9. Sad and cry

134 10 0
                                    

Di sudut ruangan terlihat ada lelaki yang duduk meringkuk sembari menangis. Lelaki itu memeluk kedua kakinya dengan erat erat.

Jika orang bisa mendengar isakan lelaki itu, Sebenarnya isakan lelaki itu sangat sakit. Isakan yang parah dan lelah.

"Aku lelah.."

Kini lelaki itu teriak dengan sendirinya. Teriak yang bercampur dengan nada serak dan suara yang habis.

Satpam yang menjaga di luar sampai bisa mendengar suara teriakan Chenle dari dalam. Satpam itu ingin sekali menenangkan Chenle tetapi ia takut jika nanti Chenle akan mengusirnya.

Tanpa berbasa basi Satpam yang bernama Kim daehyun itu pun menekan tombol telefon.

Drrrttt Drtttt Drrttt

"annyeonghaseyo ahh seonsaengnim, ada apa?"

"Jisung~ah.. bisakah kau kemari? tolong tenangkan Tuan Muda.. Jika aku mendatangi nya, ia pasti akan mengusirku.."

"eoh? Baiklah aku akan segera kesana!"

Jisung pun beranjak dari kursi dan mengambil Jaket yang agak berbahan tebal dan lari begitu saja tanpa membawa handphone miliknya.

Jisung kesana tidak memakai transportasi, tetapi ia hanya berjalan sembari berlari walau dengan keadaan lelah.

"seonsaengnim! Cepat buka pintunya!"

Penjaga itu pun langsung membuka pagar nya dengan tubuh yang penuh bergetar.

Bisa Jisung dengar dari luar teriakan Chenle menggema.

BRAKK!

Jisung menoleh ke kanan ke kiri, Dan ia lihat disana ada Chenle yang duduk di sudut ruangan memojok. Sambil membawa cutter yang terlihat masih baru.

"CHENLE JANGAN LAKUKAN!"

"Tidak.. aku sudah lelah JANGAN HALANGI AKU!"

Jisung menggeleng kuat, dan merampas cutter dari tangan Chenle dan membuangnya jauh jauh dari hadapan Chenle.

"Yakk! tenang lah.. Jangan begitu, Aku tahu kau lelah tetapi jangan melakukan sesuka hati mu Zhong Chenle!"

"Tadinya aku juga ingin melakukan hal yang sama seperti mu.. tetapi aku telah sadar ternyata apa yang aku lakukan selama ini sangat salah.."

"Tenang lah.. Chenle anggap saja aku ini sebagai menampung kesedihan mu. Katanya jangan menyimpan rahasia di antara kita? Katakan saja.. jangan kau pendam sendirian Chenle~ya."

Isakan Chenle kini mulai berhenti tetapi masih menempel di dekapan Jisung, lelaki itu perlahan memejamkan matanya, dan mulai membuka suara.

"Ak-aku lelah Ji-sung.." Ucap Chenle sambil menatap lamat lamat Wajaho Jisung yang matanya terlihat berkaca kaca.

Jisung tersenyum tipis sambil mengeluarkan 1 tetes air mata.

"Aku merasa bersalah kepada mereka karena aku lahir ke dunia.."

Jisung menggeleng kuat berusaha menahan air mata yang ingin keluar lagi.

"Jangan menyalahkan dirimu Chenle.. Ingat kau masih ada aku yang selalu menemani mu.."

Seperti pasang kekasih. Bukankah di antara mereka kebalik? Seandainya Yang lebih Tua harus menjadi contoh. Ini justru kebalikan nya Jisung yang menjadi  Tua dan Chenle yang menjadi muda.

Mereka menangis berdua di dalam kamar Chenle, Sambil mengeluarkan kata kata motivasi yang keluar dari mulut Jisung.

Seakan akan dunia ini hanya milik mereka berdua saja..

J&J || NCT Dream [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang