Tok tok tok tok!
Ceklek..
"appa!"
"Jaemin rindu appa.."
"appa juga merindukanmu.."
Mereka telah sadar jika ada Jisung yang berdiri di belakang Jaemin sambil menunduk. Jeffrey menghela nafas mencoba menenangkan anak itu.
Tiba tiba Jisung mendapat pelukan hangat dari Jeffrey, yang tak Jisung rasakan selama 12 tahun ini, dan saat ini ia merasakan pelukan sang ayah kembali.
Jisung tak membalas pelukan Jeffery, ia malah menunduk kembali.
"Kau takut kepada appa hmm?"
Jisung menggeleng.
"Maafkan appa jika pernah mengerasi dirimu.. appa tau kelakukan ku sangat salah kepada mu anak ku."
Satu kata untuk hari ini.
Apa aku mempercayai nya?
Jisung hanya menghela nafas pasrah, dan mengangguk pelan.
"Yasudah, Jaemin jaga adik mu bawa sana bermain di taman atau dimana ku hari ini cuti bukan? appa akan istirahat."
"nee! Serahkan kepada ku."
Jaemin pun menggandeng tangan sang adik keluar dari rumah nya itu.
"Enak nya kita kemana?"
"Hmm.. hyung boleh kah kita mampir ke rumah Chenle? sudah beberapa hari ini aku tak menemuinya.."
"Boleh, yaudah ayo jalan."
Jisung merasa lega di saat kehidupan baru nya telah di mulai. Asma nya sudah lama tak kambuh kembali Jisung merasa senang ketika Asma nya tak pernah kambuh.
Pada akhirnya kakak dan beradik itu sampai di depan rumah yang tampak besar dan mewah milik Zhong Chenle.
"seonsaengnim.. apa Chenle ada di rumah?"
"Iya ada, tuan muda ada di rumah."
"Boleh kah aku menemuinya?"
Pria itu pun membuka pagar besar yang olesan cat nya tampak bagus itu.
Pria itu mempersilahkan Jisung dan Jaemin masuk ke dalam rumah mewah itu. Mereka masuk ke dalam rumah besar itu, Jisung menyadari disana ada Chenle yang tengah makan makanan nya seorang.
"Chenle!"
Chenle pun menoleh kebelakang. Lantas senyuman nya mengembang ketika Jisung menyapa namanya dan datang kerumah nya.
"Jisung.. lama tak bertemu.."
"Aku yang seharusnya bertanya kepada mu, mengapa di saat kemarin kita kuliah kau tak ada?".
"Aku tidak masuk.."
"Wae?"
"Aku sakit."
"S-sakit apa?"
"Hanya demam lalu sembuh."
Jisung mengangguk sambil menunduk. Chenle mengerti jika Jisung merasa bersalah, Jika ia merasa bersalah selalu menunduk kan Kepala nya.
"Jangan merasa bersalah.. aku tak ingin kau ketularan."
"Loh ada Jaemin hyung?"
Jaemin tersenyum tipis sembari merangkul adik bungsu nya itu.
"Sudah baikan?"
"Sudah."
"Mari duduk, akan ku suruh bibi memasak kan makanan untuk mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
J&J || NCT Dream [End]
FanfictionTerdapat seorang bersaudara yang terlahir hanya berjarak 2 tahun saja. Namun sifat dan sikap mereka bertolak belakang. Lee jaemin laki laki berumur 23 tahun itu sangat tidak suka banyak dikerumuni banyak orang, ia hanya menyukai sendiri, sunyi dan...