Warning: Semua tindakan atau ucapan kasar disini tidak untuk ditiru. Mohon bijak dalam membaca!
*
Malam yang cerah.
Cuaca ini cukup mendukung kegiatan anak muda yang sibuk dengan dunia balap. Derung motor yang menggebu-gebu berpacu dengan adrenalin. Terasa menyenangkan!
Nara menengguk sisa minuman kalengnya lalu membuang ke tong sampah. Malam ini dirinya tidak jadi ikut balapan. Ia hanya datang untuk mellihat, anggap saja sebagai pelepas stress.
Ia tersenyum remeh saat melihat Hugo yang menampilkan wajah sombong saat menang balapan. Cowok itu memang terlalu tidak tau malu!
"Ck."
Nara menatap Saski yang duduk di sebelahnya dengan tanda tanya. Cewek itu berdecak dengan senyuman yang... Malu?!
"Ngak usah heran lo! Dia tuh palingan lagi chatingan sama pacar!" Sambar Vera malas.
Saski langsung saja berhenti berkutat dengan ponsel dan menyimpan benda itu. "Sok tau lo! Gue ngak punya pacar!" Tegas Saski.
"Bacot lo! Lo pikir gue ngak tau kalau lo sering senyum-senyum aneh kalau lagi balas chat orang, hah?!" Balas Vera tidak mau kalah.
Skakmat.
Saski ingin sekali menyumpal mulut Vera dengan apapun saat ini, serius! Mulut Vera memang sangat berbahaya.
"Ya kan bukan berarti gue punya pacar!" Bela Saski.
Nara menatap Saski dengan curiga. Matanya disipitkan, seolah memberikan kesan intimidasi ke sahabatnya itu.
"Paan lo? Mau gue colok tuh mata?!" Gas Saski tidak santai.
"Yaelah, emosi aja daritadi lo!" Cibir Nara. Setelahnya Nara serius menatap Saski. "Sas, serius lo punya pacar?"
"Pasti itu, pasti!" Ucap Vera masih saja beranggapan.
Saski menampilkan wajah malasnya. "Gue ngak pacaran. Tadi itu cuman orang asing yang sepertinya bakal jadi teman."
Sepertinya.
Vera mencibir, "Bohong lo pasti!"
"Mampus! Terserah mau percaya apa, ngak! Terserah!" Kesal Saski.
Vera dan Nara spontan tertawa lucu. Ekspresi kesal Saski memang ngak pernah ngebosenin.
"Iyadeh iyadeh! Percaya aja kita, mah!" Ujar Vera usil.
Saski tidak membalas. Bisa-bisa perbincangan ini tidak ada habisnya. Dan ia tidak mau itu.
"Nara!"
Itu suara Kevin. Cowok itu berlari terburu-buru ke arah mereka sendirian.
Nara mengerutkan keningnya bingung. "Kenapa?"
Kevin tidak langsung menjawab melainkan mengatur napasnya terlebih dulu. Cowok itu juga langsung menjatuhkan diri di samping Vera.
"Iyuhh, lo keringatan! Sana jauh-jauh dari gue!" Ucap Vera sambil mendorong Kevin menjauh.
"Anjir emang lo!" Maki Kevin.
Kevin langsung saja menatap Nara. "Lo berantem sama si Bara?"
Apaan.
"Ngak tuh!" Balas Nara.
"Lah jadi, tuh anak kenapa kek orang kesetanan nyariin lo daritadi?" Heran Kevin. "Mana serem bener lagi tuh orang!"
Ah, jadi gitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERAKSA
Teen Fiction"Mulai sekarang lo mainan gue!" Ucapan itu adalah perintah. Unsur paksaan jelas tersirat didalamnya. Raksa tidak pernah menduga kalau hal konyol seperti itu terjadi padanya. Ketika sang ratu sekolah menghampirinya dan mengucapkan deklarasi gila itu...