Berhubung Zahra mengabari,ini kesempatanku menceramahinya karna ketololannya meminta Pak Angkasa mengantar jemputku.juga,karna aku menjadi bahan gosip di kantor.
"yah emang kenapa ? itu bukan ide gueeeee ! itu bokap yang nyuruh anjing !"
"harusnya kabarin gue di awal markonah ! lo gak tau anak-anak di kantor jadi ngegosipin gue jalan sama Pak Angkasa ?!"
"yauda biarin ajalah.gak ngerugiin lo juga kan ?"
"menurut lo ? emang otak sesat lo aah !"
"diih ! gak usa lebay deh beb.lagian yee,Pak Angkasa juga fine-fine aja tuh.orang dia gak ada nolak sedikitpun"
"tetepa aja gue gak enak !"
"di enakin ajalah.gitu doang lo panik ke mau di lamar hahahaha"
"pantat lo !"
Dan ahir kata,ku matikan telepon sepihak.sia-sia energiku terkuras memberi omelan yang sedikitpun tidak di tanggapi Zahra.
Mandi dengan air dingin mungkin ide yang tepat menyurutkan emosi.beberapa hari ini aku banyak di serang kesesakkan.
Arion yang tak kunjung ada kabar,juga terlibat urusan dengan pekerjaan Pak Angkasa.Cisilia sempat mengabari lusa baru bisa balik dari Ciputat.alhasil,dua hari lagi aku sendiri di Apartemen yang sepi ini.
Ku tatap wajahku di depan cermin,keadaannya cukup menghawatirkan.mata panda yang tampak seperti zombi,juga bentuk pipi yang mulai tirus.
Baru ku sadari,berat badanku sedikit menurut saat berdiri di atas timbangan.seberpengaruh ini aku tanpa kabar dari Arion ?
Malam ini,ku patahkan egoku untuk menahan diri dari Arion.aku sudah tidak tahan lagi,room chat yang terakhir kali darinya tertanggal tiga minggu yang lalu itu,di atas tidak ada status online.
Jemariku berkali-kali mengetik,lalu di hapus lagi dan begitu terus saat ku lihat status online nya aktif. gemertar tubuh dan aku langsung keluar dari room chat itu.
Berbagai macam pikiran negatif menghantui,aktif tapi tak ada pesan darinya masuk.online nya untuk siapa ?
Panggilan jiwa lagi-lagi memaksa,haruskah aku mengirmnya kalimat penganggu ? atau pertanyaan yang menyudutkan ? tapi,bagaimana aku bisa tau kalau ego masih saja menguasai.
Tak bisa lagi ku tepis,dengan penuh keberanian ku ketik pesan...
Hai ? how are you ?
Dan,setelah mengirim itu,ku lempar ponsel ke atas kasur.rambut yang ku bungkus tadi dengan handuk ku buka lalu duduk di depan toilet menatap wajah yang pucat.
Semenyadihkan ini kah keadaanku ?
ting
Bunyi notif,menyadarkanku.
Baik...kamu ?
Ku gigit bibir dalamku,menahan air mata yang mulai menggenang.dia membalasnya,Arion membalasnya hanya dengan dua kalimat.
Gak baik
Tapi,ku hapus kembali kalimat itu dengan...
Baik allhamdulillah...
lagi di mana skrg ?Typing di atas sedang mengetik,tak bisa ku ekspresikan bagaimana bahagia juga marahnya aku kepada dia.
Aku di Bandung,ada urusan.selesai ini aku mau ketemu kamu
Bandung ?
Sejak kapan ?
Urusan apa ?
Bersama siapa ?Ingin rasanya ku tanyakan lebih banyak dari itu,tapi yang menambah debaranku dia ingin bertemu.tapi amarahku,semakin tersulut sebab ketidak tahuanku dia sekarang sekota denganku.
Berapa hari di sini ?
Gak nginep.abis ketemu kamu aku langsung balik Jakarta.jam 9 bisa ketemuan kan ?
Ku analisa balasannya,harusnya menginap kalau urusannya tidak terlalu penting.berarti,memang benar penting karna setauku dia tengah sibuk menyelesaikan skripsinya.
Bisa...
Bi...
Hem ?
i miss you...
Dan....
Aku tergugu ke lantai dengan deraian air mata kerinduan yang selama tiga minggu ini menyiksa kepiluanku.
"miss you to Ar..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Memeluk Bayangmu
RomanceAsal kamu tau,hari itu bagi aku bukan cuma takdir,tapi musibah dalam hidupku... Arion Anugrah