Bonus baca bab ini di KK : bisa baca duluan bab berikutnya!
Intip bab! (ini sweet banget dan perlu dibaca buat referensi godain pasangan halalnya ya!)
Suaranya masih terdengar berenergi meski jam menunjukkan pukul sebelas malam. Apa ini efek cokelat hangat yang kubuatkan tadi pagi? Cokelat yang aku aduk dengan jampi-jampi begini, "Semoga Kanes segera mencintaku, semoga dia segera menyayangiku!"
"Kamu belum tidur?" sapanya setelah menutup pintu kamar.
"Baru aja mau tidur, tapi Tuan Puteri balik. Pasti berisik karena harus mandi, bersih-bersih dulu, ribut deh kamar ini." Aku pura-pura mengeluh.
Kanes memberiku tatapan tajam, lalu dia meletakkan tasnya di tepi meja dengan kasar.
"Ini nih yang enggak aku suka dari istri yang kerja, kalau pulang kerjaannya pasti marah-marah. Untung aku sabar," ucapku sambil mengelus dada.
Kanes tidak mau kalah, dia membalas ledekanku. "Ini nih yang enggak aku suka dari kamu, kerjaannya komentar mulu. Belakangan kamu banyak banget komplen ini itu, ketularan aku ya? Secepat itu kamu belajar dari aku? Kita belum satu bulan 'kan tinggal bareng?"
Aku hanya menyengir dan tetap mengawasinya sambil berbaring di tepi ranjang, ingin rasanya menarik Kanes ke pelukan.
Lanjut???
Yuk ke Karyakarsa sekarang!
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Apapun
Literatura FemininaKehidupan tak semulus selembar kertas putih, karena pada akhirnya banyak coretan tinta berbagai warna di atasnya. Itulah kehidupan yang aku jalani. Aku mencintai kekasihku, Ian. Sayangnya, jarak membentang terlalu jauh. Hari-hariku malah terjebak be...