"Kara, mau ini nggak?" tawar Atharya yang menunjukkan sebuah topi yang ia bawa.
Karalyn melihat harga topi itu, lalu menggelengkan kepalanya pelan.
"Kenapa?" tanya Atharya yang kembali melihat topi yang ia bawa, tidak ada yang salah dengan desain topi itu.
"Mahal," balas Karalyn singkat dan jelas.
Atharya menganggukkan kepalanya, lalu kembali ke rak topi yang ia datangi tadi. Beberapa saat kemudian, laki-laki itu kembali membawa dua topi yang sama dan memasukkannya ke keranjang.
"Yah, udah masuk kranjang tuh!" kata Atharya saat Karalyn menatapnya protes.
"Tinggal dibalikin," balas Karalyn yang membuat Atharya mengambil keranjang itu di tangan pacarnya.
"Nggak bisa! kalo udah masuk kranjang ya nggak bisa dibalikin lagi," ujarnya.
"Kata siapa?" tanya Karalyn yang kini menatap Atharya dengan tangannya yang bersidekap.
"Aku," jawab Atharya dengan cengiran di wajahnya.
Karalyn memutar bola matanya malas, gadis itu kembali melihat-lihat barang di toko ini. Begitu juga dengan Atharya yang kembali mengelilingi toko ini, kalau ada yang menarik perhatiannya, laki-laki itu langsung mengambilnya dan memasukkannya ke keranjang belanjaan.
"Cakep nih buat Gail," gumam Atharya tanpa sadar.
Laki-laki itu menggelengkan kepalanya pelan, lalu melanjutkan langkahnya. Setelah dirasa tidak ada lagi yang menarik perhatiannya, ia kembali menghampiri Karalyn.
"Banyak banget?" komentar Karalyn ketika melihat keranjang belanjaan itu sudah penuh dengan barang-barang Atharya.
"Hehe, Athar ambilin lagi deh," kata Atharya yang bergegas untuk pergi mengambil keranjang belanjaan lagi.
Tetapi karena akan kesulitan jika ia membawa dua keranjang sekaligus, akhirnya Atharya memilih untuk mengambil trolley.
Karalyn menggelengkan kepalanya heran, lalu menaruh barang yang ia bawa ke trolley itu.
"Cuma beli ini aja, Ra?" tanya Atharya dengan raut wajah bingung karena pacarnya hanya membeli tiga barang.
"Iya, emang kenapa?" tanya Karalyn balik.
"Nggak, nggak papa!" balas Atharya seraya menggelengkan kepalanya cepat.
Mereka pergi ke kasir setelah tidak ada lagi yang ingin dibeli, untungnya mereka tidak perlu mengantri lama.
"Berapa?" tanya Atharya pada Karalyn saat petugas kasir itu menyebutkan nominalnya. Laki-laki itu memberikan kartu debitnya pada petugas kasir itu.
"Sembilan ratus ribuan," balas Karalyn.
"Hah? kok murah?" tanya Atharya seraya mengetikkan pin kartu debitnya.
"Won, Athar! kalo di rupiahin sepuluh jutaan!" seru Karalyn dengan nada yang sedikit kesal.
"Oh, hehe."
Setelah selesai membayar, mereka segera kembali ke apartemen. Tentu saja karena hari sudah malam dan mereka puas berbelanja.
Ditengah perjalanan mereka pulang ke apartemen, seseorang tidak sengaja menabrak Atharya. Beruntung Atharya dapat menjaga keseimbangannya, jadi laki-laki itu tidak terjatuh.
"Hey, are you oke?" tanya Atharya seraya membantu pria yang menabraknya itu berdiri.
"Oke, i'm oke!" balas pria itu sembari membuat gesture tangan yang menandakan jika ia baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAUSENDSASSA [COMPLETED]
אקראי"Atharya, ayo pacaran!" "Boleh," balas Atharya seraya menatap lurus ke arah cewek di depannya itu dengan senyuman tipis. "Hah?" "Tapi ada satu syarat," ujar Atharya. "Apa?" tanya cewek itu dengan tatapan bingung. "Nggak ada kata putus."