22

5 0 0
                                    

Mas baru tau kalau Angkasa Anugrah bos kamu.

Mas Wisnu kan gak pernah nanya

A-Corp itu perusahaan ternama,punya beberapa cabang di Indo.kamu beruntung jadi salah satu karyawannya.salam sama dia yaah...

Ini orang-orang pada kenapa sih ? selalu saja aku yang di libatkan mengenai si atasanku yang muka datar dan dingin itu.lagian,hidup di ribetin padahal bisa ngomong langsung.

Ku tutup layar ponsel dan beralih melanjutkan memenuhi jadwal datting karna kali ini adalah bagianku untuk lembur di minggu ke dua di bulan ini.

Anak-anak yang lain sudah separuhnya meninggalkan ruangan,yang tersisa hanya aku dan Mba Wiwik mengerjakan sisa-sisa pekerjaan.juga Dona yang sesekali menguap di depan layar pc nya.

"Feb,lo mau kopi lagi ?"

Tawaran Dona sepertinya manjur,karna kelopakku pun sudah mulai berat.

"boleh..."

"Mba Wiwik ?"

"nih,masih ada kok"

Ku putar kursi menghadap Mba Wiwik yang kaca matanya sudah di lepas.terlihat jelas rautnya lelah dan juga kusut.rasa ibah melihatnya terselip,wanita kuat dan tangguh di kantor kami.

Sepeninggal Dona,aku mencoba berbasa basi meski aku tau Mba Wiwik orangnya sangat profesiaonal dengan pekerjaan,barangkali beliau bisa sedikit mengrehatkan otaknya.

"Mba ?"

"hem ?"

Jawabnya sedikit melirikku.

"kapan-kapan,kalau ada waktu jalan yuk ?"

Bibirnya melengkung,melepas mous dari tangannya.

"emang mau jalan sama ibu-ibu hem ?"

Ledekkannya membuatku terkekeh.dan kedatangan Dona yang ikut nimbrung melenakan kami hampir lupa dengan deadline yang begitu mencekik.

"mending sesama wanita Mba,lebih seru"

"pacar kemana pacar Feb ? lo nggak mau ajak gue nih ?"

Aku terdiam sejenak,tapi lekas merespon kibulan Dona yang sengaja memancing.

"justru kalau ada lo,yang ada pacar gue malah nyangka gue selingkuh lagi ah"

"gue ambil lagi kopi lo nih ?"

"iihh jangan dong !"

Mba Wiwik ikut tertawa,dan seketika tawanya terhenti kala bola matanya tertuju ke arah pintu.ku ikuti arah tatapannya,lalu...

"saya ada perlu dengan Febi"

Pak Angkasa ?

"gue balik ke tempat"

Ujar Dona membawa gelas kopinya.aku canggung,tapi tidak dengan Mba Wiwik yang spontan mengiyakan.

"silahkan Pak"

"sekarang"

Dan aku,terdiam kelu.

Aku bangkit,tanpa mematikan layar pc dan...

"bawa tas dan juga ponselmu.kita ada urusan di luar kantor"

Tidak sempat menyeruput kopi buatan Dona.

Sudah Jam 22:15 malam yang ku ketahui dari arlojiku,pria ini suka sekali mengajak tanpa aba-aba dulu.dan otot-otot kaki ku terasa lunglai mengejar langkahnya yang begitu lebar.

Ini mau kemana sih ?

Tiba di area parkir,beliau membukakan pintu mobil.

"masuk"

Hah ?

"mau kemana Pak ?"

"yang pasti bukan ke neraka"

Apa sih ?

"ya,maksud saya...pekerjaan saya belum selesai soalnya"

"lanjut besok"

"ta-..."

"menolak,besok kamu resign"

wtf !

Kilatan sorotnya terlihat tajam,dan tak terbantahkan.akupun menuruti dengan hati dongkol juga,dumelan jahat di dalam hati.

Mobil bergerak melaju.selain marah,aku hanya bisa pasrah dia membawaku kemana.entah di culik ataupun di mutilasi,aku pastikan arwahku akan menghantui hidupnya sampai ke neraka !

Kantukku hilang seketika,tapi darahku mendidih ingin sekali membanting setirnya saat pertanyaan penasaranku tak kunjung di jawabnya.

"kita kemana sih Pak ?"

"Pak ?"

"Pak Angkasa ?"

Hellooowwww ?

"selain jutek,kamu juga bawel yah ?"

lah,loh,kok ?

"tergantung dari situasi dan keandaan Pak"

Desisku tak tertahan.

Sumpah yah,mukanya itu loh.bikin emosi naik !

"emang iyah ?"

"saya berbicara berdasarkan facts and reality"

"ya sudah,kalau begitu lanjutkan sesukamu"

Arrrrgggghhhh !!!

Memeluk BayangmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang