamanya umi menerima lamaran atas kamu, banyak kyai dari luar kota yang menginginkan kamu menjadi mantunya dan ikut membina Pesantrennya"
Arash tersenyum sejenak
"Apa memang sudah waktunya mi ? Apa dianya sudah mau menerima mi ?"
"Umurnya juga sudah 21 tahun Rash, umi rasa sudah waktunya, semalam Abahmu juga ngomong begitu, nyuruh umi diskusiin ke kamu"
"Arash fikir dulu yah mi, karna kayaknya ndak mudah mungkin bagi dia menerima ini, apa kita undang orang tuanya untuk membicarakan ini mi ?"
"Coba nanti umi tak tanya Abahmu, yang harus mengunjungi pihak perempuan atau pihak kita yah Rash"
"Nggih mi"
"Rash, kamu tau rumah yang di depan lapangan pusat itu ?"
"Iya tau mi, yang warna biru ?"
"Itu nanti kamu dan dia yang tempati yah, umi dan abah sudah siapkan"
"MasyaAllah matur nuwun sanget mi"
"Memang kewajiban orang tua pada anak lelaki itu gak akan pernah putus le walaupun anaknya sudah menikah, kalau pun anaknya nanti naudzubillah kekurangan wajib sebagai orang tua membantu karna masih menjadi tanggungannya berbeda dengan anak perempuan"
"Nggeh umi"
Arash pamit dari uminya untuk ke lantai 3 ndalem, karna ada latihan hadrah untuk persiapan khaul Mbahnya nanti
Pesantren ini memang bukan didirikan oleh kyai Abdurrahman, Pesantren ini didirikan oleh Kyai Imamudin Ayahanda dari Kyai Abdurahman yang wafat 7 tahun lalu di Madinah
Makamnya pun ada disana
Namun khaulnya selalu di peringati di tanggal 1 Dzulhijjah karna beliau wafat saat sedang Haji
Dilantai 3 sudah ramai anak hadrah latihan dengan lagu lagu barunya
Arash juga mempunyai ciri khas suaranya yang bagus juga keterampilannya memainkan alat Darbuka
Itu juga yang membuat daya tariknya
Tak ayal banyak kyai dari berbagai Pesantren ingin menjadikannya menantu
Apalagi Arash Putra satu satunya dari Kyai Abdurahman, kakaknya perempuan bernama Ning Zaenab telah ikut suaminya di Pondok Annisa, pondok khusus perempuan yang memetodekan tahfidz
Jadilah kini hanya Arash yang ada di Pesantren
Namun Kyai Abdurahman tak sendiri membina Pesantren ini, beliau mempunyai 3 adik yang ikut membina Pesantren ini, 3 adiknya itu juga sudah mempunyai keluarga sendiri dan hidup dilingkungan pesantren ini
Kyai Abdurahman memiliki 1 Kakak yang bernama Ning Zuhro yang ikut suaminya di Pesantren suaminya
Sedangkan 3 adiknya yaitu Gus Habib, Ning Reni dan Gus Muhammad tinggal di dekat Asrama santri Putra
Ning Reni tetap tinggal di Pesantren ini karna beliau tidak menikah dg Gus, melainkan dijodohkan dg Ustadz yang juga pernah mengajar di Pesantren ini dan sekarang mendapat Gelar Gus. Yaitu Gus Zidnan
Itulah sekilas silsilah keluarga Gus Arash
Kembali ke Gus Arash yang tengah menyenandungkan Sholawat Anak Sholeh
Sholawat yang begitu viral kali ini menceritakan tentang ciri ciri atau tanda tanda anak Sholeh yang ada 4 tentunya setelah dia seorang mukmin dan mengikuti syariat agama
4 Ciri atau Tanda itu adalah Lisannya bertutur kata Lembut, Memuliakan orang tua, Sayang dan berperilaku baik pada anak kecil juga Saudara lalu yang terakhir beramal dengan ilmunya
Sholawat tersebut digemari olrh berbagai kalangan, dan sepertinya setiap ada majlis sholawat tak ada sholawat itu rasanya seperti ada yang kurang
Suaranya di lantai 3 terdengar sampai di Asrama santri Putri karna memang Ndalem Kyai Abdurrahman itu memang menyatu dg Asrama Banat
Jika bisa dibayangkan, Dapur Ndalem ada teras yang sedikit lebar nah dibelakang Teras ada Aula Banat dan disamping Aula sudah kamar Banat lantai 1
Faham kan ?
Suara yang begitu khas, semua santri lama pasti tau bahwa itu adalah suara dari Gus Arash sedangkan Santri baru pasti akan bertanya pada santri lama
Latihan hanya 1 jam karna masuk waktu dzuhur
Oh ya anggota Hadroh itu santri yang sudah tidak sekolah / Salaf dan Ndalem, karna belum adalagi perekrutan anggota hadrah baru
Gus Arash langsung turun ke lantai 1 untuk mengimami sholat dzuhur dimasjid, jika Sholat dzuhur dan Ashar banyak santri Banin yang sholat di Masjid Banat karna kegiatan santri Banin juga ada yang di dekat Asrama Banat seperti Hadrah tadi, ataupun sekedar jajan yang banyak sekali di dekat Masjid Banat
Dan itu diperbolehkan asal Ghadul Bashor
*******************
Aku ngerasa vibesku beda kalo nulis versi Gus dan Militer 😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Biru
Fanfiction"Apa kamu tidak punya malu melamar saya ? kamu perempuan Ustadzah Fikri" "Bukankah Sayidah Khadijah istri Pertama nabi pun melamar Nabi Gus ? apa salahnya ?"