Hari ini rencananya Bagus akan datang ke rumahku. Dan rencananya kita akan nge-date ke suatu tempat yang istimewa katanya. ,Mungkin dia akan mengajakku ke taman atau ke suatu tempat yang lebih indah dari itu. Singkat cerita Bagus sampai. Dia sudah di depan rumahku. Aku langsung turun ke bawah dan membukakannya pintu.
Setelah itu, dia langsung duduk di sofa ruang tamu menunggu Ayah dan Ibuku keluar dari kamarnya.
"Eh ada nak Bagus." Sapa Ibu sambil memberikan senyuman tipis.
"Kamu mau jemput Aura ya? Jaga dia baik-baik. Om percaya sama kamu." Pesan Ayahku datar.
"Kalo gitu kami pamit ya om." Kata Bagus sambil salim tangan
Sopan juga ya dia beda banget sama Budi yang cuek dan kurang akhlak sama Ayah, gumamku dalam hati. Aku pun salam pada Ayah dan Ibu.
Kami pun keluar rumah.
Di perjalanan,
"Kita sebenarnya mau kemana sih Ay?"
"Liat aja nanti. Tempatnya bagus dan istimewa deh." Katanya dan langsung menancap gas motor.
Saat kami melaju di atas motor, aku merasa penasaran dengan tujuan perjalanan ini. Bagus tetap misterius dan tidak memberi petunjuk yang jelas. Namun, aku mempercayainya dan menikmati setiap momen di balik kendaraan yang melaju cepat.
Angin berhembus lembut mengusap wajahku saat kami melaju di jalan yang cukup sepi. Aku melihat sekeliling, mencoba menebak-nebak tempat tujuan kami, tetapi tak ada yang benar-benar memadai. Sementara itu, Bagus tetap fokus pada perjalanan, menikmati setiap putaran dan tikungan.
Setelah beberapa waktu, kami akhirnya berhenti di sebuah persimpangan. Aku melihat Bagus dengan wajah penuh kegembiraan, dan itu membuatku semakin penasaran. Tanpa berkata apa-apa, Bagus membantuku turun dari motor dan mengajakku untuk berjalan kaki.
Kami berjalan di sepanjang jalan kecil yang dihiasi dengan pepohonan dan bunga-bunga yang indah. Udara segar dan suasana yang tenang membuatku merasa nyaman dan rileks. Aku merasa seperti berada di tempat yang istimewa.
Setelah beberapa menit berjalan, kami tiba di sebuah bukit kecil yang memiliki pemandangan yang menakjubkan. Aku terpana melihat panorama yang terbentang di depan mataku. Langit cerah dengan warna jingga yang indah karena matahari terbenam, dan pemandangan perbukitan yang hijau dan mempesona.
"Bagus, ini tempatnya benar-benar istimewa!" ucapku dengan penuh kekaguman.
Bagus tersenyum lebar, melihat kegembiraan yang terpancar dari wajahku.
"Aku tahu kamu akan menyukainya," katanya dengan penuh kebanggaan. "Tempat ini adalah tempat favoritku untuk menikmati keindahan alam dan merenung. Aku ingin berbagi momen istimewa ini denganmu."
Aku merasa begitu beruntung memiliki Bagus di sisiku. Dia selalu bisa menciptakan momen-momen yang tak terlupakan dan memberikan kejutan yang menyenangkan. Saat itu, aku merasa terhubung dengan alam dan kedamaian dalam diriku.
Kami duduk di atas rumput, menikmati keindahan senja yang melambangkan awal dari sesuatu yang baru. Kami berbicara tentang mimpi dan harapan kami, berbagi cerita dan tawa. Tempat ini memberikan kami kedamaian dan ketenangan, seolah menghapus semua kekhawatiran dan tekanan yang ada.
Di perjalanan pulang, aku merasa bahagia dan bersemangat. Perjalanan kami tidak hanya membawa kami ke tempat yang indah secara fisik, tetapi juga memberikan kami momen yang mendalam dan menghubungkan kami lebih erat.
Aku tahu bahwa perjalanan kami masih panjang, dan kami akan terus menjalani petualangan bersama. Apapun yang terjadi, aku percaya bahwa bersama Bagus, setiap hari akan terasa seperti penjelajahan selapis-selapis kebahagiaan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer The Truth
RomanceSatu tahun telah melintas, Bagus kembali ke dalam kehidupan Aura setelah menghilang tanpa berita. Apakah romansa Budi dan Aura akan kandas setelah kembalinya Bagus? Apa yang membawa Bagus ke sini? Apakah menjadi petaka cinta? Atau bahkan sebaliknya...