Warning: Semua tindakan ataupun ucapan kasar disini tidak untuk ditiru. Mohon bijak dalam membaca!
*
Raksa menyusuri jalan sepi menuju rumahnya. Tidak ada rumah di kawasan ini, kecuali bangunan ruko yang sudah tutup. Tangannya menggenggam plastik kresek yang didalamnya terdapat sebungkus bakmi.
Tiba-tiba, samar-samar ia mendengar suara ribut. Semakin berjalan semakin jelas suara itu terdengar. Raksa memperhatikan sekeliling. Ia mengernyit, berusaha memcari dimana asal suara itu.
"BANGSAT LO! SINI MAJU!"
Raksa mengangkat sebelah alisnya. Ia berjalan ke jalan kecil yang diapit ruko. Kakinya terus masuk semakin dalam hingga matanya melihat sebuah lapangan yang sudah dipenuhi orang-orang bermotor dengan dua kubu. Mereka saling maju dan berkelahi.
Raksa memperhatikan dari balik tembok ruko. Tawuran, pikirnya.
Raksa sama sekali tidak ambil pusing. Ia baru saja ingin berbalik pergi, tapi tidak jadi saat matanya menangkap sesuatu yang menarik. Dan saat itu juga ia baru sadar.
Satu diantara dua kubu itu menggunakan jaket khusus yang menunjukkan identitas mereka. Dengan logo mahkota yang dibelakangnya terdapat dua pedang saling menyilang. Dan dibawah mahkota terdapat satu nama yang familiar.
Ilyon.
"ILYON!"
"ITU KAMI! RAJA DENGAN SEGALA KEKUASAANNYA!"
Teriakan penuh semangat memenuhi area sekitar. Suara besi beradu bersatu padu dengan teriakan dan umpatan.
Raksa menyandarkan tubuhnya di dinding, tetap berusaha menyembunyikan dirinya. Ia menonton pertarungan di depan. Raksa ingin melihat sepak terjang Ilyon. Bahkan mengabaikan bakmi yang pasti sudah dingin.
BUGH
"SIALAN!"
Raksa mengalihkan pandang ke dua orang yang berjarak beberapa meter darinya. Dua orang yang paling mencolok karena sama-sama memakai identitas ketua.
Raksa memperhatikan mereka berdua. Ia cukup terpaku dengan gaya bertarung ketua Ilyon. Cowok itu cukup tenang dalam menghadapi lawan. Tidak ada gerakan yang menunjukkan bahwa dia terprovokasi oleh lawannya, malah sebaliknya, lawannya yang terprovokasi dengan wajah penuh amarah.
Raksa sama sekali tidak bisa melihat wajah ketua Ilyon. Cowok itu bertarung sambil membelakanginya. Selama satu setengah tahun ini, dia tidak pernah melihat Ilyon. Mungkin dirinya pernah, tapi tidak pernah tau kalau mereka anggota Ilyon.
Namun, diantar semua itu, ia sama sekali tidak pernah melihat para inti Ilyon. Salah satunya sang leader.
"ARRGHH!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ERAKSA
Teen Fiction"Mulai sekarang lo mainan gue!" Ucapan itu adalah perintah. Unsur paksaan jelas tersirat didalamnya. Raksa tidak pernah menduga kalau hal konyol seperti itu terjadi padanya. Ketika sang ratu sekolah menghampirinya dan mengucapkan deklarasi gila itu...