Part tambahan di KK tayang nanti malam ya
Salah satu kegiatan di pagi hari yang paling membuatku semangat bangun adalah membuatkan sarapan untuk kami berdua. Aku dan Kanes. Sejak menikah dengannya aku lebih menyukai cokelat panas daripada kopi, lebih menyukai roti panggang daripada nasi goreng, dan itu semua paling enak dinikmati bersama kekasih hati.
Saat sedang mengoleskan selai kacang pada roti, sebuah bel terdengar. Aku melirik jam di ruang tengah, masih pukul tujuh pagi.
"Mas, enggak usah bercanda deh!" Kanes keluar dari kamar sembari mengikat rambutnya. "Eh, kamu di sini? Aku pikir kamu lagi isengin aku karena enggak keluar kamar dari tadi," lanjutnya dengan tampang bingung.
"Aku belum selesai bikin sarapan, Yang," balasku sembari menunjukkan pisau dan roti.
Bel apartemen terdengar sekali lagi, membuat Kanes mengernyit heran. "Tumben banget pagi-pagi ada tamu, Yang. Siapa sih? Enggak mungkin Mama, kan?"
"Mama lagi nginap di tempat Kak Ghaida deh. Mana mungkin ke sini? Jauh." Aku tidak peduli siapa tamu di luar sana. Jadwal kunjungan di hari libur kerja memang bebas, tapi menurutku tamu itu tidak tahu diri karena saat ini aku bahkan belum menyentap sarapan bersama istriku tercinta.
"Terus siapa dong?" Kanes mengangkat kedua alisnya sambil mengangkat dagu.
"Teman kamu mungkin," balasku cuek. "Paling juga Tasya. Zahra enggak mungkin ganggu orang pagi-pagi, kan?"
Sebelum bel ketiga berdenting, Kanes berjalan ke arah pintu dan melihat layar interkom. Aku sengaja mengikuti langkah kakinya karena sedikit penasaran dengan tamu kami sepagi ini. Yang aku lihat saat itu adalah ekspresi Kanes tampak syok dan tidak percaya, selanjutnya dia buru-buru membuka pintu dan menunggu seseorang masuk ke unit kami.
"Siapa sih, Say--." Begitu melihat tamu itu masuk, aku langsung memutus kalimatku sendiri. Perasaanku campur aduk. Ini kejutan.
Sosok yang sudah lama tidak berjumpa dengan kami dan hanya memberi kabar lewat e-mail-e-mailnya akhirnya muncul. Ian datang. Dia ada di sini. Di depan mata kami berdua.
Kanes menutup bibirnya, dia nyaris tidak berkedip saatmelihat Ian membuka topi hitamnya dan tersenyum penuh keramah-tamahan. Merekaberdua saling tatap cukup lama, sampai akhirnya Kanes melangkah (...)
KALIAN BISA BACA LANJUTANNYA DI KARYAKARSA DENGAN HARGA 3000 SAJA!
BYE BYE TEMAN, PEMBACA, DAN SEMUA FANS REHAN :)))
KAMU SEDANG MEMBACA
Lebih Dari Apapun
ЧиклитKehidupan tak semulus selembar kertas putih, karena pada akhirnya banyak coretan tinta berbagai warna di atasnya. Itulah kehidupan yang aku jalani. Aku mencintai kekasihku, Ian. Sayangnya, jarak membentang terlalu jauh. Hari-hariku malah terjebak be...