2 - Baik or Buruk

385 32 3
                                    

Warning : Semua ucapan atau tindakan kasar dan tidak senonoh disini tidak untuk ditiru. Harap bijak dalam membaca!

*

"Lo aneh."

Saski tidak akan mengatakan hal itu jika memang itu tidak aneh. Maksudnya, Saski itu bukan tipikal cewek menye-menye yang tidak tau tempat. Kalau serius, maka serius. Kalau bercanda, ya have fun aja.

"Bener banget! Gila parah lo! Sekarang selera lo yang modelan cupu?" Pertanyaan heboh itu datang dari cewek classy yang suaranya cempreng. Namanya Vera.

Nara menatap santai dua sahabatnya. Telunjuknya memutar-mutar kunci motor, sementara mulutnya ia sumpal dengan permen gagang milkita.

Saski rasanya ingin menampol cewek satu ini dengan kayu. Bisa-bisanya dia masih bersikap santai setelah membuat kekacauan segila itu.

"Lo tau kenapa anak sekolah pada heboh hari ini?" Tanya Saski.

"Karena gue kembali." Santai. Jawaban yang sangat santai.

Saski menarik napas. Jangan sampai ia terpancing emosi. "Right, karena lo kembali. Tapi itu cuman salah-satunya. Ada hal lain lagi yang bikin mereka heboh dan lo tau apa itu?"

"Hm..." Nara memiringkan kepala dengan dahi mengernyit, bertindak seolah ia sedang memikirkan jawabannya. Padahal, ia sudah tau. Dirinya sangat tau.

"Setan, ngak usah sok mikir. Jawab teros!" Amuk Saski yang sudah tidak tahan dengan tingkah laku Nara.

Nara tertawa. Wajah merah padam Saski cukup menghiburnya.

"Lo udah cium dia, Nara!" Ucap Saski.

Vera menggebrak meja. Ia menatap Nara dengan antusias. "Gila! Lo berani banget ngelakuin itu. Mana di sekolah lagi! Serius deh, gue tadi cengo di tempat liat lo!"

Nara mengeluarkan permen gagangnya dari mulut. "Salah lo, gue ngak cium dia. Tapi gue gigit bibirnya!"

Saski menatap Nara tak habis pikir. Ia kehilangan kata-kata. Sementara Vera sudah ngakak ngak ketolongan.

Nara tersenyum manis. Wajah tak berdosanya sangat kentara.

"Lo ngak pernah ngelakuin itu sama mainan lo yang lain," ucap Saski setelah berhasil mengontrol diri.

Vera mengangguk. "Yoi." Cewek itu menatap Nara dengan usil. "Jadi, apa yang buat mainan kali ini menarik ratu Nara?"

Menarik.

Nara kembali memasukkan permennya. Wajahnya ia topang dengan sebelah tangan.

"Hmm... Entah! Gue juga bingung!" Kali ini Nara tidak berpura-pura. Ia memang tidak tau.

Saski menaikkan sebelah alis. Vera menatap Nara dengan prihatin. Mereka berdua memang tidak akan tau jalan pikiran cewek sinting ini.

"Terus si Bara apa kabar liat lo tadi?" Tanya Saski.

Vera kembali tertawa. "Gue jamin dia pasti kebakaran jenggot!"

ERAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang