"dari mana ?"
Suara Zahra menyambutku ketika aku memasuki Apartemen.yang paling menyebalkan tatapan menelisiknya terhadapku.
"kapan lo balik ?"
"lo belum jawab pertanyaan gue Bi.lo abis dari mana ?"
Tubuhku menyusul tas yang sudah ku lempar ke atas kasur,merebahkan organ tubuh yang cukup lelah.loteng di atas seolah menertawakan nasibku yang gundah gulana.
"abis ketemu Arion..."
"HAH ? SERIUS ?"
Rautnya terkejut.mungkin karna berpikir hubunganku telah selesai dengan Arion atau hanya sekedar sosoan agar aku tersipu.
Nyatanya,aku malah kesal dengan sikapnya.
"ck.biasa aja kali Ra ! suara lo bikin kuping gue mau meledak tau gak ?!"
"ketemu di mana lo ?"
Zahra mendekatiku,dengan bantal yang di pangkuannya.
Sedikit ku tolehkan tatapan kepadanya,lalu ku tarik kembali menatap kosong loteng.
"di tempat biasa..."
Nafasku terasa berat,apa lagi malam hari seperti ini membuat mataku juga ikut berat.
"terus ?"
"yah gitu...nothing special"
Memang tidak ada yang spesial dalam obrolan tadi,hanya membahas soal abangnya yang belum ku ketahui siapa namanya.selebihnya hanya bekerja di Bandung dan ingin menikahi seorang wanita yang berstatus janda.
"ck gak asik lo ah !"
Bantal di pangkuannya di banting begitu saja.dan aku terlelap setelah mendengar suara air yang keluar dari dispenser.
🌻
"Bi,di panggil keruangan Pak Angkasa sekarang"
Dona memberitahuku setelah meletakkan segelas kopi latte ke mejaku yang kebetulan ku titip ketika dia menyeduhnya.
Ini gelas ke dua,dan sepertinya akan ada gelas-gelas kopi selanjutnya setelah ini.panggilan Pak Angkasa kali ini membuatku bingung,sebab ketika aku masuk beliau sedang berdiri menghadap jendela dengan kedua tangannya di masukkan ke saku celananya.
Beberapa detik saat aku masuk,sepertinya beliau tidak menyadari padahal sudah ku ucapkan salam dan tidak ada jawaban darinya.
Dia lagi kenapa sih ?
"permisi Pak ?"
"Pak Angkasa ?"
Lehernya bergerak,menoleh perlahan kearahku.
Tapi...
Tatapannya sedikit dalam.
"eum...Bapak memanggil saya ?"
"duduk"
Ku ikuti arahannya,dengan perasaan tidak karuan.
Ada apa ini ?
"ada yang ingin saya bicarakan dengan kamu"
Beliau duduk menghadapku,dan tatapannya tidak sedikitpun teralihkan.
"iyah Pak ?"
Ku tegakkan bahu,juga posisi duduk yang terasa kaku.
"kamu mendengar gosip itu ?"
Gosip ?
"eum...gosip apa yah Pak ?"
"tentang kita"
Kita ?
Keningku saling bertarik,kebingungan semakin melanda jiwa.bahkan tenggorokkan ikut kering saat beliau terlihat menarik nafas beratnya.
Tandanya,Pak Angkasa merasa terganggu.
"sudah sampai ke telinga saya kalau kamu dan saya di gosipkan memiliki hubungan"
Wtf !
LUSIIIIIIIII !!!
"saya minta maaf Pak,kalau mungkin ini semua salah sa-..."
"tidak perlu minta maaf.dan tenang saja,yang menyebarkan gosip kali ini tidak akan saya pecat kalau..."
"ka-kalau apa Pak ?"
Jujur,yang baru saja di lontarkan beliau sudah tertancap di otak kecilku karna terlalu yakin pria ini pasti merasa terganggu dan tidak nyaman.
Beliau bisa saja memecat semua karyawannya demi menjaga nama baik dan kemajuan perusahaan.bayangkan saja,ini yang jadi bahan gosip orang nomor satu di A-Corp loh !
Lusi lo jangan ngelawak yeee !
"kalau kamu tidak keberatan"
Hah ?
Maksudnya ?
Aku termangu dengan tubuh yang terpaku,juga lidah yang kelu walau hanya menelan ludah...

KAMU SEDANG MEMBACA
Memeluk Bayangmu
RomanceAsal kamu tau,hari itu bagi aku bukan cuma takdir,tapi musibah dalam hidupku... Arion Anugrah