Pada suatu pagi yang cerah di SMA Tunas Bangsa. Pada saat itu, aku masih duduk di bangku SMA. Sebelumnya aku tidak pernah merasakan yang Namanya jatuh cinta. Aku langsung jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Bagus. Awal kita bertemu begitu sederhana. Awal bertemu bagus adalah awal dari semuanya. Aku sangat senang sekali saat pertama kali dia memberi tahu nama lengkapnya. Bagus Arvin Adhitama. Namanya bagus dan cocok untuknya. Setiap hari aku berusaha mencari tahu lebih banyak tentang Bagus. Aku mencoba mengumpulkan informasi dengan melihat aktivitasnya di media sosial. Aku menemukan bahwa Bagus adalah siswa yang pintar, ramah dan dia termasuk kutu buku, yang suka banget baca buku terutama novel. Di feed ig dan story ignya pasti ada saja foto novel yang sedang ia baca.
Waktu berlalu, dan pada akhirnya aku memilih kesempatan untuk berbicara dengannya. Aku memberanikn diri untuk berbicara denganya. Awalnya canggung tapi lama kelamaan Kami terlibat dalam percakapan yang menyenangkan dan mulai saling mengenal. Setiap kali kami bercakap, perasaanku ini semakin menguat. aku merasa nyaman di dekatnya dan suka akan kehadirannya.
Namun, aku juga merasa gugup dan takut untuk mengungkapkan perasaanku duluan kepadanya. Apalagi dulu dia itu terkenal di SMAku. Aku jadi khawatir fans-fansnya malah marah padaku. Jadi aku memutuskan untuk menunggu dan melihat apakah ada tanda-tanda bahwa ia juga tertarik padaku.
Kami sering menghabiskan waktu bersama, diluar sekolah maupun di sekolah.
"Eh, gus. Kemarin kita seru banget ya... waktu nonton konser band favorit kita."kataku
"Iya, serius deh! Gue nggak nyangka elo suka juga band itu! Gue akuin kita memiliki banyak kesamaan,ya?" kata Bagus dengan senyuman
"Iya nih! Kayaknya kita cocok banget deh. Klop banget deh pokoknya! Eh iya, btw... tadi gue liat Instagram elo, lagi baca novel. Novel apa?"tanya ku kepo
"haha...iya nih. Gue emang suka banget baca novel. Baru aja selesai baca novel terbaru John Green, seru banget! Asli deh."
"Wah, emang ya.. keliatannya elo itu kutu buku banget. Tapi itu bagus sih, jadi punya banyak pengetahuan dan wawasan."
"Haha, iya nih. Gue suka banget nyelam ke dunia yang dihadirkan dalam novel. Bukan Cuma buat hiburan, tapi juga buat nambah vocab juga. Kadang-kadang gue suka lupa waktu kalau lagi asyik baca." Bagus tersenyum dan menjawab dengan santai
"Hahaha vocab sih. Tapi gue kira elo tipe cowok yang cuma baca novel romantis doang, biar bisa jadi cowok puitis yang bikin cewek meleleh."kataku sambil tertawa
"Nggak juga, Ra. Gue juga suka baca novel fantasi, thriller, dan bahkan science fiction. Jadi, jangan dikira gue cuma cowok romantis aja." Kata bagus terkekeh.
Saat itulah aku merasa semakin dekat dengan Bagus. Kami saling mengerti dan menikmati kebersamaan kita. Setiap hari bersamanya menjadi semakin menyenangkan.
Suatu hari, kami berdua sedang mengobrol di taman sekolah. Aku mencoba membuat lelucon untuk menghiburnya, "Eh, Bagus, kamu tahu nggak kenapa kolam renang sekolah selalu sepi?"
"Kenapa?" tanya bagus penasaran
"Soalnya kata mereka, kamu yang 'terlalu hot' buat mereka berenang di situ. Hihihi." Aku menjawab sambil tersenyum.
"Oh, jadi itu ya alasan sebenarnya. Aku pikir karena airnya dingin banget." Kata Bagus terkekeh.
Kami berdua tertawa Bersama-sama. Kemudian bagus menjawab dengan lelucon balasan.
"Tapi tenang, setidaknya kamu masih bisa membuat air di kolam renang menjadi lebih panas dengan kehadiranmu yang 'terlalu hot' itu, kan?" kataku sedikit ngegombal.
Apa? Seorang Aura mencoba untuk menggombali seorang Bagus? Ada ada saja diriku. Awas lho Aura, ingat dia banyak fansnya di SMA. Kalau ada yang dengar pasti auto diserang abis-abisan deh.
Kami terus menghabiskan waktu di taman sekolah, berbicara tentang segala hal mulai dari lelucon hingga rencana masa depan kami. Bagus adalah teman yang selalu bisa membuatku tertawa dan menghiburku di saat-saat sulit. Kami memiliki ikatan persahabatan yang kuat dan saling mendukung satu sama lain.
Tiba-tiba, hujan mulai turun. Kami mencari tempat berlindung di bawah pohon besar di taman. Kami duduk di sana, terlindungi dari hujan, sambil mendengarkan bunyi hujan yang menenangkan.
"Aku suka momen seperti ini," kataku sambil menatap hujan.
"Momen ketika kita bisa duduk bersama dan hanya menikmati kebersamaan tanpa ada kekhawatiran."
Bagus mengangguk setuju.
"Benar banget, Ra. Seringkali kita begitu sibuk dengan kehidupan sehari-hari sehingga lupa untuk benar-benar menikmati momen-momen kecil seperti ini. Ini mengingatkanku betapa berharga pertemanan kita."
Kami melanjutkan obrolan kami sambil menunggu hujan reda. Kami membicarakan impian-impian kami dan rencana untuk masa depan. Meskipun tidak tahu apa yang akan terjadi, kami yakin bahwa kami akan selalu mendukung satu sama lain dalam mencapai tujuan dan menghadapi tantangan.
Setelah hujan reda, kami berdiri dan kembali ke kelas. Meskipun kami harus berpisah untuk sementara waktu, pertemanan kami tetap kuat. Kami tahu bahwa kami selalu dapat mengandalkan satu sama lain dan bahwa momen-momen seperti ini akan selalu membawa kami lebih dekat.
Kami melangkah ke depan dengan senyum di wajah kami, menantikan petualangan baru yang akan datang. Pertemanan kami akan terus tumbuh dan kami akan menghadapi segala hal bersama-sama. Dan hampir tidak menyangka kalau sekarang aku sudah memilikinya sepenuhnya. Kalau ini mimpi, tolong untuk tidak membangunkanku dari mimpi yang indah ini. Tapi inilah kenyataannya. Meskipun banyak yang menyukainya. Dia lebih memilihku dibandingkan cewek-cewek yang lain yang ada di dunia ini. Dan setia LDR denganku. Mendengarkan keluh kesanku. Jadi ini yang di maksud orang orang tentang ttm (teman tapi mesra)?
Ternyata ada benarnya juga. Katanya, disaat seorang lelaki berteman dengan teman wanitanya, gak mungkin kalo gak ada perasaan. Aku menghargai kejujuran dan keberanian Bagus untuk mengutarakan perasaannya padaku. Tapi itu lebih baik kan daripada digantungin atau cuma dianggap teman apalagi cuma dianggap seperti saudara sendiri. Bakal lebih sakit gak sih?

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer The Truth
RomanceSatu tahun telah melintas, Bagus kembali ke dalam kehidupan Aura setelah menghilang tanpa berita. Apakah romansa Budi dan Aura akan kandas setelah kembalinya Bagus? Apa yang membawa Bagus ke sini? Apakah menjadi petaka cinta? Atau bahkan sebaliknya...