Emulsifier

1.4K 134 2
                                    

"Mama apa apaan sih ! Grace, gak mau punya tentor."

Lagi lagi perdebatan antara anak dan ibu terjadi di kediaman Armstrong. Grace marah karena Carla memberikan tentor tanpa persetujuannya dan malam ini guru privatnya sudah ada di kamarnya. Ia sedang bahagia namun seketika retak akibat kamarnya berubah dengan dekorasi full science dan tentor tak diundangnya.

"UAS satu bulan lagi, jangan keras kepala !" ujar Carla datar.

Grace menyorot tajam pada Carla. Ia mengatakan, "Segitu gak percayanya mama ke Gre ? Buat apa tentor ? Grace bisa belajar sendiri !"

"Bangku SMA gak sesantai SMP, enam semester sangatlah krusial jika kamu ingin masuk perguruan tinggi negeri ! Kamu butuh tentor !" tegas Carla.

Grace semakin naik pintam dan mengabaikan nasehat Carla.

"Grace gak mau !" tolak Grace tak kalah tegas dengan Carla, bahkan tentor barunya hanya membeku melihat perdebatan penuh ketegasan diantara keduanya.

"Grace !" Carla mulai meninggikan suaranya tak membuat Grace mengerti ataupun mengalah. Ia sudah lelah diatur seperti boneka.

"Okay, Grace akan setuju dengan tentor baru, dekorasi kamar baru ini, perpustakaan pribadi di kamar, jam belajar mama yang atur, semua akademik Grace setuju. Tapi Grace minta lepas CCTV di kamar ini !" kata Grace final.

Carla menatap Grace lekat, ia mengetahui jika anaknya mencoba memberontak dengan aturannya. Tak mau mengambil pusing dan tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Carla terlihat menimang-nimang negosiasi Grace.

Carla menghela nafas, "Ya." jawabnya setuju.

Lain halnya dengan Grace, ia terkejut mamanya menjawab setuju. Ia tersenyum lebar, "Baiklah. Mama aja yang atur,"

"Les dimulai malam ini. Dan setiap Selasa, Kamis, Sabtu ada tentor yang berbeda dengan mapel Biologi, Sejarah, Olimpiade kimia. Dengan durasi masing masing 2 jam." jelas Carla.

Mendengar hal itu tak membuat Grace membantah karena ia sudah pernah mendapatkannya.

"Grace mau ikut lomba business plan," kata Grace memberi usul.

"Good. Papa kamu nganggur, belajar saja sama dia." balas Carla kembali dingin.

"Untuk kamu, mulai saja sekarang. Anak itu akan bersih bersih setelah selesai kelasmu." ujar Carla memberi instruksi pada tentor baru Grace.

Grace memutar malas bola matanya dan hanya bisa pasrah. Setelah kepergian Carla, tentor tersebut mulai kelasnya dengan Grace. Namun Grace justru pergi membuka pintu sambil berteriak lantang.

"Apa semua pelayan tuli ? Aku bilang lepas CCTV di kamarku !"

"Sekarang !"

Sontak semua pelayan bergidik ngeri mendengar perintah Grace. Beberapa pelayan mulai naik tangga dan melakukan perintah Grace dengan hati hati.

***


Angin laut membawa kebahagiaan diantara dua insan di bibir pantai. Semburat jingga memanjakan mata berpadu suara ombak yang berlomba lomba menyentuh dua pasang kaki.

"Kenapa kamu mengajakku ke pantai, Gre ?" tanya Rachel.

"Hanya ingin menyaksikan senja bersama." jawab Grace tak mengalihkan pandanganya dari matahari yang mulai memeluk lautan.

Dilihatnya wajah lelah milik kesayangannya sekilas. Rachel kembali menyaksikan detik detik hari berganti malam.

"Kamu suka senja ya ?"

"Dia cantik, selalu ada untuk langit dan tidak pernah mengecewakan penikmatnya. Tapi lautan selalu egois dan tak pernah tidak memeluk senja seperti itu."

Skor+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang