Bagus? Kenapa dia baru menghubungi setelah 1 tahun ia pergi tak ada kabar?
"Nak, kenapa? Dari tadi Ayah liat kamu bengong." Kata Ayah.
"Iya, kak. Kakak kenapa?" Tanya adekku Dinda dengan muka yang lucu.
"Itu lho, Yah.. Aura dari kemarin keingat sama teman SMA-nya dulu, Bagus." Goda kak Dimas sambil menghelakan nafasnya
"Hm... gini Yah kemarin seseorang mengaku Bagus baru saja menelponku lagi." Kataku.
"Bagus? Kenapa dia baru menghubungi setelah 1 tahun ia pergi tak ada kabar? Mungkin ia ada alasan tersendiri,nak. Bisa jadi dia sibuk dengan urusan pribadinya atau ada yg berubah dari hidupnya yang membuatnya ingin menghubungimu lagi." Kata Ayah
Tapi kalo aku lihat-lihat sih, bagus tingkahnya aneh sih. Kenapa dia menghubungiku lagi setelah lama ini? Sudah 1 tahun lho. Kalo iya karena urusan lain kayaknya gak mungkin deh. Gumamku dalam hati.
"Itu lho Yah, dek Aura pernah menaruh hati pada Bagus. Jadi sekarang lagi gala." Goda Kak Dimas.
"Tapi tenang aja mungkin ada hal-hal tertentu yang memicu dia untuk menghubungi setelah sekian lama. Terkadang, waktu dan jarak bisa memisahkan orang, tapi kadang bisa juga membuat mereka merindukan momen yang pernah dilewati Bersama-sama" kata kak Dimas berubah bijak.
Aku mengganguk isyarat mengerti apa yang dimaksud kak Dimas.
"Benar, mas. Terkadang hidup membawa kita ke arah yang berbeda, dan kita kehilangan kontak dengan orang-orang yang mungkin pernah dekat dengan kita. Jadi, penting untuk memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menjelaskan alasan mereka sebelum kita membuat asumsi. Jadi kamu ngga usah pikirin lagi, ya. Ayo sarapannya dihabisin, nanti telat lho."
Akumencoba lebih tenang, meskipun Dengan banyaknya pertanyaan yang menghantui. Aku lebih memilih untuk sabar demi mengetahui apa alasan Bagus yang tiba-tiba kembali ke kehidupanku. Apa ada maksud tertentu?
***
Ayah dan adikku pergi berangkat sama-sama ke sekolah adikku. Sekarang dia sudah SMP.
"Kak, aku pergi ya." Kata Dinda.
Kami pun saling melambaikan tangan.
"Ayo dek, nanti kita telat." Kata kak Dimas.
Aku mengangguk dan langsung naik ke atas vespa.
Sesampainya di kampus.
"Hei, alienku." Tegur Budi. Aku enggan menjawab.
"Ra, what happened to you?" Kata Retno.
"Hm.. Ngga kok, gue gapapa." Jawabku.
"Loe gak kayak biasanya, Ra. Ayo dong, let's talk with us... cerita sama kita." Timpal Laura.
Aku hanya terdiam.
"Bud, pacar lo kenapa dah?" Kata Bono.
"Mana gue tau, Bon. Emangnya gue dukun." Kata Budi.
Aku gak mungkin menceritakan ke mereka, apalagi Budi soal kemarin.
"Gue mau ke perpustakaan dulu ya." Kataku.
"Mau aku temenin?" Tanya Budi.
"Gak usah, aku bisa kok sendiri." Kataku bergegas meninggalkan mereka.
Hari ini tidak ada pelajaran dari dosenku. Kita hanya disuruh ke kampus aja. Tiba-tiba handphone-ku berbunyi, ternyata itu pesan masuk dari Bagus.
Isi pesannya seperti ini:
Ra, gue tau lo pasti bingung, kenapa gue balik lagi ke kehidupan lo kan? Gue cuma mau jujur. kalo gue sayang sama lo. Gue juga suka sama lo. Ada hal yang lo ngga tahu di SMA, ceritanya Panjang, Ra. Ini ada hubungannya sama Budi, pacar lo.
Hah? Bagus juga suka sama aku? Dan ini ada hubungannya sama Budi? Maksud Bagus apa ya? Kenapa dia baru bilang kalo dia suka sama aku? Perasaan ini sudah lama sekali aku pendam. Kenapa jadi begini lagi? Aku sudah milik orang lain sekarang. Akupun duduk di bangku perpustakaan merenungi semua yang terjadi.
Aku masih memikirkan maksud dari pesan Bagus kepadaku, rasanya banyak sekali pertanyaan yang aku ingin tanyakan padanya. Apa aku hubungi saja ya?
Tanganku siap men-dial kontak Bagus. Di saat yang sama sebuah panggilan masuk berdering di HP-ku. Ah, Anita sudah menelponku duluan.
Percakapan di telpon:
"Halo, Ra?"
"Halo, iya Nit? Kenapa telepon gue? Tumben amat?"
"Gue mau kasih info Ra. Ke lo."
"Soal apa, Nit?"
"Ini soal Bagus. Dia ternyata kuliah bareng gue. Gue juga kaget dia kuliah disini."
Apa? Seketika aku mematung dan berdiam sejenak merenungkan kejadian demi kejadian. Ini seperti puzzle yang harus aku rakit sendiri.
"Ra....halo?"
"Eh iya Nit?"
"Lo kenapa? Kok diem gitu lo... Gw kira udah lo matiin telponnya."
"Gue... Gue.."
"Cerita aja, Ra. Kayak sama siapa aja."
"Bagus kemarin juga hubungin gue Nit. Dia juga barusan aja WA gue soal perasaannya dan kejadian yang gue ngga tahu di SMA."
"Lo serius, Ra?"
"iya, Nit. Gue serius."
"Bisa gitu ya? Maksud gue kenapa bisa kebetulan gini? Kenapa Bagus menghilang, terus dia kembali lagi secara misterius gini?"
"Maksud lo gimana?"
"Ya gue ngerasa aneh aja Nit. Oh iya gue udah harus masuk kelas nih...dah"
Aku menutup telepon karena melihat Pak Ahdiat sedang menuju ruang kuliah. Aku pun bergegas menyelusuri selasar dan masuk ke kelasku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer The Truth
RomanceSatu tahun telah melintas, Bagus kembali ke dalam kehidupan Aura setelah menghilang tanpa berita. Apakah romansa Budi dan Aura akan kandas setelah kembalinya Bagus? Apa yang membawa Bagus ke sini? Apakah menjadi petaka cinta? Atau bahkan sebaliknya...