Warning: Semua tindakan dan ucapan kasar disini tidak untuk ditiru. Mohon bijak dalam membaca!
*
Apa-apaan ini?
Rasanya Raksa ingin sekali meneriaki kalimat itu didepan para anak Ilyon. Entah apa maksud dan tujuan mereka yang seenaknya mencegat dirinya di tengah koridor yang sepi.
Kayak begal aja, gerutunya dalam hati.
"Hai mas bro!" sapa seseorang yang tiba-tiba merangkulnya.
Jujur, Raksa sendiri tidak tau nama mereka kecuali Bara. Tidak peduli sebanyak apa orang-orang menjunjung mereka, Raksa tetap tidak tau.
"Goblok, sok asik lo! Ngak kenal dia sama lo tuh!" ucap salah satu temannya yang daritadi sibuk dengan ponselnya.
"Owh, sorry mas bro! Kalau gitu kita kenalan dulu," cowok yang merangkul pundaknya seketika berdeham pelan sambil melepaskan rangkulannya. "Kenalin bro, nama gue Hainan Alvino Bratajaya! Cowok terganteng di planet bumi!" tuturnya penuh kelebay-an.
Raksa hanya mengangguk kaku. Tidak ada niatan dalam dirinya untuk meladeni basa-basi yang alay seperti itu. Paling ganteng di planet bumi? Huh!
"Gue Eros!" Seorang cowok bertubuh lebih mungil dari keempat temannya itu secara tiba-tiba mengulurkan tangan. Ada senyuman di wajah ovalnya.
Raksa dengan kikuk membalas uluran tangan itu. Setelahnya ia langsung melepaskannya begitu saja.
Kenapa malah jadi kenalan begini?
Mata Raksa melirik sana-sini, memastikan tidak ada siapapun yang melihat. Bisa-bisa dirinya langsung famous karena berbicara dengan Ilyon.
Namun, tatapannya itu ternyata berserobok dengan mata dingin milik salah satu anggota Ilyon yang sedaritadi hanya diam. Hanya sesaat, karena cowok itu langsung kembali sibuk memperhatikan ipad yang dipegangnya.
"Gimana penawaran gue?" tanya Bara menghentikan aksi perkenalan tidak penting.
"Ngak," jawab Raksa langsung. Ia sudah cukup muak mengatakan bahwa dia tidak mau menerima tawaran itu.
Tiba-tiba pundaknya kembali di rangkul. Dan itu semua kelakuan Hainan.
"Yakin bro?! Seru loh!" tuturnya jahil.
Raksa menggeleng pelan. Baginya tidak ada yang seru dengan menerima tawaran seperti itu. Yang ada dirinya malah ikut terseret kedalam pergaulan serta tawuran yang cukup berbahaya.
Hainan berdecak. "Ngak asik lo! Masa ngak mau terima." Cowok itu semakin mendekatkan tubuhnya ke Raksa. "Gue jamin deh, lo pasti bakal bersenang-senang!"
Raksa melirik Hainan datar. Mendengar ucapan ambigu cowok itu semakin membuat Raksa yakin kalau dia tidak salah menolak. Memang sedari awal juga, ia sama sekali tidak ada niat menerima tawaran itu.
"Njir, bersenang-senang apaan, nyet!" Hardik seorang cowok yang tadi sibuk memainkan ponselnya. Ia terkekeh saat mendengar ucapan dari Hainan.
Mata cowok itu bersitatap dengan Raksa. Lalu dengan senyuman menawannya ia melambaikan sebelah tangan, menyapa Raksa.
"Hai kawan! Lo keliatannya ngak tau nama gue, ya?!" tanya cowok itu santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERAKSA
Teen Fiction"Mulai sekarang lo mainan gue!" Ucapan itu adalah perintah. Unsur paksaan jelas tersirat didalamnya. Raksa tidak pernah menduga kalau hal konyol seperti itu terjadi padanya. Ketika sang ratu sekolah menghampirinya dan mengucapkan deklarasi gila itu...