3. Day by day

165 11 0
                                    

Kini keluarga kaya raya itu sedang menyantap makanan mereka masing masing.

Kecuali si bungsu.

Si Bungsu hanya menatap makanannya dan mengaduk aduknya. Jeffrey yang melihat itu sangat kesal, ingin sekali ia menumpahkan makanan anaknya itu ke muka anaknya itu. Tetapi tidak bisa, karena ia ingin moodnya di pagi ini baik.

"Jaemin, nanti kamu ikut 𝘢𝘱𝘱𝘢 pergi ke acara , karena perusahaan menyuruh membawa anak mereka."

Jaemin hanya mengangguk dan kembali menyantap makanannya. Tetapi kini pandangan nya kembali ke 𝘢𝘱𝘱𝘢 nya.

"Tunggu, bagaimana dengan Jisung?"

"Perusahaan menyuruh membawa anak pertama atau anak satu satu mereka, kamu gausah peduli terhadap adikmu itu, yang penting esok kau akan bahagia."

"Benar juga.." Batinnya.

Tetapi si bungsu hanya menunduk, dibalik kepala nya yang menunduk itu sebenarnya ia kecewa, Ia hanya tersenyum lirih.

"𝘢𝘱𝘱𝘢 nanti aku ikut Olimpiade, dan jangan lupa! belikan aku mobil sport ternama ya?"

"Pasti.. 𝘢𝘱𝘱𝘢 akan membelikan nya untuk mu." Kini mereka berdua tertawa sorak, Jisung hanya tersenyum di balik nunduknya, ia bahagia karena tertawa mereka menyalur kepada Jisung, yang aslinya tertawa itu hanya berdua.

"Permisi." Ucap Jisung lalu beranjak dari duduknya.

Tetapi ucapan Jisung itu tak terdengar oleh Jeffrey dan Jaemin, akibat tertawa mereka.

Sebenarnya Jisung hari ini masuk shift siang, jadi pagi ini ia bisa berjalan kearah yang entah kemana, Dan ia hanya bisa mengarahkan dirinya pergi ke rumah sahabat nya yaitu Chenle.

Ia berjalan menelusuri jalan yang alasnya paving.

Sungguh perumahan itu, salah itu bukan perumahan melainkan jalan yang menuju rumah Chenle yang dekat dengan taman.

Terlihat banyak sekali satpam yang berjaga di depan di belakang dan di pagar.

"Permisi, seonsaengnim.."

"Ah iya ada perlu apa?"

"Boleh saya bertemu dengan sahabat saya Chenle."

"Boleh, sebentar saya telfon dulu."

Tiiiittt.. tit.... tiiiiiiitttttttt..

"Annyeonghaseyo, tuan muda.. ada yang ingin bertemu dengan anda."

"siapa?"

"Katanya sahabat tuan."

"Baiklah suruh masuk."

Pagar yang cukup besar itu pun terbuka secara perlahan dan satpam itu mempersilahkan Jisung masuk ke dalam mewah itu, dan diantarkan oleh bodyguard yang menjaga di depan pintu.

"Tuan muda ada disini, anda boleh masuk." Ucap bodyguard itu lalu meninggalkan Jisung disana.

Cklek..

"Wah Jisung~ah kenapa kau kemari?"

"Aku bosan.. di diemin sama keluarga ku, jadi aku kemari."

Chenle mengangguk pelan.

"Mian.."

"Untuk?"

"Karena aku datang dan membuat mu keberatan dengan kedatangan ku."

"Apa maksud mu? aku tidak keberatan, aku malah senang jika kau datang kemari Jisung~ah aku juga bosan!"

Kini mereka tengah duduk di sofa yang terletak di ruang tamu, Chenle menatap Jisung yang sedang melamun hal itu membuat Chenle kebingungan.

J&J || NCT Dream [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang