2. About him

247 13 0
                                    

Kini sore hari. Terlihat seorang pria yang duduk termenung di atas kursi, Pria itu menikmati keindahannya senja ia sangat menyukainya Senja.

Siapa lagi? Tentu saja Lee Jaemin Lelaki yang menyukai keindahan datangnya senja dan pergi nya senja. Orang orang selalu bilang jika Senja muncul nikmati lah karena senja mengajar kan kita bahwa bahagia itu hanya sebentar saja, Lalu pergi.

Taman itu adalah tempat dulu bermainnya bersama Jisung, Entah mengapa tiba tiba Jaemin merindukan kebahagiaan nya bersama adiknya. Tetapi tidak bisa Jaemin masih membenci Jisung. Hal itu membuat Jisung pasrah saja dan merasa bersalah, Ia merasa jika ia di dunia tidak pantas untuk lahir.

Lelaki itu hanya menatap lamat lamat keindahannya senja.

"Jisung~ah, jangan harap Hyung tidak akan pernah membenci mu, aku akan selalu membencimu, Selamanya."

"Kau selalu merusak kebahagiaan ku Lee Jisung."

"Aku harap kau tidak membunuh appa setelah ini."

Sebegitu bencinya ia kepada Jisung.

Tiba tiba Jaemin merasa ada yang menyentuh pundak nya ia menoleh kebelakang tidak ada siapa siapa namun ketika ia menoleh kedepan kembali...

Ada sesosok lelaki di depan Jaemin, Jaemin teriak, Sehingga membuat lelaki di depannya itu turut ikut kaget.

"Yakk! kenapa kau tiba tiba di depan ku!"

Haechan.

Namanya Haechan, sahabat Jaemin sejak ia duduk di bangku kelas 10. Umur pria itu sama dengan Jaemin 23 tahun.

Jaemin akui Haechan temannya ini sangat mengganggu kenikmatan di luang waktunya yang sedang tenang dan damai, Haechan lebih menyukai mengganggu Jaemin saat Sahabatnya itu sedang tenang dan bahagia sendiri.

"Mianhae... Jaemin~ya kau selalu sendiri dalam hidupmu, kau lebih suka menikmati ketenangan lihatlah aku! Ceria dan tampan."

Saat mendengar ucapan Haechan Jaemin langsung bersandar kembali di kursi dan menoleh ke arah Haechan.

"Memangnya kau tampan?" tanyanya dengan serius.

"Tentu saja! Lihatlah diriku selalu di kerumuni banyak gadis cantik" Ucapnya dengan nada sombong.

"Terserah kau saja..."

Kini Haechan, Sahabat Jaemin turut ikut bersandar di kursi dan menatap lamat lamat keindahannya senja.

"Mengapa kau selalu menyukai senja?"

Bungkam, pria itu tidak menjawab.

"Senja sangat mengingat kan ku kepada masa lalu." Akhirnya ia membuka suara.

"Memang masa lalu mu apa?"

"Hidup dengan keluarga yang lengkap dan bahagia dan akhirnya tercipta hidup yang rapuh dan sakit."

Haechan hanya mengangguk pelan dan menutup matanya.

"Aku ingin curhat pada mu.."

"Apa itu?"

"Tadi kan aku ke Cafe bersama Renjun dan Jeno, saat di tengah jalan Jeno masuk ke dalam kolong air parit yang tepat di sebelah seberang jalan.. Kasihan mukanya penuh dengan warna coklat karena terkena air yang ada di parit."

Kini alis Jaemin bertaut ia langsung menutup mulut nya dengan tangannya ia tertawa kecil mendengar cerita Haechan itu, Astaga... Kocak sekali ceritanya.

"Lalu aku dan Renjun hanya tertawa terbirit birit tidak menolong Jeno karena sudah terlanjur sakit perut akibat tertawa, Jeno hanga melongo yang sedang duduk di pinggir jalanan orang orang juga menyaksikan Jeno yang tengah melongo itu yang membuat kami tertawa kencang.."

J&J || NCT Dream [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang