Hari ini,hari pertama aku bekerja.sekali lagi,tentu saja tanpa sepengetahuan Arion.
"mari,saya antar"
"saya,permisi Pak.dan...trimakasih banyak"
"hem"
Meninggalkan ruangan atasanku,aku berjalan di belakang wanita tadi.yang ku tebak,dia sekretaris atasanku.
"keluarga Pak Bilal ?"
Sudah di anggap Mba.
"iya"
Sahutku pelan.
Wanita itu tiba-tiba menghentikan langkahnya. memeluk lenganku,seperti kami sudah akrab.
"gimana tadi ?"
"apanya ?"
"pas ketemu Bos"
PENGEN PINGSAN !
"eum...lebih dari gugup Mba"
Dia tertawa.lah,apa ada yang lucu ?
"gugup apa guguuup ?"
Alisnya naik turun,dengan senyuman aneh.
Maksudnya ?
"lo tau Bos kita itu duda satu anak ?"
Hah ?
Apa hubungannya denganku ?
Kami melanjutkan langkah.dan,tangan yang meligkar di lenganku tadi sudah terlepas.
"dari respon lo bisa gue tangkap,lo belum tau kan ?"
Aku mengangguk canggung.
Tapi wajar kan ? toh aku juga baru masuk di sini.lagi pula,meskipun sudah lama,status atasan atau urusan pribadi tidak pantas untuk ku kepoin lebih jauh.
"nah,karna lo belum tau jadi gue kasi tau aja.biar nanti lo nggak kaget kalau ada anak kecil yang datang nyariin Ayahnya"
"iya..."
"bay the way,meskipun duda,Bos masih tetap ganteng loh ! banyak karyawati di sini mimpiin dia jadi calon imam-..."
Kalimat Risa menggantung.dan dengan polosnya, aku malah menunggu kelanjutan itu.
"...termasuk gue...Hahaha !"
Bisiknya ke telingaku.
Astagaaaaa !
"yaaah,gue tau sih Bos kita itu duda.gak cuma ganteng,even juga udah mapan.tapi masalahnya,doi masih susah move on dari cinta pertamanya"
Cinta pertama ?
Mantan istrinya maksudnya ?
"Pak Angkasa dulu di jodohin ortunya sama anak kolega bisnis.sampai cerai pun dia gak cinta sama istrinya.tapi anehnya,kok bisa punya anak yaah ?"
Wanita ini tau semuanya.apa karna dia suka sama Pak Angkasa ?
Entahlah...
"Oya ! kita belum kenalan.gue Risa,sekretaris terkece,ketua Group lambe turah perawan gak laku-laku !"
Sementara tangan itu terulur,aku menetralkan tenggorokan yang tercekat.
Apa katanya tadi ?
Lambe turah perawan gak laku-laku ?
"Febi"
Nama singkat itu,ku sebut perlahan karna tenggorokanku masih perih.
"WA lo ? gue mau masukin lo di group.biar lo nggak ketinggalan info"
Tuhan...
Ini aku lagi ngomong ma siapa sih ?
Dan,runtut tololku tidak sampai di sini.setelah nomor WA ku berikan,di depan ruanganku,aku juga menyetujui ajakan makan siang Risa.
Perkenalan dengan hampir lima belas tim di departemenku,berlangsung cepat.karena mereka sedang di sibukkan dengan masing-masing pekerjaannya,alhasil hanya beberapa nama yang berhasil ku ingat.
"sebagai awal,lo cek yang ini aja yaa ?"
Aku lupa namanya siapa,orang yang memberikanku sebuah draft.
Aku menerimanya dengan anggukan dan senang hati.
Mulai aku research sub sesuai draft di layar komputer yang sudah menyala.satu persatu jemariku men-ceklist data yang terdiri 50 draft per-sub.
Rentetan angka dan huruf-huruf yang menempel jelas di layar itu cukup jelas di manikku,dan menyita perhatianku.
Hingga tepukan di bahu,menolehkan kepalaku. wanita bertubuh semampai,rambutnya yang rapih tadi sudah di cepol asal.menambah kecantikannya meski sudah tak muda lagi.
Dia Mba Wiwik,
"istrahat dulu.ada yang nungguin kamu di luar"
"trimakasih Mba..."
Jawabku sopan.dalam hati bertanya-tanya,siapa yang menungguku ?
Aku baru enam jam di sini,siapapun belum ku kenal.
"lupa janji ?"
"Risa ?"
"yuk ? yang lain udah pada nungguin tuh"
Janji ?
Ku putar memoriku dari awal aku masuk,perasaan...
Ah iya.aku menyetujui ajakan Risa tadi.Getar ponselku,mengalihkan perhatianku dari Risa.
jangan lupa makan siang ❤️
Tanpa perlu ku buka pesannya,bisa ku baca dari jendela layar.
Arion,akan selalu ada.
Di manapun,aku berpijak.
"Feb ?"
"O-iya.yuk ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Memeluk Bayangmu
RomanceAsal kamu tau,hari itu bagi aku bukan cuma takdir,tapi musibah dalam hidupku... Arion Anugrah