Pagi pagi sekali Jisung menyusuri koridor kampus, ia ingin hari ini masuk pagi.
Di kelas masih sangat sepi.
Daripada ia bosan menunggu, ia mempunyai inisiatif, untuk membersihkan kelas itu.
Dari menyapu, mengepel semua ia yang melakukan nya.
Tak sadar ia jika ada dosen yang tengah mengintip Jisung sedang melakukan pekerjaan bersih bersih di kelasnya.
Simon tersenyum tipis, ia sangat menyukai murid satunya itu. Tak seperti murid lain selalu nakal dan jail.
"ekhm Jisung?" Panggil Simon, membuat atensi si Jisung menoleh ke arah Simon. Dan dibalas nya oleh senyuman tipisnya.
"Boleh saya berbicara sebentar dengan mu?"
"Baiklah.."
Jisung mengikuti dosen itu entah kemana arahnya. Ternyata ruangan nya ia mulai berpikir aneh aneh jika ia akan kena masalah.
"Jisung~ah apa kau akan menerima kompetisi sains?"
"Tetapi.. saya bukan jurusan yang seharusnya dipakai oleh sains."
"Tidak apa.. kemarin kulihat kau membantu Doyoung bukan? dan setelah Dosen Yoona memeriksa nya ternyata benar semua. Sungguh aku bangga dengan mu Lee Jisung."
Apa bangga? sungguh di dalam hati Jisung berisik baru pertama kali ini ia dibanggakan oleh seseorang.
"Baik saya akan mengikuti kompetisi tersebut."
Simon pun tersenyum ke arah Jisung, ia tak menyangka bahwa Jisung akan menerima tawaran tersebut.
Tok! tok! tok! tok!
Tok! tok! tok! tok!
Ceklek..
"Bukan kah disamping ada bel? mengapa kau mengetuk nya?"
"Tak apa aku malas saja."
"Cih silahkan masuk."
Jeno pun masuk ke dalam rumah mewah itu. Lebih tepatnya rumah Jaemin dan Jisung.
"Kau kemari karena ingin makan siang bukan?" Tebak Jaemin.
"Benar.. bagaimana kau tau?"
"Aku adalah pembaca batin yang terkenal di korea."
"Coba sekarang baca pikiran ku."
"Hmm.. Kau ingin makan ramyeon."
"Bukan! tuh kan bukti nya saja kau tidak bisa membaca pikiran ku."
"Sudah lah, ada apa kau kemari? hanya makan saja?"
"Bukan.. aku ingin memberi tau mu."
"Apa itu?"
"Aku.."
"Apa? cepat katakan!" Perintah Jaemin.
"Emm.. aku.."
"Aku.."
"Ingin makan sekarang."
Setelah Jeno mengucapkan itu, Jaemin menatap Jeno dengan wajah melongo serta gigi yang sedikit terlihat, dan bola matanya membulat.
"wae?"
"Kau ingin makan bukan?"
Jeno mengangguk semangat dengan senyuman tipis nya sehingga membuat kedua bola matanya membentuk bulan sabit.
Akhirnya Jaemin beranjak dari duduknya, perlahan ia berjalan ke area dapur dan mengambil peralatan maupun bahan bahan.
Setelah nya ia kembali ke ruang tamu, yang disana ada Jeno yang sedang memainkan ponsel nya. Jeno sadar akan kehadiran Jaemin, Pria itu kembali tersenyum tak sabar akan memakan makanan yang dibuat oleh sahabat nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
J&J || NCT Dream [End]
FanfictionTerdapat seorang bersaudara yang terlahir hanya berjarak 2 tahun saja. Namun sifat dan sikap mereka bertolak belakang. Lee jaemin laki laki berumur 23 tahun itu sangat tidak suka banyak dikerumuni banyak orang, ia hanya menyukai sendiri, sunyi dan...