27 - Join

149 18 2
                                    

Warning: Semua tindakan atau ucapan kasar disini tidak untuk ditiru. Mohon bijak dalam membaca!

*

Raksa menatap sebuah rumah yang cukup terawat. Sederhana, tapi bagus. Sekelilingnya bersih. Banyak motor berjejer di halamannya.

Tentu saja. Ini bukan rumah biasa. Ini adalah markas Ilyon. Untuk ukuran anak cowok ditambah berandalan, ini terlalu rapi dan bersih.

Namun, tetap saja. Itu tidak membuat Raksa merasa harus respect dengan mereka. Bodo amat.

Kaki Raksa berjalan ke depan pintu. Tangannya sudah memegang gagang pintu, tapi ia ragu untuk masuk. Ada rasa waspada dalam dirinya terhadap orang-orang yang ada di dalam sana.

Cklek

Namun, seseorang tiba-tiba membuka pintu dari dalam. Raksa sempat memundurkan langkah sedikit. Ia menatap datar cowok di depannya. Wajahnya tidak ia kenali, bahkan ia merasa belum pernah melihat cowok satu ini.

"Masuk bang, udah ditunggu." Cowok itu membuka lebar-lebar pintu, mempersilahkan Raksa untuk melangkah lebih dalam.

Raksa sedikit curiga. Cara bicara cowok itu menunjukkan kalau dia sudah tau kedatangannya. Dan terkesan kalau dia tau siapa Raksa.

Raksa berjalan masuk ke dalam. Di dalam sini tidak ada bedanya dengan di luar. Rapih dan bersih.

"Ayo bang!" Ajak cowok asing tadi. Dia berjalan di depan Raksa, menuntun Raksa untuk mengikutinya.

Samar-samar Raksa bisa mendengar suara berisik. Semakin lama ia berjalan semakin jelas suara itu. Hingga pada akhirnya ia bisa melihat kumpulan cowok di satu ruangan di sini.

"HALO FRIEND!!" Teriak seseorang dari arah dapur. Geo. Itu dia.

Semua mata tertuju ke Raksa. Ia tau banyak wajah anak Ranu Bangsa disini. Namun, ada beberapa yang asing juga dimatanya.

"Duduk!" Perintah Bara yang baru keluar dari sebuah ruangan.

Raksa benar-benar malas berada di sini. Namun, demi kelangsungan rahasianya, ia tetap harus datang. Jadinya dengan penuh keengganan ia duduk di kursi kosong.

"Pak ketu! Jadi dia anggota baru kita?" Tanya seseorang yang entah siapa.

"Wah! Ngak nyangka gue kalau lo sekarang bagian dari kami!" Lanjut seseorang lain yang kini dikenali Raksa siapa dia. Karena cowok itu adalah ketua kelas di kelasnya.

Sangat tidak terduga!

Bara secara tiba-tiba meletakkan sebungkus sate di hadapan Raksa. "Makan." Kemudian cowok itu ikut duduk di kursi sambil membuka minuman soda.

Apa ini?! Kok tau dia lapar?

Tentu saja kalimat itu hanya ada di dalam pikiran Raksa saja. Mana mungkin ia ungkapkan.

"Makan aja. Ngak usah ngak enak gitu bang!" Ucap orang yang membukakan pintu tadi. "Kami semua juga udah pada makan tadi!" Lanjutnya sambil duduk di sebelah Raksa.

"Btw kenalin bang, nama gue Dimas. Gue masih SMP!"

Wtf!

ERAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang