Kebahagiaan Aura

20 21 0
                                    

Beberapa hari setelah pertemuanku dengan Ibu. Aku senang sekarang kami sudah lengkap layaknya keluarga yang utuh. Tapi bagaimana keadaan kakek dan nenek di Makassar? Aku penasaran apa sebenarnya ini Cuma rencana ayah dan ibu saja ya? aku jadi kepo kan

Pagi itu aku bersiap-siap untuk pergi ke kampus.

Dimeja makan

Menu hari ini masakan yang dibuat oleh ibu. Rasanya sudah lama tidak menyantap makanan lezat ibu. Wangi....harumnya sampai masuk ke dalam kamarku.

Selesai bersiap-siap akupun turun ke lantai bawah dan pergi sarapan.

"Sebenarnya kakek sama nenek sakit apa, bu?"tanyaku kepo.

"Alhamdulilah kakek dan nenek kalian sehat. Itu cuma bagian dari rencana kita, bukan begitu yah?"kata ibu

"Ya... kan mau kasih kejutan, masa dikasih tau sih?"kata ayah.

Ayah emang paling suka buat kejutan buat aku, kak dimas, dan adikku, Dinda. Selain itu, ayah juga suka melucu dan ngelawak walaupun bagi kami tidak lucu lawakannya. Joke bapak-bapak. Mungkin itu jadi alasan kenapa kak dimas suka meledek Dinda, adikku.

"Yah, mas pergi ke kampus dulu ya."

"Iya mas hati-hati. Ingat... dibelakang kamu ada dek Aura, Dia kan kurus kering. Jangan ngebut-ngebut bawanya, nanti adek kamu terbang." Ledek ayah kepadaku.

"Apaan sih Yah, Aura ngga sekurus itu juga." Kataku.

Ayah paling suka meledekku. Sedangkan kak dimas lebih suka meledek adikku Dinda. Like father like son

"Kami berangkat dulu ya." Seru Kak Dimas.

Aku menyalimi Ayah dan Ibu dengan gembira. Setelah itu langsung berangkat menuju ke kampus.

Sesampainya di kampus,

Dari kejauhan aku melihat Budi yang sedang jalan Bersama wanita lain. Secepat itu dia move on dari aku? Tapi Untuk apa juga aku cemburu? Terserah dia mau pergi sama siapa toh aku bukan pacarnya lagi.

Ada telepon masuk. Ternyata dari Bagus aku pun lantas mengangkatnya

Hai Ra, lo udah sampe kampus?

Iya gus. Aku udah di kampus nih. Kenapa nelpon?

Oh gapapa Cuma mau tahu kabar kamu aja. Udah dulu ya, aku mau ke kelas.

Telepon itu ditutup. Tumben Bagus menelponku? Ada apa ya? Ah sudahlah ngapain aku pikirin? Mending aku masuk kelas.

Selesai kelas,

Aku langsung menuju ke kantin dan membeli makanan. Hari ini aku hanya satu mata kuliah. Selesai makan, aku langsung memesan gojek. Kak Dimas masih ada kelas, jadi tidak bisa mengantarku pulang.

Sesampainya di rumah,

Aku langsung menuju kamarku. Dan istirahat.

Malam harinya, selesai makan malam, aku menuju ke kamarku dan membaca novel. Novel yang kubaca kali ini berjudul Bumi karya Tere Liye. Buku ini bercerita tentang seorang anak perempuan yang berumur 15 tahun bernama Raib. Sejak kecil ia sudah mempunyai sebuah rahasia, yaitu kekuatan untuk bisa menghilang. Dengan cara menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan dan seketika ia menghilang. Awalnya Raib tidak mengerti mengapa ia bisa menghilang, hingga akhirnya Tamus datang menghampirinya. Tamus adalah orang dari dunia lain yang mengirim si Putih dan si Hitam ke rumah Raib. Si Hitam ternyata adalah suruhan Tamus untuk mengawasi Raib sejak kecil. Dan si Hitam pun juga tidak terlihat dengan orang lain kecuali Raib. Petualangan ini di mulai ketika Raib, Seli, dan Ali masuk ke aula sekolah. Di tempat itu, mereka di hadang oleh Tamus dan anak buahnya. Namun, mereka berhasil lolos dari Tamus karena bantuan dari guru mereka yaitu Miss Selena.

Novel yang menarik menjelaskan bahwa di cerita ini ada empat dunia berbeda. Yaitu Bumi, Bulan, Matahari, dan Bintang. Mereka hidup di tempat yang sama, namun saling menyibukkan diri di dunia masing-masing sehingga mereka tidak bersentuhan sama sekali.

Tanpa sadar, aku tertidur dengan buku tertelungkup di dada.

Secret Admirer The TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang