"maaf,saya agak terlambat"
"tidak masalah.akhir-akhir ini Bandung macetnya lumayan"
"hahaha iyah sih"
"masuk,kita juga belum mulai kok"
"orangnya udah ada ?"
"ada.lagi duduk sama Ibu saya"
"okeh"
Seorang tamu,di persilahkan masuk oleh Pak Angkasa.aku tidak tahu siapa tamu yang sengaja dia undang selain aku.hanya suara obrolan yang mulai menuju kami dan aku tidak punya hak untuk keberatan.
Aku yang duduk berdampingan dengan Hanum,saling melempar senyum canggung dengan Ibu Pak Angkasa.wanita yang sudah tak lagi muda ini terlihat tenang,juga pembawaannya yang begitu berwibawa.
Tapi aku,masih cukup kikuk untuk memulai obrolan.
"Bu,kenalin teman saya...Wisnu"
Ibunya berdiri,dan aku...
"Assallamuallaikum Bu ?"
"Wa'allaikumsallam nak.silahkan duduk"
"trimakasih..."
Mas Wisnu ?
"hai ?"
Aku terkesiap.
Menerka-nerka maksud dan tujuan Mas Wisnu ke Apartemen ini.dan,kenapa bisa Mas Wisnu di undang juga ke sini ?
"Mas Wisnu...? kok ?"
Pak Angkasa ikut duduk,terlihat sangat tenang dan aku dengan wajah yang masih bingung.
"kamu dapat salam dari Mba mu"
Ucapan basa-basi Mas Wisnu tidak ku tanggapi.aku orangnya yang kurang sabaran ini semakin dongkol tatkala dia melempar senyum kepadaku.
"halo Om nama saya Hanum Putrisyah..."
Ucapan sapaan Hanum mengalihkan situasi yang tadinya canggung,juga kekehan Ibu Pak Angkasa renyah.
"oh,halo juga Hanum ? apa kabar ?"
"baik Om.Om kesini sendiri yah ?"
Mas Wisnu mengangguk sedikit melirikku.
"malam ini sendiri dulu,besok-besok nanti Om ajak istri dan anak Om"
"Om udah punya anak ? cewek atau cowok ?"
Prasangkaku kepada Hanum di patahkan olehkan umurnya yang masih kecil tapi sikapnya seperti orang dewasa.
"cewek sama cowok.namanya Mawar sama Aska.Aska itu adiknya Mawar,mungkin...seumuran dengan Hanum"
"wah boleh dong ada waktu main sama Hanum ? biar Hanum ada temennya buat main ! soalnya Hanum suka kesepian Om kalau papa lagi kerja.kadang juga,nenek sering kelelahan ngurusin Hanum hehehe"
Dan Hanum,anak yang cukup aktif.
Aku,tersentuh dan mungkin...jatuh cinta pada anak ini.
Mungkin,karna aku sempat mengharapkan memiliki anak.
"pasti dong.nanti Om ajak kesini yah ?"
"assiiikkk ! Hanum ada temen baru Pah !"
"iyah sayang...yaudah,Hanum sama Mbo Siti dulu yah ? Papah mau ngobrol secara dewasa sama Om Wisnu dan Tante Febi"
"baik Pah ! dadah Om Wisnu dan Tante Febi !"
Aku menahan senyum,tak lupa ku sapuh puncak kepalanya.
"dadah cantik"
Lalu Mbo Siti menggendongnya pergi.
Segemas itu Hanum...
"so...boleh kita mulai ?"
Dadaku berdebar tak menentu.pikiranku meraba apa yang akan di bahas.
Ku lihat Mas Wisnu menampilkan wajah serius,juga Ibu nya Pak Angkasa.
Tanganku berkeringat tidak jelas.tanda,aku seperti orang bodoh.
"soal yang sudah kita bicarakan kemarin,saya ingin mengatakan langsung niat di depan Ibu dan Febi..."
Aku,menelan ludah.
"mungkin,ini terlalu cepat tapi...sebelumnya saya sudah mendikusikan ini dengan Ibu saya,dan Allhamdulillah beliau memberikan kuasa sepenuhnya kepada saya"
Kuasa apa ?
"Bu,kebetulan Febi nya udah di sini,Ibu bisa ngomong langsung"
Apa ?
"iyah,begini Febi...Ibu dan Angkasa punya niat baik terhadap kamu.dan Angkasa,sudah menjelaskan semuanya soal siapa kamu.dan Ibu rasa,tidak ada salahnya jika membahas ini mengundang kamu secara langsung dan memberitahu..."
"soal apa Bu ?"
Beliau membenarkan duduknya,dan aku bernafas saja susah.
"anak saya Angkasa,berniat ingin meminangmu..."
Mas Wisnu ?
Apa sudah tau soal ini ?
"iyah Feb.Pak Angkasa udah minta izin langsung sama Mas kemarin.dan Mas,tidak bisa egois.semuanya tergantung kamu..."
"Mas...Mas kan tau,aku masih punya pacar..."
Gelagapan tingkah Mas Wisnu,terlalu kentara.
"kamu belum pernah kenalin orangnya ke kita Feb..."
"belum pernah,bukan berarti bebas nerima siapa yang lebih dulu datang dengan niat baik kan Mas ?"
Tidak tahu,kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutku.dan sejenak,membuat Mas Wisnu dengan wajah mematung.
Ucapanku salah ?
"maaf Bu,Pak Angkasa.saya bukan bermaksud"
"gak langsung nikah Feb,pendekatan aja dulu.lagian,Pak Angkasa niatnya baik.sebagai keluarga kamu,Mas peduli dan ingin yang terbaik buat kamu"
Buat aku,atau buat kalian doang ?
Arion...
Kamu di mana ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Memeluk Bayangmu
DragosteAsal kamu tau,hari itu bagi aku bukan cuma takdir,tapi musibah dalam hidupku... Arion Anugrah