16. Ready?

64 6 0
                                    

SEGERA TIM MEMASUKI AREA!

SEBENTAR LAGI PERTANDINGAN AKAN DIMULAI!

HARAP MASING MASING TIM SUDAH BERSIAP DENGAN DIRI KALIAN MASING MASING, TERIMAKASIH!

"Sudah siap, eoh?"

"Si- Tunggu Doyoung mana?"

"Dia.. lagi minum soda."

"Bukan kah terlalu pagi untuk minum soda?"

"Entah lah."

Kini jam menunjukkan pukul 7 pagi. Pertandingan sudah di mulai sejak 30 menit yang lalu.

Lantas keberadaan lelaki yang berada di sofa berwarna cream sedikit putih, ia disana tengah memainkan ponsel nya. Yang satu berkutat dengan laptop nya yang satu sedang membaca buku.

Siapa? Tentu saja mereka adalah Jeno, Jaemin, Dan Mark yang kini berada di rumah Haechan.

Sedari tadi Haechan belum balik dari dapur, padahal tadi bilang nya hanya mengambil minuman untuk sahabat nya tetapi sudah 15 menit  mereka menunggu tak kunjung balik.

"Ahh aku kebelet, aku ke toilet sebentar."

"Kau tau dimana letak nya?"

"Hmm tentu saja, aku pernah ke rumah ini."

"Baiklah, sekalian jika bertemu dengan Haechan, Bilang lah tak perlu repot jika tak ada apa apa di rumah mu."

Mark pun mengangguk, dan mulai melangkah kan dirinya pergi menuju toilet di rumah Haechan, Mark curiga terhadap Haechan belakangan ini karena apa?

Jarang jail terhadap sahabatnya.

Itu saja.

Saat Mark selesai dari kamar mandi, Samar Samar ia mendengar suara di pintu yang berada di pojok kiri di depan. Hal itu membuat Mark mengikuti suara itu.

"eomma.. Aku sudah berusaha, jangan memaksa ku untuk pergi ke Busan.."

"Tidak! kau harus pergi ke Busan, Bulan depan kau harus pergi ke Busan eoh? kau kan sudah tidak kuliah, jadi kau akan membantu mengurus perusahaan appa, kau keluar saja dari pekerjaan mu!"

"T-tetapi aku ingin mengabulkan impia-"

"Impian apa! kau laki laki payah, pecundang tak pantas mempunyai impian!"

"Kau nurut saja dengan ku! nantinya kau bakal menjadi usaha terkenal!"

"Jika kau tak akan pergi, nanti kau akan menerima akibatnya."

Haechan pun melemparkan ponsel nya di lantai, tak ada rasa takut untuk membanting nya karena sudah terlanjur di penuhi oleh stress di hidup nya.

"Jika aku begini terus.. kapan aku bebas nya.."

Haechan perlahan melangkah kan dirinya menuju meja belajar nya, Mark yang di luar melotot kaget ketika melihat Haechan menyingkirkan barang barang yang berada di atas meja. Semua nya berceceran di lantai, sekarang berganti bantal bantal serta barang barang yang berada di kamar itu berantakan.

Semua nya berceceran dimana mana, ingin sekali Mark masuk dan menenangkan Haechan, tetapi.. seperti nya belum tepat karena ia sebagai manusia harus mengeluarkan emosi nya bukan? daripada mengeluarkan nya di depan orang orang.

Bisa Mark lihat lagi, Haechan tengah mengambil pecahan kaca seketika Mark melotot kaget karena beling kaca Haechan memasuki nya ke dalam mulutnya, Mark menerobos masuk begitu saja ke dalam kamar Haechan.

Yang tadinya, Haechan berinteraksi memasuki beling kaca ke dalamnya berhenti, ia menatap Mark dengan tatapan sendu.

"Jangan lakukan Haechan."

J&J || NCT Dream [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang