Selesai kelas,
Aku langsung menelpon Bagus. Ia mengangkatnya.
"Halo Yang, kenapa telpon aku? Tumben."
"Kamu masih kelas, Ay? Aku ada cerita penting buat kamu. Dan pasti kamu bakalan kaget."
"Apaan tuh Yang."
"Budi ternyata selingkuh dari aku."
"Apa?"
"Iya jadi waktu itu aku pernah ciduk dia, dan ternyata ini juga alasan dia, kenapa dia putusin aku dulu. Karena dia udah pacaran sama dia saat itu."
"Siapa cewek itu? Emang nya dia ngga tahu kalo dia punya pacar?"
"Dia teman kuliah aku Namanya Hamda anak Ilkom."
"Emang gila sih Budi."
"Iya kan? Tadi aku ngga sengaja dengar dari mulut Hamda sendiri dan teman-temannya."
"Baguslah Yang, kamu udah putus sama dia dan udah tahu alasannya, sekarang kamu udah tenang kan?"
"Iya Ay, udah jauh lebih tenang. Udah dulu ya aku laper mau ke kantin, dah Ay."
"Dah."
Telpon pun tertutup. Aku pun langsung menuju kantin kampus dan membeli makanan setelah itu aku pulang. Itulah hariku hari yang sungguh menguras emosi.
Setelah percakapan singkat dengan Bagus, aku merasa lega karena telah mengakhiri hubungan dengan Budi, dan mengetahui alasan di baliknya. Meskipun masih ada sedikit kepedihan, aku merasa jauh lebih tenang daripada sebelumnya.
Aku melangkah menuju kantin kampus dengan langkah yang lebih ringan. Saat sampai di kantin, aku memesan makanan favoritku untuk mengisi perut yang sedang keroncongan. Sambil menikmati makanan tersebut, aku merenungkan perjalanan emosional yang telah aku alami hari ini.
Hari ini benar-benar menguras emosi dan tenaga. Aku mengalami gejolak perasaan, dari kebingungan dan kejutan saat mendengar alasan putus dari Budi, hingga kemudian merenung dan mencoba menerima keadaan. Meskipun berat, aku merasa bahwa ini adalah langkah yang diperlukan untuk kedamaian dan kesehatan mentalku.
Setelah makan selesai, aku memutuskan untuk pulang ke rumah. Aku ingin melanjutkan hari dengan sedikit kegiatan yang lebih menenangkan, seperti membaca buku atau menonton film kesukaanku. Aku berharap hal-hal tersebut dapat membantu mengalihkan perhatianku dari kejadian-kejadian tadi.
Ketika sampai di rumah, aku merasa lega bisa kembali ke ruang pribadiku. Aku merenungin semua yang terjadi hari ini, membiarkan pikiranku mengalir bebas. Meskipun masih ada sedikit luka dan kebingungan, aku merasa semakin kuat dan siap untuk melangkah maju.
Hari ini adalah pengalaman yang berharga dan menjadi bagian dari perjalanan hidupku. Aku tahu bahwa perasaan ini akan memudar seiring waktu dan aku akan semakin mampu melihat masa depan dengan lebih jelas. Aku berharap hari-hari mendatang akan membawa kebahagiaan dan keberhasilan, serta kesempatan untuk menemukan cinta dan kedamaian yang sejati Bersama Bagus.
Dengan pikiran yang sedikit lebih tenang, aku memilih untuk menutup hariku dengan mengistirahatkan tubuhku. Aku tahu bahwa esok hari akan menjadi kesempatan baru untuk tumbuh dan menghadapi hidup dengan keberanian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer The Truth
RomanceSatu tahun telah melintas, Bagus kembali ke dalam kehidupan Aura setelah menghilang tanpa berita. Apakah romansa Budi dan Aura akan kandas setelah kembalinya Bagus? Apa yang membawa Bagus ke sini? Apakah menjadi petaka cinta? Atau bahkan sebaliknya...