Secret Admirer The Truth

Tentang Diriku (EXTRA PART 3)

Aura Cinta, itulah namaku. Anak yang selalu ceria tapi sedangkan menurut orang si sangat lugu, polos, dan pemalu abis. Aku adalah sosok yang selalu menemukan keindahan dalam kesederhanaan. Meskipun terkadang dianggap naif, aku percaya bahwa ketulusan dan kepolosan hatiku adalah sebuah anugerah yang membuatku bisa melihat dunia dengan cara yang berbeda.

Ketika aku berjalan-jalan di taman, aku dapat merasakan kehangatan sinar matahari yang menyentuh kulitku dan menyaksikan keindahan bunga-bunga yang meka r dengan penuh kehidupan. Aku terpesona oleh suara gemericik air di sungai kecil, serta oleh senyum seorang anak kecil yang bermain dengan riang di sekitariku. Aku melihat keajaiban dalam setiap momen yang dihadirkan oleh alam.

Sifat pemalu yang mendominasi diriku seringkali membuatku ragu dalam mengekspresikan diri. Aku terkadang merasa sulit untuk berbicara di depan banyak orang, namun di balik keraguan itu, aku memiliki dunia penuh imajinasi dan kreativitas. Aku menemukan cara untuk mengekspresikan diriku melalui seni, seperti melukis dan menulis. Dalam seni, aku merasa bebas untuk mengungkapkan perasaan dan ide-ideku tanpa batasan.

Walaupun terlihat polos dan ceria, aku memiliki kepekaan yang mendalam terhadap perasaan orang lain. Aku dapat merasakan getaran energi emosional di sekitarku, dan sering kali aku menjadi pendengar yang baik bagi teman-teman dan keluarga. Meskipun aku jarang berbicara banyak, orang-orang terdekat tahu bahwa mereka dapat mempercayai diriku untuk mendengarkan dan memberikan dukungan.

Bagiku, namaku ini mencerminkan kepribadianku yang sederhana, namun memiliki kekuatan yang tak terlihat. Aku percaya bahwa d setiap keceriaan, ketulusan, dan kepekaanku dapat menginspirasi dan membawa kebahagiaan kepada orang-orang di sekitarku.

Dalam hidup ini, aku harus bertekad untuk terus memperkuat kelebihan-kelebihan ini dan menyebarkankannya kepada dunia.

Dalam perjalanan hidupku, aku terus belajar dan tumbuh. Meskipun sifat-sifatku yang ceria, lugu, polos, dan pemalu terkadang membuatku merasa rentan, aku menemukan kekuatan di dalam diriku untuk menghadapi tantangan.

Melalui pengalaman hidup, aku mulai belajar bagaimana mengatasi rasa pemalu yang kadang-kadang menghambat kemajuanku. Aku menemukan keberanian dalam diri untuk berbicara di depan umum, berinteraksi dengan orang-orang baru, dan mengungkapkan pikiran dan perasaanku. Meskipun terkadang aku masih merasa gugup, aku belajar untuk menerima dan menghargai diriku apa adanya.

Aku juga belajar untuk menjaga keseimbangan antara kemurnian hati dan kebijaksanaan. Meskipun aku memiliki sifat polos dan lugu, aku menyadari pentingnya menjadi lebih berwaspada dalam menghadapi dunia yang kompleks. Aku belajar untuk melihat dunia dengan mata yang terbuka, tetapi tidak kehilangan keceriaan dan kepolosan yang menjadi bagian dari diriku.

Dalam hubungan dengan orang lain, aku memahami bahwa kejujuran, kebaikan, dan kasih sayang adalah nilai-nilai penting yang perlu dijunjung tinggi. Aku berusaha untuk menjadi seseorang yang dapat memberikan dukungan, mendengarkan, dan memberikan cinta kepada mereka yang membutuhkan. Melalui kehadiran dan kepedulianku, aku ingin mencerahkan hidup orang-orang di sekitarku.

Aku adalah seorang anak yang ceria, lugu, polos, dan pemalu abis. Namun, di balik sifat-sifat itu, aku adalah seseorang yang terus belajar, tumbuh, dan menemukan kekuatan di dalam diriku. Aku percaya bahwa dengan memelihara kemurnian hati, menjaga keseimbangan, dan memberikan cinta kepada orang lain, aku dapat menciptakan pengaruh positif dalam dunia ini.

Pada akhirnya,

Aku menemukan kebahagiaanku sendiri dengan menjadi versi terbaik diriku. Aku memang pernah berpikir untuk menjadi seperti teman-temanku yang lain.

Tetapi aku sadar,

Kalau aku tidak menjadi diriku sendiri. Orang tidak bisa melihat siapa diriku yang sebenarnya. Itu sebabnya aku lebih melawan rasa takutku meskipun itu terasa sulit. Tapi aku yakin aku bisa melewatinya.

Dengan support yang diberikan teman-temanku, aku jadi semakin percaya. Bahwa tidak selamanya harus menjadi orang lain. Untuk apa menjadi orang lain tetapi malah tidak bisa meneksplore atau mencari jati diri. Itulah aku banyak belajar dari Anita, Bagus dan lainnya.

Aku bersyukur, banyak yang masih sayang dengan ku di luar sana dan mungkin saja aku tidak mengetahuinya.

Itulah akhir kisahku. Memang kisahku ini pasti berbeda dengan orang lain, tapi itulah yang membuatnya unik. Bukan begitu?