Ruvha duduk sendirian dikantin, memakan baksonya dengan tenang tanpa gangguan apapun. Sedikit aneh karena biasanya jika sudah terlalu tenang maka ada saja kejadian menjengkelkan yang akan terjadi, terlebih ini pertama kalinya ia merasakan ketenangan setelah dimana dia dituduh membully gadis yang ternyata kekasih Zeris.
Belum lama ia menikmatinya seseorang justru duduk dihadapannya saat ini, seperti biasa itu pasti lalat-lalat pengganggunya. Ruvha yang masih menunduk menghadap mangkoknya merutuk dalam hati, kenapa hanya untuk sekedar makan bakso dengan tenang saja ia tidak bisa. Namun, ketika mengangkat pandangannya ia justru dibuat terkejut ternyata Foral yang duduk disana dengan menatapnya seolah... sedih?
Keterkejutannya membuat Ruvha hanya diam menatap Foral yang seolah ingin memberi tahu sesuatu.
"Vha... gue mau minta maaf." Kalimat yang jauh dari bayangan Ruvha. Sejujurnya ia malah mengira bahwa Foral masih sangat marah kepadanya dan tidak mau berbicara dengannya. Tapi kini justru ia meminta maaf, padahal Ruvha sudah berniat akan meminta maaf duluan. Sebenarnya apa yang terjadi. Diamnya Ruvha membuat Foral menghela napas dan kembali bicara.
"Sebenernya gue udah tau Gema selingkuh sama Mona pagi sebelum gue kerumah lo, dan rumah tetangga lo gak kebakaran, itu cuma alasan gue dateng aja. Waktu itu gue kesel soalnya gue mau ngelupain itu sebentar dengan dateng ke rumah lo dan gak ada pikiran mau kasih tau lo tentang itu tapi ternyata lo udah tau, gue juga malu sebenernya tapi gue malah emosi dan lampiasinnya ke lo. Sorry." Foral bicara dengan menunduk tidak berani menatap temannya yang saat ini malah tersenyum senang. Ruvha mengerti apa yang Foral lakukan bukan karena marah kepadanya, dan wajar hal itu terjadi jika berada di posisi Foral. Tapi masih ada sesuatu yang mengganjal dipikiran Ruvha.
"Terus sekarang gimana?" Ruvha bertanya namun Foral tidak mengerti apa yang dimaksud temannya saat ini. Ruvha yang melihat Foral menatapnya bingung kembali bersuara.
"Lo gimana?" Seketika ekspresi Foral berubah kesal, terlihat jelas sekarang ia membenci orang itu.
"Gue maunya putus." Jawab Foral singkat.
"Dianya gak mau?" Tanya Ruvha menangkap maksud kalimat singkat Foral.
"Jelas gak mau lah. Kalo papanya tau dia gak bakal dikasih kesempatan lagi buat nerusin perusahaan, pasti digantiin adeknya. Lo tau sendiri kan papanya sama papa gue kerja sama udah lama, jadi kalo sampe batal yang paling rugi jelas perusahaan mereka, karena perusahaan papa gue berpengaruh besar disana." Jelas Foral dapat dipahami dengan mudah karena Ruvha juga tahu perihal itu.
"Tapi gue gak peduli. Emang sih, gue yakin gak mungkin papa tiba-tiba ngebatalin kerjasama, karena walaupun sedikit pasti ada kerugiannya juga. Gue udah bilang ke papa buat ancaman aja biar Gema gak bisa jadi penerus perusahaan. Kayanya sih berhasil. Soalnya dia selalu berusaha nemuin dan mau ngomong ke gue, bahkan Mona aja bela-belain dateng kerumah gue malem-malem." Sambung Foral yang membuat Ruvha berpikir kalau selama ini Foral hanya dimanfaatkan, buktinya selingkuhannya juga sampai turun tangan disaat posisinya dalam perusahaan terancam.
"Mona kerumah lo?" Ruvha akui ia sedikit penasaran dengan permasalahan ini, pertama karena ternyata Foral tidak sebucin itu sampai buta akan kesalahan Gema, kedua bagaimana bisa seorang Mona yang ia kira berkelas dan terbilang cuek justru selingkuh dari tunangannya Reiro sedangkan Gema teman tunangannya itu, dan bisa Ruvha katakan kalau Reiro jauh lebih baik.
"Iya. Hampir tengah malem."
Bel terus berbunyi sementara jam menunjukkan pukul 23.50. Foral yang sedang tertidur nyenyak sampai terganggu dengan suaranya. Ia merutuki orang yang dengan tidak sopannya bertamu malam-malam begini. Karena malam waktunya tidur.
Ia bangkit dari kasurnya dan menuruni tangga sambil mengoceh tak beraturan meluapkan kekesalannya. Saat dibawah ia melihat kedua orang tuanya sudah duduk diruang tamu. Ia bahkan lupa orang tuanya ada dirumah malam ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Halayacrep
Genç KurguJangan bertanya apa kesalahanmu. Karena aku yang salah... percaya bahwa kau akan memperbaiki segalanya ~Ruvha Wethaloria Gadis manis itu diam dengan tatapan terluka, mati-matian menahan air mata yang akan tumpah jika saja lelaki itu tak menatapnya...