Campus Day

26 21 0
                                    

Hari ini Senin. Hari dimana aku kembali ke rutinitas-ku. Pergi ke kampus. Aku masih tidak percaya kalo aku sekarang sudah milik orang lain. Orang yang selama ini aku suka banget. Akhirnya bersamaku. Berawal dari fans, menjadi pacar. Wow!

Aku jadi teringat masa SMA dulu.

Disaat itu aku masih kelas 10, dan baru masuk SMA dan sedang MOS (Masa Orientasi Sekolah) yang berlangsung 3 hari lamanya. Saat itu kami sedang dikumpulkan di lapangan untuk mendengarkan briefing tata tertib sekolah. Tak sengaja aku melihat lelaki berperawakan sedang berdiri di baris depan. Siapa dia?

Hari kedua,

Ada demo ekskul, kami melihat berbagai ragam ekskul di sekolah kami. Ada ekskul basket, futsal, tari, KIR, dan masih banyak lagi. Di lapangan basket kulihat lelaki yang kemarin sedang mencoba untuk syuting bola. Siapa dia?

Hari ketiga,

Kegiatanku hanya di kelas saja. Setelah MOS selesai kami memulai pembelajaran.

Hari pertama pembelajaran berlangsung lancar, bel berbunyi. Itu tanda jam istirahat pertama. Aku pun menuju kantin dan tanpa sengaja menabrak lelaki yang kemarin.

"Duh." Keluhnya.

"Eh, maaf ya."

"Ngga papa." Jawabnya meninggalkanku tanpa menoleh sedikitpun padaku. Langsung pergi begitu saja. Aku sebentar memandang punggung lelaki itu menjauh. Mengingat kejadian itu aku sangat malu. Kebayang di waktu itu aku semalu apa.

Lamunanku buyar. Tanpa sadar ternyata aku sudah sampai kampus. Apa mungkin karena aku sedang Bahagia dan melamun yang seru ya.

Sesampainya di kampus aku langsung menuju kelas. Aku duduk di bangku paling depan. Beberapa menit kemudian dosenku masuk dan memaparkan materi.

Selesai kelas,

Saat menuju kantin dan duduk di kursi yang ada di kantin, Hp-ku bergetar. Ada telpon masuk. Dari Bagus? Langsung aku angkat.

Halo sayang (kok udah berani bilang sayang?)

Ya, kenapa Gus?

Kamu belum terbiasa ya panggil aku sayang?

Iya nih maafin aku ya (secepat itukah?)

Gapapa kok aku juga belum terbiasa tenang aja

Maksud kamu telpon aku apa ya?

Aku Cuma mau nanya aja sih kamu udah selesai kelas?

Iya nih baru aja selesai, sekarang aku lagi di kantin.

Oh gitu makan yang banyak ya. Kalo aku masih di kelas nih. Dosenku belum masuk kelas.

Pas betul makananku udah sampe. Aku makan dulu ya.

Ya udah kalo gitu aku matiin. Dah!

Aku berkhayal. Andai Bagus di sini. Setelah aku selesai makan, kami melanjutkan waktu luang di kelas dengan mengobrol. Betapa aku merasa senang dan ceria. Rasanya hatiku berbunga-bunga, seperti semilyar kebahagiaan yang meliputi diriku.

Aku menatap Bagus yang duduk di sebelahku, dan kami berbincang dengan riang. Suasana di kampus santai dan kebersamaan membuatku merasa bahagia. Ini adalah momen kecil yang indah dalam kehidupanku. Rasa bahagia ini membuatku semakin bersemangat untuk menghadapi hari-hari yang akan datang. Aku berencana untuk menjaga keceriaan ini dan menyebarkannya kepada orang-orang di sekitarku.

Ketika kuliah berakhir, aku berjalan bergandengan dengan Bagus dan berpamitan pada teman-temanku. Aku melangkah keluar dari kelas dengan senyum yang tidak bisa aku sembunyikan.

Saat kami berjalan pulang, langit cerah dan sinar matahari menyinari jalanan. Udara segar dan angin sepoi-sepoi menenangkan pikiranku. Aku berjalan dengan langkah ringan dan hati yang penuh kegembiraan. Aku menantikan petualangan-petualangan baru dalam hidupku. Siapapun yang akan bertemu denganku akan merasakan keceriaan dan kehangatan yang aku pancarkan saat ini.

Khayalanku buyar, dari kejauhan, aku melihat Budi yang sedang bersama pacar barunya. Keliatannya mesra banget...pegangan tangan. Ah sudahlah ngapain aku liatin, lagipula aku udah punya Bagus sekarang. Aku pun melanjutkan perjalananku untuk ke parkiran. Kak Dimas sudah menunggu disana.

"Udah siap pulang dek?"
"Siap kak." Aku tersenyum riang. Kak Dimas memandangku heran. Tapi cuek aja.

Dengan vespa kami pulang.

Sesampainya di rumah,

"Kak aura... Kak Dimas!" Seru Dinda senang.

"Eh, nak udah pulang." Sapa Ayah. Kami pun salim pada Ayah dan Ibu.

"Aku langsung ke kamar ya." Kataku ngeloyor.

"Eh makan dulu sayang. Kamu pasti lapar deh."kata Ibu menerka perasaanku.

"Ngga, Bu aku tadi udah makan di kampus." Jawabku disambut Ibu, Ayah dan Kak Dimas saling berpandangan heran.

"Aku lapar nih Bu, kebetulan belum makan." Kata Kak Dimas dan langsung mengambil piring

Aku langsung naik ke kamarku dan langsung istirahat.

Malam harinya,

Waktunya makan malam akupun langsung turun ke bawah untuk makan malam. Makan malam hari ini ada sayur bayam dan ayam goreng. Aku pun menyantapnya dengan lahap. Setelah makan malam aku langsung naik ke kamarku, membaca novel lalu menyalakan lampu tidurku, dan langsung tidur.

Secret Admirer The TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang