Inilah kejadian yang terjadi di luar kelas,
Bagus dan budipun keluar dari kelas. Seiring langkah bagus dan budi keluar dari luar kelas, suasana nya hening. Budi dengan pandangan marahnya menatap bagus. Sementara bagus mencoba tetap tenang meskipun dia jelas-jelas ketakutan. Mereka berjalan menuju ke halaman sekolah yang sepi, jauh dari pandangan guru dan teman-teman sekelasnya.
"Gus, lo tau gak apa yang telah lo lakukan. Untuk apa elo kirimin surat-surat gak jelas ke Aura. ELo pikir gue gak tau soal ini? Elo tahu kan gue suka sama Aura, tapi kenapa elo lakuin ini. Elo pikir lo bisa jadi Secret Admirer hah?"
Bagus mencoba untuk berbicara,
"Bud, sebenarnya gue suka sama Aura. Cuma gue malu ungkapinnya. Please, jangan kasih tau ini ke Aura. Maafin gue."
Namun, Budi tidak terima dengan permintaan maaf Bagus. Matanya memancarkan amarah dan dia merasa bahwa dia satu-satunya cara untuk mengatasi situasi ini dengan menyingkirkan Bagus dariku. Dia merasa seolah-olah bagus mengkhianati persahabatan yang ia sudah bangun selama ini.
" elo bego apa gimana sih?! Kenapa elo malah kasih harapan ke Aura?!!!" Bentak budi sambil menatap bagus dengan geram.
"Janji elo apa ke gue. Jangan-jangan elo lupa? Katanya loe mau bantuin gue buat deket sama Aura tapi apa? ternyata apa? Elo malah nusuk dari belakang. Brengsek elo." Lanjutnya
Bagus mencoba untuk meredakan situasi dan menawarkan untuk membantunya dekat denganku. Tapi itu sia-sia. Budi tidak mendengarkan. Dia mengancam akan membuat hidupnya penuh dengan penderitaan.
"Elo harus siap-siap dengan konsekuensi yang elo udah lakuin ke gue. Gue akan hancurin hidup elo." Bentak budi dengan matanya yang menyala-nyala.
Sementara itu,
Bagus benar-benar terjepit dan bingung tentang apa yang harus dilakukan. dia menyadari bahwa perasaannya ke aku membuat budi geram dengannya. Tetapi dia tidak berpikir akan berujung pada ancaman seperti ini
Dalam ketakutan dan putus asa,
Bagus mencoba untuk mencari bantuan dari seseorang yang dia percayai. Ia berteriak tapi tidak ada yang mendengarkannya.
"sekali lagi elo teriak gue pukul elo."
Bagus pun cuit dan memilih untuk mendengarkan Budi.
"Elo harus pergi menjauh dari Aura. Gue ingetin sekali lagi. Pergi jauh-jauh dari Aura. Dan elo harus ngaku kalau semisalnya surat itu dari gue bukan dari loe gimana? Deal?"
"Gak, gue gak akan lakuin itu."Budi pun langsung memukul perut bagus.
"Apa elo bilang?!!!" kata budi sambil memukulnya perutnya lebih keras lagi.
Bagus yang kesakitan pun hanya bisa pasrah dan meng-iyakan apa yang Budi mau.
"Oke fine, gue lakuin. Tapi liat aja. Suatu saat gue akan bilang ke Aura yang sebenarnya."
"Awas aja loe ya berani bilang soal ini ke Aura. Elo lupa gue punya rahasia orang tua lo yang cerai?"
Bagus pun menunduk. Dan langsung mengurungkan niatnya."Oke, tapi jangan sebarin berita ini ke siapa-siapa. Gue mohon, Bud."
Bagus semakin ketakutan dan budi merasa puas dan langsung meninggalkannya.
Jadi, itu sebabnya. Bagus masuk ke dalam kelas dengan ekspresi kesakitan.
Kembali ke masa sekarang
"Gila lo, Bud? Gue gak habis pikir. Sebelum kejadian itu gue udah curiga. Kenapa tiba-tiba ada secarik kertas di buku kecil bu Ningsih. Tapi gue membacanya dan gue bingung. Maksud surat itu apa jadi gue buang."
"please, Ra. Maafin gue ya. Gue tau gue salah."
"dari kemarin gue juga udah maafin lo. Tapi gue gak tau lo begini. Lo udah kelewatan ke Bagus. Lo harus minta maaf sama dia.""Oke, gue minta maaf sama dia. Hubungin dia sekarang. Biar lo percaya kalo gue tulus minta maaf sama lo."
Akupun langsung mencari kontak Bagus dan menelponnya. Apakah bagus akan memaafkan budi?

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer The Truth
RomanceSatu tahun telah melintas, Bagus kembali ke dalam kehidupan Aura setelah menghilang tanpa berita. Apakah romansa Budi dan Aura akan kandas setelah kembalinya Bagus? Apa yang membawa Bagus ke sini? Apakah menjadi petaka cinta? Atau bahkan sebaliknya...