Seperti yang biasa dilakukan Atharya saat laki-laki itu menemani Karalyn latihan. Pada awalnya memang laki-laki itu memperhatikan Karalyn yang sedang berlatih bersama teman-temannya, lalu saat ia sudah merasa bosan, ia akan jalan-jalan di sekitar tempat itu.
"Woi! Thar? Athar, kan? kemana aja lo!"
Sebuah seruan yang memanggil namanya dengan heboh itu berhasil membuat Atharya memutar bola matanya malas, walaupun lama tidak bertemu, ia tahu siapa pemilik suara itu.
"Makin tinggi aja lo," ujar Kenzo seraya mengukur tingginya dengan tinggi Atharya yang jaraknya cukup jauh.
"Lo aja yang stuck," balas Atharya yang berhasil membuat Kenzo mencebikkan bibirnya kesal.
"Babi!" umpat Kenzo seraya menendang kaki Atharya pelan.
Seorang laki-laki yang tingginya hampir sama dengan Atharya menghampiri mereka secara tiba-tiba, berbeda dengan Atharya yang terlihat bingung karena laki-laki itu menatapnya sinis, Kenzo sendiri hanya cengengesan.
"Yang, kenalin ini Atharya, pacarnya Kara," kata Kenzo.
"Hah?"
Raut wajah Atharya semakin dibuat bingung.
Kenzo menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia menatap dua laki-laki dihadapannya itu dengan pandangan yang berbeda.
"Ngobrol aja, gue samperin Revan dulu," ujar laki-laki itu seraya menepuk kepala Kenzo pelan sebelum beranjak pergi.
"Lo gay?" tanya Atharya setelah laki-laki itu sudah cukup jauh dari mereka.
"Yaaa, lo bukan homophobic kan?" balas Kenzo dan bertanya pada laki-laki itu.
Atharya menggeleng. Laki-laki itu bukan homophobic, tapi juga tidak terlalu menyukai kaum lgbt. Lebih tepatnya, ia tidak peduli.
"Sebenernya udah jadi rahasia umum di kalangan anak dance cover banyak kaum lgbt, tapi nggak semua ya," jelas Kenzo.
"Oh," jawab Atharya.
Kenzo berdecak mendengar respon yang diberikan Atharya, namun tetap melanjutkan penjelasannya.
"Tadi itu pacar gue, namanya Geo. Dia pernah satu project sama Revan, masih inget Revan nggak lo?"
"Ya," balas Atharya.
"Ah elah! lo tuh! kenapa jadi irit ngomong gini sih?!" tanya Kenzo sembari menatap Atharya kesal.
"Ayo mabar," ajak Atharya yang menghiraukan rasa kesal Kenzo, laki-laki itu menarik tangan Kenzo menuju tempat yang sekiranya nyaman untuk bermain game.
"Bentaran doang ye, gue masih ada latihan habis ini," kata Kenzo sebelum keduanya mulai menyalakan ponselnya masing-masing.
"Katanya bentar doang," sindir Atharya yang tengah menatap Kenzo dengan tatapan sinis.
Pasalnya, Kenzo tadi hanya mengatakan akan bermain sebentar, tetapi sudah lebih dari satu jam mereka bermain dan setiap Atharya ingin menyudahinya pasti Kenzo selalu mengatakan,
KAMU SEDANG MEMBACA
TAUSENDSASSA [COMPLETED]
Random"Atharya, ayo pacaran!" "Boleh," balas Atharya seraya menatap lurus ke arah cewek di depannya itu dengan senyuman tipis. "Hah?" "Tapi ada satu syarat," ujar Atharya. "Apa?" tanya cewek itu dengan tatapan bingung. "Nggak ada kata putus."