25. I'm feeling

61 2 1
                                    

"Sungguh indah hari ini."

"Seperti kisah ku dengan dia.."

Plakk!

"Memang nya kau dengan siapa sampai sampai indah kisah?" Tanya Renjun.

"Bukan indah kisah, tetapi rusak kisah."

"Bilang saja jika kau menyukai gadis lain." Goda Renjun.

"Tidak ada, aku tidak menyukai siapa siapa."

"Kalem aja."

Renjun mendecih pelan, sungguh ia kesal sekali dengan sahabat satunya itu, tidak tidak ia tidak boleh mengeluarkan kata kata mutiara nya saat ini baginya waktu ini bukan waktu yang pas.

Lantas Jaemin hanya menatap langit langit saja, tidak ada berniat menjawab nya.

"Tumben sekali kau melihat senja biasanya kau berdua dengan Jisung."

"Entahlah aku galau sekali njun."

"Wait. Bukan kah seorang Jaemin tidak pernah galau ya?"

"Apakah kau mempelajari tentang galau Lee Jaemin?"

plak!

Jaemin memukul lengan Renjun kuat kuat, sampai membuat Renjun kesakitan campur tertawa, sungguh ia tak percaya jika sahabat nya ini mengeluarkan kata 'galau' biasanya tidak seperti ini.

"Jaemin.."

"Panggil aku Jaemin kiyowo dulu baru aku akan berbicara dengan mu." Pinta Jaemin.

"Cih, najis sekali aku memanggil mu dengan sebutan itu."

"Ayoolah tuan Huang... kau kan pintar tampan dan berwibawa setidaknya kau tidak tertekan."

"Hmm baiklah."

Pertama tama sebelum Renjun kembali bercakap, ia menarik nafas sedalam dalamnya lalu ia kembali membuka suara.

"Lee Jaemin kiyowo.. Lonjwin ingin bertanya padamu.." Dengan nada ditekan.

"Ahh iya.. ingin bertanya apa?"

"Bagaimana jika aku pergi?"

"Hm? maksud mu?"

"Ya maksud ku bagaimana jika aku pulang ke rumah?"

"Ya tinggal pulang."

"Bukan rumah disini, tetapi rumah di China."

"Memang nya mengapa?"

"Aku ingin berlatih menjadi artis Seniman jika bisa main peran."

"Memang nya pilihan mu ini sudah benar?"

"Ya, benar benar saja menurut ku.. aku tidak bisa hidup menjadi pengangguran, aku kan sudah besar ya istilahnya sudah dewasa waktunya bekerja untuk bertahan hidup tanpa bantuan orang tua."

"Ahh tetapi aku belum siap untuk pulang ke rumah disana."

"Kau curhat tetapi belum siap, percuma."

"Tidak percuma! aku kan hanya memberi tahu mu saja jaga jaga jika aku tidak mengabari mu sama sekali."

"Ponsel mu masih aktif bukan? Tinggal beri tahu di ponsel saja pencet telfon sudah."

"Ah entahlah berbicara dengan mu sama seperti Haechan saja cerewet."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
J&J || NCT Dream [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang