"Apa ini?" Lelaki itu menatap sekilas pria didepannya.
"Saya tidak tahu apakah ini termasuk informasi penting bagi Pak Bian."
"Info apa?" Bian memandang ke arah handphone di meja yang baru saja di letakkan oleh orang kepercayaanya tersebut.
"Saya bertemu Bu Lana saat survey ke cabang perusahaan PT Hansa Food beberapa hari lalu!".
"Lana?" Tanya Bian binggung. Diapun mengambil handphone tersebut, kemudian menekan tombol play video.
Terlihat jelas kumpulan beberapa wanita yang sedang duduk bergurau di bawah pohon . Dan Bian yakin lokasinya berada di depan PT Hansa Food, karena terlihat palang nama PT Hansa Food tak jauh dari lokasi mereka.
Saat video di zoom, sangat jelas menampilkan wanita dengan rambut pendek sebahu yang sedang tertawa bersama temannya sambil mengipasi tubuhnya dengan karton bekas.
"Lana?" Bian tercekat melihat video tersebut. "Tidak mungkin ini Lana!" Bian seakan tak percaya dan meminta penjelasan pria di depannya.
"Awalnya saya juga tidak percaya, Pak. Dan akhirnya saya bisa memastikan bahwa wanita itu adalah Bu Lana!" Pria itu lalu menyerahkan amplop coklat yang sejak tadi dia bawa.
Bian dengan cepat membuka isi amplop tersebut dan semakin kaget melihat isinya adalah surat lamaran pekerjaan.
LANTANA AMIRA WIGUNA.
Bian membolak-balik isi lamaran yang di tulis dengan tulisan tangan tersebut, dan memastikan bahwa itu adalah tulisan tangan Lana, wanita di masa lalunya. Ya memang benar itu adalah tulisan tangan Lana.
"Saya melihat Bu Lana menitipkan surat lamaran pekerjaan di Security PT Hansa food bersama teman-temannya." Ucap pria itu meyakinkan boss nya.
Bian melanjutkan melihat video wanita berambut pendek sebahu tersebut.
"Bukan, itu bukan Lana!" dalam hati Bian masih tak bisa mempercayainya.
"Lana sangat menyukai rambut panjangnya, dan tak mungkin memotong rambutnya sependek ini." gumannya dalam hati.
Jika di lihat, wajahnya memang mirip dengan Lana yang dia kenal. Bedanya, wanita dalam video tersebut tanpa memakai make up. Meskipun terlihat agak kusam dan tidak terawat, tapi kecantikannya masih terlihat.
Melihat bagaimana Lana minum dari botol air mineral yang baru saja di minum temannya. Kemudian salah satu teman mereka datang dengan satu kresek bening berisi makanan, dan kumpulan wanita tersebut berebut mengambil makanan di kresek tersebut.
Ini membuat Bian frustasi. Bagaimana seorang Lana yang dulu sangat steril dan hobby diet, sekarang dia makan sembarangan, serta duduk-duduk di tanah tanpa risih?.
"Apa yang terjadi? Bukankah harusnya dia mewarisi Wiguna Group? Dan melanjutkan kuliah ke luar negeri?" Bian menghembuskan napas berat.

KAMU SEDANG MEMBACA
LANTANA
General FictionAda yang berkata bahwa kehidupan itu seperti roda dan kita tidak tahu kapan roda itu akan berputar. Seperti kisah Lantana, wanita cantik yang dulunya hidup bak putri kerajaan. Dan tiba - tiba hidupnya berubah seperti yang tidak Ia bayangkan sebelumn...