24

4 0 0
                                    

Tiga hari belakangan aku merindukan waktu tidur,tapi di hari ke empat ini aku masih juga belum menemukan titik ketenangan jiwa.

Pertemuan tak sengaja itu,atau mungkin pria menyebalkan itulah yang memang sudah merencanakannya.yang pasti,aku di serang parno dadakan.

Ibu Pak Angkasa,mengundangku makan malam di Apartemen itu besok malam,guna melakukan prospek perdekatan katanya.

Perkenalan awal denganku menurutnya sungguh menyenangkan,apa lagi Pak Angkasa melakukan itu karna permintaannya.

Saran Zahra tidak serta merta membuatku tenang,mentang-mentang ada Satrio !

"emang salah,nimbrung bareng keluarga Bos Beb ?"

"tetep aja caranya gak fer ! masa gue di bawa kesana tanpa ngomong dulu ? lo bayangin gimana syoknya gue Ra,lagi ngomel tiba-tiba nyokapnya nongol"

Sumpah yah,suara tawa Zahra itu loh !
ngejeknya nyebelin banget !

"aelah lo kek mau ketemu camer aja hahahah"

"ngaco lo !"

Satrio geleng-geleng dengan senyum yang tertahan.

"gue aja waktu di kenalin Satrio ke orang tuanya gak se alay lo.B aja gue"

"belaguuuuuu ! udah lupa lo,sampe Apart kendati mandi tengah malem ngilangin kegugupan hah ?"

"eh,lo kok bongkar aib sih ?"

Pisau pengupas apel di tangannya di acungkan ke wajahku.

"Arion belum ada kabar Feb ?"

Hah ?

Pertanyaan Satrio barusan mengalihkan kegusaranku soal undangan makan malam besok.

PONSELKU DI MANAAAAA ?!

Meninggalkan kedua pasangan kekasih itu di ruang tengah,seluruh isi kamar ku obrak-abrik mencari benda pipih itu.

"RAAAA ?! LO LIAT GAK DI MANA PONSEL GUE ?"

"ZAHRAAAA ?!"

"apaan sih lo teriak-teriak kek di hutan aja ?"

Ku singkap selimut,tidak ada juga.bahkan tas andalanku sudah ku tumpahkan isinya,juga tidak ketemu.

Aku mulai panik...

"mampus gue !"

Aku mengumpat dengan keringat yang bercucuran.

"nyari apaan sih hah ?"

"ponsel..."

"lah,dari tadi gue liat lo gak ada main hp.di simpen di mana emang ?"

Zahra ikut mencari,namun hasilnya pun nihil.

"kenapa ?"

Itu suara Satrio.

"tau nih anak ! bisa-bisanya lupa nyimpen hp di mana"

"ck,seinget gue tadi balik kerja gue bawa deh..."

"itu seinget luuuuu ! kali aja emang beneran ketinggal di kantor ?"

Sudah pukul 11:45 malam,aku menuju kantor di temani Zahra dan Satrio.ku pikir,di jam begini kantor pasti sudah sepi.ku lirik ruangan Pak Angkasa,lampunya masih menyala.

Apa tuh orang nginep di kantor ?

"Pak Angkasa masih di dalem kali Beb.lo coba tanyain deh,kan tadi lo bareng dia"

Kami bertiga berjalan beriringan,ku jawab sambil menatap heran Zahra.

"apa hubungannya ?"

"ya kali aja atasan lo itu tau"

"gak ah ! gak mungkin"

"gak ada salahnya di coba dulu Feb..."

Tapi,perintah otak ku menuruti saran Zahra dan Satrio.ku coba mengetuk pintu tebal itu,ada suara yang sedang mengobrol.

Bodo amatlah...

"lo aja yang masuk,gue sama Satrio nunggu lo di sini"

"hhh...hem"

tok tok tok

"siapa ?"

Suaranya bariton itu menyahut.dan ku coba mendorong pintu yang kebetulan terbuka beberapa centi.

"permisi Pak ?"

"Febi ?"

Rupanya,dia sedang berbicara lewat telepon.

"maaf Pak,soal kedatangan saya yang tiba-tiba"

Ponsel di tangannya sedikit di jauhkan dari telinga,menatapku dan mempersilahkan aku duduk.

"bentar,gue ada tamu..."

"..."

"jangan lupa besok.Ibu pengen lo dateng,sekalian balik bareng lo"

"..."

"oke.hati-hati"

"kenapa ?"

Dia bertanya,setelah mematikan teleponnya.

"eum...firasat saya,ponsel saya tertinggal di sini Pak"

Alisnya naik sebelah,tanpa memindai matanya dariku.

"di mana ?"

"mungkin di ruangan saya Pak"

"udah cek di sana ?"

Aku menggeleng,karna memang sempat aku kesana tapi tidak ada.

"sebentar"

Entah apa yang dia akan lakukan,yang pasti tangannya sebelah meraih gagang telepon.

"ada yang menlihat sebuah ponsel di ruangan supervisor produksi ?"

"...."

"bawa ke ruangan saya sekarang"

Telepon kembali di tutup,dan si atasanku itu bangkit dari kursi kebesarannya menuju pintu.

Seorang security,berbicara dengannya lalu kembali masuk.

"yang ini ?"

Dalam hati aku gelah.bisa-bisanya aku lupa mencabutnya dari kabel carger.

"iyah..."

"kalau ponsel aja kamu bisa lupa,gimana sama janji yang udah kamu iyain ?"

Apa ?

Mataku berkedip dua kali,menatapnya heran.

Bahas apaan dia ?

"besok,undangan makan malam"

Anjing !!!

Memeluk BayangmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang