Warnung: Semua tindakan ataupun ucapan kasar disini tidak untuk ditiru. Mohon bijak dalam membaca!
*
Nara melongo. Melihat ada lima motor yang sangat ia kenali terparkir rapi di halaman rumah Raksa.
Bara and the geng!
Sumpah ya! Ini Nara kesal bukan main. Dia datang kesini dengan niat ingin bermesraan dengan Raksa. Tapi kenapa malah ada lima bocah sialan ini?
Dengan angkuh Nara masuk ke rumah Raksa yang pintunya terbuka. "Assalamualaikum."
"Waalaikumussalam." Kompak orang yang ada di dalam rumah membalasnya.
"HAH? LOH, NARA?!" Heboh Geo. Cowok yang dengan santai tidur sambil main ponsel itu menatap Nara dengan melotot.
"Alay! Lebay! Norak!" Hardik Nara tajam yang mampu menyenggol hati Geo.
"Oh, Nara! Mengapa kau tega berkata seperti itu!" Ujar Geo dengan wajah miris dan telapak tangan di dada.
"Menjijikkan!" Lagi dan lagi.
Geo semakin menekan dadanya kuat. Kemudian ia berdecak kesal. "Bilang sama gue sekarang, lo punya masalah apa, hah?"
Nara tersenyum sinis. Ia mengangkat dagunya angkuh. Hell, she's Nara! Tentu mustahil jika dia harus tunduk, kan?
"Masalah gue itu karena lo ngapain ganggu pacar gue?! Kalian semua juga, ngapain disini? Pergi sana!" Usir Nara bengis.
Geo kembali menatap kembaran ketuanya ini dengan sangat tidak percaya. "Hahaha! Pacar?!" Tawa Geo sumbang. Ia menatap teman-temannya yang lain. Sesuai dugaan! Mereka juga menampilkan raut syok yang berlebihan, minus Gama tentunya. Cowok berkacamata dengan wajah dingin itu mana sudi menyedekahkan ekspresinya.
"Beneran?" Tanya Eros ke Raksa yang sedang berbaring di kursi ruang tamu. Tentu saja dengan paksaan. Apapun yang saat ini cowok itu lakukan semuanya karena paksaan! Sementara yang dipaksa tidak cukup tenaga untuk melawan. Catat! Ia sedang sakit!
"Ngak!" Tegas Raksa. Moodnya sedang dalam kondisi yang anjlok. Sangat anjlok bahkan! Hari ini cukup menyebalkan bagi Raksa. Orang-orang yang tidak diundang dengan seenak jidat datang kerumah.
Mulai dari dia, bajingan tidak tau diri yang sangat ingin ia hajar sampai mati.
Dan mereka, orang-orang pemaksa yang sangat merepotkan.
Dan ditambah lagi dengan manusia gila itu, Nara namanya.
Sial! Umpat Raksa dalam hati.
Nara menatap Eros dengan tatapan membunuh. Ia malu. Dan semua ini salah Eros dan para anak ular lainnya. Sementara Raksa tidak bersalah. Iya! Raksa pujaannya itu tidak bersalah!
"For first time!" Itu suara milik seorang cowok paling-paling ganteng di lima sekawan ini. Namanya Hainan. Cowok itu menatap Nara dengan wajah menahan tawa. "Seorang Elnara ditolak mentah-mentah!"
Memang anjir! Maki Nara dalam hati. Ia menatap Hainan penuh permusuhan. Sementara yang ditatap hanya menampilkan wajah tengilnya. Benar-benar minta ditampol!
KAMU SEDANG MEMBACA
ERAKSA
Teen Fiction"Mulai sekarang lo mainan gue!" Ucapan itu adalah perintah. Unsur paksaan jelas tersirat didalamnya. Raksa tidak pernah menduga kalau hal konyol seperti itu terjadi padanya. Ketika sang ratu sekolah menghampirinya dan mengucapkan deklarasi gila itu...