RB ~ 13

7.4K 519 9
                                    


Islam menaikkan derajat wanita dari dasar bumi hingga pada akhirnya surga diletakkan di bawah kakinya

~Rumah Biru~















Navi keluar dari ruang kelas selesai mengajar dan betapa terkejutnya dia saat melihat 2 orang santri tengah dijemur, entah apa kesalahannya namun sungguh Abah tak pernah memberikan Ta'ziran seperti ini .

Keterkejutannya bertambah saat melihat Ustadzah Fikri membawa kayu milik keamanan untuk menyabet kedua santri itu

Navi melihatnya langsung mendekati Ustadzah Fikri dan menegurnya

"Maaf Ustadzah, kenapa disabet ?"

"Dia ini sudah tau pelajaran saya malah gak bawa kitab" Jawab Ustadzah Fikri dengan nada marahnya

"Maaf Ustadzah bukannya abah yai saja tidak pernah mengajari demikian ?"

"Udah deh Ustadzah Navi gak usah ikut ikuttan, sana ngajar yang lain saja" bentaknya

"Maaf Ustadzah tapi ini salah, menyabet santri, menjemurnya itu bukan ta'ziran yang manusiawi untuk seorang santri Banat"

"Tau apa kamu ? Kamu tuh Ustadzah baru disini"

"Tapi saya mondok lama disini ustadzah saya tau apa yang abah ajarkan dan tidak"

"Ustadzah Navi, gak usah jadi pahlawan kesiangan deh, mau apa ? Mau di cap baik sama santri ? Mau di cap Ustadzah terbaik ? Penolong ? Apa mau dapet gelar lain ?"

Navi tak menyangka jawaban dari kawan ustadzahnya akan seperti ini, padahal dia menegurnya baik baik

Semenjak berita pernikahan gus Arash, Ustadzah Fikri memang terkesan lebih galak pada Santri. Apakah ini pelampiasan sakit hatinya ?

Namun rasanya tak pantas sekali

Cetaaarrr

"Astaghfirullah Ustadzah, bahkan seorang keamanan yang mempunyai kayu ini pun gak pernah melakukan itu" tegas Navi setelah melihat Ustadzah Fikri menyabet bagian pantat santri banat itu

Ustadzah Fikri tak menghiraukan ucapan Navi bahkan ucapan Fatimah yang juga ikut menegurnya

Namun baru akan kembali menyabet untuk ke 3 kalinya, kayu ditangannya berpindah tangan dan langsung dibuang oleh orang itu

Orang itu adalah Gus Arash yang sudah memperhatikan dari jauh

"Ini akhlaq seorang Ustadzah yang ngakunya hafal 30 juz Alquran itu, begini Akhlaqnya ?" Tegas Gus Arash membuat yang ada didalam kelas ikut menonton namun hanya berani lewat jendela

"Tanya dulu sebab tak bawa kitabnya apa, baru dihukum, pun harus sesuai dengan peraturan Pesantren, gak bikin aturan sendiri"

Ketiga Ustadzah disana terdiam, Ini kali pertamanya Navi mendengar suara tegas lebih ke marah dari seorang Gus Arash

"Kalian berdua, kenapa gak bawa kitab" tanya Gus Arash pada Santri yang dihukum

"Maaf Gus, Kitab saya hilang dan belum ada uang untuk membeli lagi, insyaAllah nanti setelah khaul orang tua saya kesini saya mau beli lagi" jawab salah satu santri itu

Rumah Biru Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang