7

5 0 0
                                    

morning ? hari ini aku gak ada jadwal sama dospem.tapi mau ketemu sama abangku.jgn lupa sarapan ❤️

Isi pesan Arion,masih sama setelah tiga bulan kejadian itu.

Ada titik temu yang memutuskan hubungan kami, namun tetap tidak di terima pria itu.

Setelah membalas pesannya,tanganku dengan cepat menyemprotkan parfum sekaligus memoles lipstik berwarnah nude ke bibirku.

Hari ini,aku akan pergi ke Semerang menemui tante Hilda.tentu saja,tanpa sepengetahuan Arion.

Tante Hilda sudah sejak bulan kemarin menungguku,hanya saja aku belum ada waktu berkunjung karna sibuk mengurusi berkas lamaran kerja,juga...keadaan hatiku.

Mas di depan

Bergegas aku turun karna Mas Wisnu sudah menungguku.aku tidak perlu naik pesawat ke Semarang,karna kebetulan Mas Wisnu sudah dua hari di Bandung ada urusan pekerjaannya.

Ku lihat jendela mobil di turunkan,dan menampilkan seulas senyum Mas Wisnu menyambutku.aku dan Mas Wisnu beda lima tahun,dan hampir setahun tidak bertemu.sekarang, dia terlihat semakin matang dan berwibawa.

"Mba mu titip salam"

Tas yang ku tenteng tidak terlalu besar,karna rencana aku hanya tiga hari di sana.tentu saja setelah aku banyak mengajukan alasan kepada tante Hilda.

Dan yah,tante Hilda akhirnya mengalah.

"gimana kabar Mba,sehat ?"

Sembari mengobrol,mobil melesat sempurnah membelah keramaian kota Bandung.

"selain sehat,Mba mu makin bawel"

Tawaku renyah mendengar keluhan Mas Wisnu. istrinya itu pegawai negri yang menjadi guru di sebuah sekolah Taman Kanak-kanak.

"Aska tahun ini udah mau masuk SD"

Sungguh,aku sudah tidak sabar bertemu ketiga ponakkanku.kalau Aska masuk SD,artinya Mawar sudah naik ke kelas empat SD.

"gak kerasa ya Mas,ponakan aku udah pada gede ?"

"Mawar sama Aska selalu nanyain kamu.katanya kangen di beliin ice cream"

Sudah ku duga.dan aku pasti akan menyanggupinya.

"asal nggak minta sama box nya Mas.aku masih pengangguran"

Tawa Mas Wisnu ikut renyah.

"bay the way,udah dapat panggilan dari perusahaan yang kamu lamarin ?"

Beberapa kali Mas Wisnu menawariku pekerjaan di kantornya,tapi aku yang masih menolak.karna bidangnya sedikit kurang cocok denganku.

Bukan tidak bersyukur ada Mas Wisnu yang bisa membantuku masuk,hanya saja aku merasa sudah terlalu banyak merepotkan mereka.

Fasilitas keperluanku,juga di tanggung Mas Wisnu selama aku di Bandung.jabatannya di firma hukum,cukup menghidupiku.begitu katanya.

Juga,sebagai balas budi karna hidupnya sekarang sudah serba berkecukupan.meski,aku sering menolak tapi selalu saja Mas Wisnu menggunakan ancaman yang di luar nalar.

"sementara ini nunggu jadwal interview Mas"

"ribet amat sih ? padahal kalau di tempat Mas kamu tinggal masuk dan langsung kerja.gak ada interview ataupun tes keahlian"

"atau jangan-jangan...ada something yang bikin berat hem ?"

Iyah.

Berat ninggalin Bandung,juga...dia.

Setidaknya,Bandung sedikit lebih dekat ke Jakarta di banding Semarang.

"tapi,nanti kalau semisal gak keterima di sana,kamu langsung hubungi Mas okey ?"

Aku mengiyakan dalam hati.

Kedatangan kami di sambut antusias oleh tante Hilda dan om Ahmad.begitupun denganku,langsung menyalim tangan mereka dan bercipika cipika.

"seminggu kan ?"

Tuh kan ?
Belum juga satu hari,tante Hilda sudah mulai.ku tanggapi dengan senyuman aja lah.

Dulu,sore hari seperti ini biasanya Om Ahmad belum ada di rumah.tapi sekarang,setiap hari akan selalu ada karna beliau sudah pensiun beberapa tahun yang lalu.

Kaca matanya sudah semakin tebal,dan rambut-rambutnya hampir semua memutih.melihat Om Ahmad yang duduk di teras depan,aku jadi merindukan Papa.

Segelas kopi hangat menemaninya,juga lembaran koran yang menutupi separuh wajah keriputnya,aku menghampiri Om Ahmad.

Belum aku duduk,beliau sudah lebih dulu menoleh, menutup lalu melipat kembali lembaran koran.

"Tantemu lagi jemput ponakanmu"

Suara berat dan serak milik Om Ahmad,menarik pandanganku kepadanya.

"kok,gak bilang ke Febi ?"

"Tantemu bilang kamu lagi tidur.masih capek,jadi gak mau ganggu"

Sehabis makan siang bersama tadi aku langsung masuk ke kamar.dalam artian,aku merebahkan tubuh sambil melihat chat terakhirku dengan Arion.

Selagi belum ada balasan,aku menghibur diri membuka beberapa sosial mediaku.rupanya,rasa kantuk menyerangku di karenakan sehabis makan kangkung tumis Tante Hilda.

"padahal kalau di bangunin Febi pengen ikut"

"masih banyak hari buat jalan-jalan.Mas mu cuti tahunan selama seminggu"

Hah ?

Memeluk BayangmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang